Sebelumnya
Naruto sudah melepaskan jubahnya, Gunbai, Sabit, dan sarung tangannya. Dirinya sedang berbaring di kasurnya, sambil memandang langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong, kemudian berbaring ke sebelah kanan. Lalu memejamkan matanya, beberapa detik kemudian dirinya tertidur.
Sekarang
Tepat tengah hari di Kediaman Uzumaki
Jeanne terbangun dari tidurnya, dirinya masih mengedipkan matanya berulangkali. Kemudian bangkit dari tidurnya, dan duduk. Kemudian dirinya menatap ke arah cermin di meja kamarnya, lalu berbicara
"Apa aku menangis sepanjang malam saat tertidur ? Wajahku sembab, mataku merah. Aku harus berbicara apa, saat dirinya melihat wajahku seperti ini ? Lebih baik, aku harus melakukan apa yang kulakukan seperti biasanya."Kegiatan Jeanne sebagai Servant Naruto, seperti kegiatan ibu rumah tangga. Ya walaupun demikian, dirinya mengerjakan dengan hati yang tulus.
Setengah jam kemudian, Jeanne sudah selesai melakukan seluruh aktivitasnya. Bahkan dirinya sudah berganti pakaian, dan terlihat cantik. Rambutnya yang panjang berwarna cream, membuatnya terlihat sangat cantik. Dirinya menggunakan kimono yang dibelikan oleh pujaan hatinya. Jeanne sedang menatap cermin, beberapa detik kemudian dirinya tersenyum.
Jeanne hanya memberikan senyumannya pada pujaan hatinya saja, selain itu tidak pernah memberikan senyuman ke siapapun. Setelah itu, dirinya keluar dari kamarnya untuk membangunkan pujaan hatinya.
Di kamar milik Naruto
Dirinya baru saja bangun, dengan raut wajah yang sangat sulit diartikan. Kemudian duduk di kasurnya, sambil mengusap-usap wajahnya secara berulang-ulang. Lalu duduk di tepi kasur, sambil menundukkan kepalanya dengan wajah disembunyikan.
Dirinya mendengar seluruh perkataan Servant-nya dan Saber kalau mereka berdua akan membagi perasaannya untuk mencintainya. Kemudian berbicara pelan
"Aku tidak pantas dicintai oleh kalian berdua, aku tidak mempunyai apapun. Bahkan warisan, ataupun hal berharga. Orangtuaku mati saat melindungi ku dari serangan Kurama, sejak aku dilahirkan di dunia ini. Ero-Sennin kau selalu memberiku kebahagiaan selama empat tahun, semenjak kematian mu... Aku kembali sendirian, berbeda dengan mereka yang memilki keluarga yang bahagia. Aku iri dengan mereka, bisa merasakan kehangatan dan kebahagiaan keluarga. Aku tidak mengenal rasa cinta dan kasih sayang. Para Bijū sudah ku anggap seperti keluarga ku sendiri, aku tidak mungkin mengeluarkan mereka dalam bentuk raksasa. Karena itu, akan membuat dunia ini gempar. Lebih baik, mereka di dalam diriku saja. Apa yang kalian sukai dan cintai dariku ? Biarkan aku sendirian dalam kegelapan, tanpa adanya seorangpun yang merindukan diriku dan mencintaiku setulus hati."Setelah menyelesaikan perkataannya, dirinya memejamkan matanya selama beberapa menit. Setelah itu, melihat senjata milik Uchiha no Bōrei yang diwariskan padanya yang di gantung di kamar miliknya.
Setelah itu dirinya membereskan kamarnya dan menuju kamar mandi. Untuk membersihkan tubuhnya.
Jeanne sendiri sudah di depan pintu milik pujaan hatinya sejak tadi, namun ketika ia ingin mengetuk pintu kamarnya. Dirinya mendengar seluruh perkataannya membuatnya sedih, perlahan-lahan air mata keluar kembali dari pelupuknya. Lalu menyenderkan tubuhnya ke tembok samping pintu kamar milik pujaan hatinya, perlahan-lahan tubuhnya merosot kebawah. kemudian berbicara
"Aku dan Saber akan membuat hatimu luluh dengan perasaan cinta kami berdua. Aku tidak peduli, jika harus berada di dalam kegelapan. Aku dan Saber akan menemanimu di dalam sana. Kenapa kau sangat ingin berada di dalam kegelapan ? Kau berbeda dengan Master yang selama ini kutemui, kau memberikanku segalanya. Aku dan Saber ingin bersama denganmu selamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Shinobi God of Darkness
FanfictionKetika perang selesai, dirinya tidak dianggap sebagai pahlawan. Melainkan rivalnya yang dianggap sebagai pahlawan, disatu sisi... Rivalnya menatap sedih pada orang yang sudah menganggapnya sebagai saudara. Kemudian dirinya memutuskan untuk pergi dar...