23

1.2K 98 46
                                    

Sebelumya

Kemudian menutup pintu kamar milik Jeanne, lalu berjalan menuju kamarnya, kemudian menutup pintunya... Lalu duduk di sisi ranjang kasurnya, ia mengusap-usap wajahnya yang masih terlihat basah, karena sehabis mandi. Beberapa menit kemudian, Naruto menaikkan kedua kakinya ke atas kasur, lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur. Kemudian menutup matanya dengan lengannya, beberapa menit kemudian... Ia langsung tertidur pulas.

Sekarang

Time skip delapan tahun kemudian

Uzumaki Naruto sekarang berusia dua puluh tujuh tahun dan Jeanne d'Arc berusia dua puluh lima tahun. Uzumaki Rin berusia enam belas tahun atau tujuh belas tahun.

Rin memutuskan untuk tinggal di Kediaman Tohsaka, karena ingin mencoba hidup mandiri tanpa orang tua angkatnya. Dia berjanji sesekali akan berkunjung ke rumah orang tua angkatnya.

Naruto dan Jeanne mengerti keputusan Rin menganggukkan kepalanya. Mereka melihat putrinya sudah remaja tersenyum tipis, tapi tidak bagi Naruto... Dia tidak bisa memberikan senyumannya.

Rin sendiri sudah mengetahui kalau ibunya adalah Servant Avenger, kalau ayahnya sendiri ia tidak tahu siapa sebenarnya sosok asli ayahnya. Ibunya pernah berbicara, kalau ayahnya mempunyai kekuatan yang tidak bisa diukur menggunakan akal sehat. Bahkan, ayahnya pernah membunuh seratus Assassin seorang diri, ketika Perang Cawan Suci Keempat sepuluh tahun lalu, membuat Servant Archer berada di ambang kematian, membunuh Servant Caster, membunuh Master Caster, dan membunuh Servant Lancer. Awalnya, Rin tidak percaya, tapi setelah mendengar perkataan jujur ibunya... Ia tidak bisa mengelak, dirinya berpikir, sebenarnya siapa ayahnya ini. Semakin lama ia pikirkan, kepalanya sakit... Walaupun begitu, ayahnya sangat menyayanginya dan Rin juga menyayangi orang tua angkatnya.

Masuk alur Fate/Stay Night : Unlimited Blade Works 2014
(Season 1)

Jam weker terus berbunyi di atas kasur, tepat di kamar milik Uzumaki Rin.

Rin langsung terbangun dengan wajah disembunyikan di bawah selimut, sambil menatap jam wekernya dengan sebal. Kemudian berbicara
"Berisik ! Diam, ah !."

Rin langsung melemparnya ke arah kursi, hingga kursi tersebut terjatuh dan jam weker tersebut terjatuh. Tapi, masih saja terus berbunyi.

Rin mendengar hal tersebut benar-benar jengkel, lalu berbicara kembali
"Ya ampun, masih bunyi... Kemarin aku begadang sampai larut, jadi sebentar lagi dong... Dasar, jam weker tidak tahu diri... !."

Rin langsung turun dari ranjang kasurnya, lalu mengambilnya dan mematikan jam tersebut dengan cara manual. Akhirnya, bisa bernafas lega.

Setelah itu, Rin segera bersiap-siap untuk berjalan ke sekolah, Rin yang baru ingin keluar pintu, dirinya lupa akan suatu hal. Kemudian berbicara
"Oh iya, liontin-nya."

Rin langsung turun ke ruang bawah tanah, untuk mengambil liontin peninggalan ayah kandungnya. Setelah itu, Rin langsung mengambilnya... Lalu berbicara
"Memang masih belum dimulai sih, tapi tidak ada salahnya bersiap-siap duluan."

Sepuluh menit sampai dua puluh menit kemudian

Rin baru saja sampai sekolahnya, namun yang dia lihat tidak ada satupun murid di sana. Kemudian berbicara
"Yah, pasti ada juga hari seperti ini, sih."

The Shinobi God of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang