34

978 60 13
                                    

Sebelumnya

Naruto sendiri tertidur di sofa dengan tenang, hanya mengeluarkan dengkuran halus. Jeanne melihat pujaan hatinya tertidur, tersenyum lembut. Ia mencoba menyenderkan kepalanya di bahunya, perlahan-lahan Jeanne tertidur di bahu kekar pujaan hatinya.

Sekarang

Di tengah-tengah kota Fuyuki... Arah Kediaman Emiya

Shirou sedang berjalan pulang, ia terus berjalan dengan pandangan lurus ke depan, kepalanya melirik ke arah kanan, lalu kembali menatap ke depan. Tiba-tiba berhenti di tengah-tengah, lalu menolehkan kepalanya ke belakang, ia terus menatap selama beberapa detik. Shirou kembali berjalan, lalu berhenti kembali. Lalu berbicara
"Cukup sampai di sini saja."

Setelah menyelesaikan perkataannya, Archer langsung muncul dalam bentuk fisiknya. Sambil berkacak pinggang dan matanya menutup. Lalu berbicara
"Oh ? Jadi, kau tidak butuh dikawal ya ?."

Shirou berbicara, sambil menolehkan kepalanya dan menatap Archer
"Mana sudi aku dikawal orang yang menyimpan nafsu untuk membunuhku."

Archer langsung berbicara, sambil membuka matanya dan menatapnya dengan tatapan sinis
"Tidak ku-sangka. Ternyata, kau masih bisa mendeteksi aura kebencian-ku. Aku tetap akan menuruti perintah Rin, untuk mengawal-mu pulang, dan tidak menyerang-mu."

Shirou langsung membalikkan tubuhnya, lalu berbicara
"Begitu ya ? Kalau kau memang mau bertarung, akan ku-layani dengan senang hati. Sekalipun tanpa pengalaman, aku tetaplah seorang penyihir."

Archer langsung menjawabnya
"Jangan konyol. Penyihir yang tanpa pancaran aroma darah, tidak lebih dari sekadar bocah ingusan."

Shirou tersentak dengan perkataan Archer, lalu berbicara
"Maksudmu, kau tidak mencium adanya aroma darah dariku ?."

Archer langsung menjelaskannya
"Penyihir itu adalah suatu individu yang membuang emosi, demi mencapai tujuannya. Sama seperti ayahnya Rin, walaupun bukan penyihir... Aku bisa merasakan hawa kegelapan dan kebencian yang sangat pekat, kental, dan mengerikan, keluar dari dalam tubuhnya. Setidaknya, cobalah kau tiru Uzumaki Rin. Dia memang punya sisi lembut sana-sini, tapi di usianya sekarang, tekadnya sangatlah kuat."

Shirou langsung berdehem mendengar penjelasan Archer, lalu berbicara
"Berarti, kau beruntung punya Master seperti Uzumaki ya. Dia pasti akan berjuang mati-matian demi mendapatkan Cawan Suci."

Mendengar tentang Cawan Suci, tatapan mata Archer langsung berubah. Lalu berbicara
"Maksudmu, harta karun kegelapan yang mampu mengabulkan permintaan apapun ? Sayangnya, aku tidak butuh benda itu."

Shirou mendengar perkataan Archer, kalau ia tidak membutuhkan Cawan Suci terkejut. Lalu berbicara
"("Tidak butuh") ? Bukannya para Servant dipanggil dalam perang ini, untuk mewujudkannya kembali... Impian yang belum dicapai selama hidupnya ?."

Archer berbicara dengan melipat tangannya
"Omong kosong. Kami dipanggil karena tidak punya pilihan lain. Kami, para Servant tidak memiliki kebebasan. Mungkin, satu-satunya Servant yang dengan senang hati menjawab panggilan itu, hanya Saber-mu saja."

Shirou berbicara
"Hanya Saber saja ?."

Archer berbicara
"Benar. Para Roh Pahlawan dipanggil atas kehendak orang lain.  Tidak lebih dari sekadar barang habis pakai. Apa kau benar-benar percaya, kalau di dalam hati kami, ada keinginan tulus ingin membantu manusia ?."

The Shinobi God of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang