2

4.2K 285 17
                                    

Sebelumnya

Uzumaki Naruto putra tunggal Yondaime Hokage dan Akai Chishio no Habanero. Adalah pahlawan perang dunia shinobi yang terlupakan, jasanya tidak pernah dianggap. Oleh karena itu, dia memutuskan untuk meninggalkan tanah kelahirannya, dan tinggal di dimensi lain.

Sekarang

Dirinya masih di dalam portal dimensi, dia tidak tahu ingin menuju ke dimensi mana. Tatapannya sudah berubah drastis, cara menatapnya seperti Madara.

Yang dirinya rasakan saat ini adalah rasa sakit seperti dulu, luka di hatinya terbuka kembali. Karena ulah ninja dan penduduk. Dirinya semakin geram, ketika mengingat hal itu. Kemudian berbicara
"Lihatlah kenyataan. Tidak ada yang berjalan sesuai rencana di dunia ini. Semakin lama kau hidup, semakin kau menyadarinya. Hanya rasa sakit, penderitaan, dan kegagalan yang ada dalam kenyataan ini. Dalam dunia ini, di manapun ada cahaya. Disana pasti ada bayangan. Selama ada pemenang. Disana juga ada kekalahan. Keinginan egois untuk perdamaian, menimbulkan perang. Dan kebencian lahir, untuk melindungi rasa cinta. Itu semua tidak bisa dihindari, hubungan sebab-akibat yang tidak dapat dipisahkan, itulah yang biasanya terjadi."

Semua yang dikatakan olehnya adalah kenyataan yang dialaminya sekarang. Seorang Pahlawan Perang yang terlupakan. Jasanya tidak pernah dianggap oleh sebagian besar ninja dan penduduk.

Yang dikatakan oleh Madara dan Obito adalah kenyataan. Mungkin, di alam sana mereka semua merasa miris... Apa yang kulakukan selama ini, tapi... Kalian berdua sudah menyelesali perbuatan yang mereka lakukan selama ini.

Yang kubutuhkan adalah rasa cinta dan kasih sayang untuk mengobati luka di hati ini. Aku tidak tahu, apakah bisa membuka hati lagi. Tidak ada yang tahu takdir yang kujalani, selain sang pencipta.

Aku akan terus berada di jalan kegelapan, tanpa adanya seorangpun yang merindukan-ku, dan mencintaiku setulus hati.

Di alam baka

Hashirama, Tobirama, Hiruzen, Minato, Kushina, dan Jiraiya melihat Naruto di usir dari Konoha karena ulah penduduk tersenyum getir. Setelah itu, Hashirama berbicara
"Sungguh sulit dipercaya, apakah ini desa yang ku bangun ? Aku prihatin kepada anak-mu Yondaime."

Tobirama melihat tatapan mata Naruto berubah, kemudian berbicara
"Kurasa Konoha harus benar-benar merubah sistemnya, Uzumaki Naruto... Pahlawan Perang Dunia Shinobi yang terlupakan. Bertarung di medan perang di garis terdepan. Siap mengorbankan nyawanya, untuk keselamatan seluruh dunia. Sungguh tidak terduga, aku benar-benar tidak tahan melihat para ninja dan penduduk yang tidak bisa menghargai perjuangan anak-mu Yondaime."

Hiruzen menatap sendu cucu angkatnya, lalu berbicara
"Aku tidak tahu akan seperti ini dampaknya, kuharap kau tidak ingin menghancurkan desa Konoha. Jika aku masih hidup, mungkin aku mengadopsimu."

Minato, Kushina, dan Jiraiya yang melihat Naruto menjadi seperti itu memberikan tatapan sedih. Kemudian Minato berbicara
"Terima kasih Shodaime-sama, Nidaime-sama... Semoga kau tidak menjadi Madara kedua Naruto. Kuharap kau menemukan kebahagiaan-mu di dimensi lain."

Kemudian Kushina berbicara
"Naruto... Tolong jangan berubah menjadi Madara ya, Kaa-chan mohon. Lebih baik, kau cari kebahagiaan-mu di dimensi lain. Maafkan kami berdua, karena kami tidak ada di sampingmu."

Jiraiya melihat anak muridnya ini, tersenyum sedih. Lalu berbicara
"Naruto... Apa yang akan kau lakukan sekarang ? Apa kau akan membenci seluruh orang di Konoha ? Dan menjadi Madara kedua ? Kuharap itu tidak terjadi. Aku sungguh sedih, melihat keadaanmu saat ini. Mereka semua tidak bisa menghargai perjuangan-mu."

Kembali ke Naruto di portal dimensi

Dirinya merindukan kedua orangtuanya dan mendiang gurunya. Perlahan-lahan air mata keluar membasahi wajahnya, dia yang merasakan hal itu menangis dalam diam. Kemudian berbicara dalam hati
"Tou-san, Kaa-chan, Ero-Sennin... Aku merindukan kalian."

Perlahan-lahan dalam wujud roh, muncul Minato dan Kushina memeluk putranya yang sedang menangis, karena merindukannya. Mereka tahu, apa yang terjadi pada putra semata wayangnya.

Jiraiya dalam wujud roh, mengusap kepalanya dengan lembut. Sambil menatap sendu muridnya ini.

Naruto merasakan ada yang memeluk tubuhnya dan mengusap kepalanya menolehkan kepalanya ke arah kiri, kanan, dan atas. Kemudian berbicara
"Apa itu kalian ? Tou-san, Kaa-chan, Ero-Sennin."

Minato, Kushina, dan Jiraiya yang mendengar itu tersenyum sedih. Kemudian menganggukkan kepalanya.

Naruto tidak bisa melihatnya, karena itu roh. Yang dia rasakan hanya ruang kosong dan sunyi, setelah itu mengusap air matanya. Kemudian memandang dengan tatapan tajam, datar, dan dingin.

Setelah itu... Minato, Kushina, dan Jiraiya kembali ke alam baka. Karena sudah menenangkan putranya dan muridnya.

Naruto merasakan sesuatu di dalam portal, memutuskan untuk bergerak cepat. Setelah itu, pintu portal dimensi terbuka. Naruto langsung melompat keluar, lalu menonaktifkan Kyūbi Chakura Modo, dan mengawasi keadaan sekitar.

Dirinya langsung menapak dengan sempurna, setelah itu mengawasi seluruh daerah yang ia singgahi. Dirinya tiba di sebuah hutan, kemudian memandangi hutan sekitarnya. Serasa sudah aman, ia langsung berjalan menuju ke dalam hutan yang rimbun, gelap, dan sunyi.

Dengan tatapan datar dan dingin. Serta Eternal Mangekyō Sharingan aktif di kedua matanya. Menyala di kegelapan hutan, dirinya siap untuk memberikan teror yang mengerikan, pada dimensi barunya.


Leave a comment and vote



Jakarta, 28 Februari 2022

The Shinobi God of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang