Sebelumnya
Minato, Kushina, dan Jiraiya melihat Servant anaknya/muridnya ini tersenyum. Mungkin ini adalah yang terbaik untuknya, kemudian Minato, Kushina, dan Jiraiya kembali ke alam baka dengan perasaan tenang.
Sekarang
Jeanne masih tetap menunggu Master-nya bangun dari tidurnya, dengan menggenggam erat tangan kanannya.
Beberapa menit kemudian, Naruto terbangun dari tidurnya. Lalu mengerjapkan matanya berulangkali, setelah itu melihat Jeanne sedang duduk di kursinya, sambil menggenggam tangan kanan dirinya. Kemudian berbicara
"Sedang apa di kamarku Jeanne ?."Jeanne mendengar pertanyaan Master-nya terhenyak, lalu melepaskan genggaman tangannya. Dengan wajah memerah, karena malu. Kemudian berbicara
"A-aku tadi... Memanggilmu untuk makan bersamaku, sudah ku ketuk pintu kamarmu... Tapi, tidak ada jawaban sama sekali. Lalu aku masuk dan aku melihatmu menangis sambil tertidur. Itu saja, aku tidak ada niat lain."Naruto mendengar kalau dirinya menangis ketika sedang tertidur, dirinya terdiam sambil menundukkan kepalanya. Kemudian berbicara
"Sepertinya, aku merindukan mereka kembali... Aku tidak bisa mengelak, terima kasih sudah membuatkan makanan untuk kita berdua. Dan juga... Karena sudah berusaha membangunkan diriku, saat tertidur pulas. Kau tunggu saja di meja makan, aku mau bersih-bersih dulu."Jeanne mendengar jawaban Master-nya dibuat terdiam, lalu berbicara
"Baiklah, aku akan menunggumu di meja makan Master."Setelah menyelesaikan perkataannya, Jeanne keluar dari kamar Master-nya. Dirinya menuju ke meja makan, untuk menunggunya terlebih dahulu. Kemudian berbicara dalam hati
"Kenapa aku tidak bisa jujur tentang perasaanku kepada Master ? Tatapanmu itu, sangat sulit diartikan. Seolah ada dinding tak kasat mata, yang tak bisa ku sentuh. Huft, aku akan berjuang lebih keras."Di kamar Naruto
Terlihat dirinya sudah membersihkan kamarnya, sekarang sedang berendam di bak mandi. Lalu menatap langit-langit dengan pandangan kosong, sambil merasakan air hangat membasahi tubuhnya. Kemudian menutup matanya, lalu menenggelamkan wajahnya di air hangat. Setelah itu, berbicara di dalam hati
"Apa tujuanku untuk hidup ? Aku tidak pernah merasakan kebahagiaan, bahkan ketika di desa terkutuk itu... Yang memberikanku makan hanya Paman Teuchi dan Ayame nee-chan. Untuk Iruka-sensei, dia mengakui-ku ketika aku sudah berjuang dengan keras, Ero-Sennin... Kenapa kau meninggalkanku sendirian ? Aku sekarang kesepian, tidak ada siapapun. Hanya Jeanne yang notabenenya adalah Servant, menemaniku sampai perang berakhir. Walaupun, ada Kurama di dalam diriku, dia tertidur seperti biasa... Untuk memulihkan chakranya, karena Perang Dunia Shinobi Empat. Sepertinya ini adalah takdir, yang harus kujalani. Tanpa adanya seorangpun, berada di sisiku selamanya."Di dalam diri Naruto
Matatabi mendengar perkataan Naruto, membuatnya sedih. Kemudian berbicara dengan Kurama
"Kurama, apa yang harus kita lakukan ? Naruto-kun tatapan matanya kosong, karena kejadian sebelumnya."Gyuki kemudian berbicara
"Yang dikatakan Matatabi benar, apa ada cara supaya dirinya kembali seperti dulu lagi ?."Bijū yang lain tetap diam, sambil menunggu Kurama membuka matanya. Karena sedang memulihkan sebagian besar chakranya.
Setelah itu, mata Kurama terbuka lebar... Kemudian memberikan jawaban
"Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk saat ini, aku sudah berulangkali melihatnya seperti ini. Bahkan, ketika kematian Jiraiya... Tatapannya berubah menjadi seperti ini. Luka di hatinya terbuka kembali, yang dibutuhkan saat ini adalah... Perasaan cinta dan kasih sayang. Aku sudah menemukan jawabannya, kita lihat saja. Apakah dirinya sadar atau tidak. Kalau ada seorang gadis yang mencintai dirinya secara diam-diam."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shinobi God of Darkness
FanfictionKetika perang selesai, dirinya tidak dianggap sebagai pahlawan. Melainkan rivalnya yang dianggap sebagai pahlawan, disatu sisi... Rivalnya menatap sedih pada orang yang sudah menganggapnya sebagai saudara. Kemudian dirinya memutuskan untuk pergi dar...