Min jeong mendudukan dirinya di depan meja belajarnya lalu mengeluarkan sekotak cokelat yang tadi diberikan oleh paman haechan. Entah kenapa min jeong merasa tersentuh. Mungkinkah karena min jeong rindu sosok ayahnya?, jika dilihat-lihat paman haechan mungkin seumuran dengan ayah kandungnya.
"Pasti menyenangkan memiliki ayah", min jeong membuka bungkusan cokelat itu lalu mencicipinya.
Min jeong tersenyum bahagia karena dia sejujurnya sangat menyukai cokelat. Suasana hatinya menjadi sangat bahagia hanya dengan cokelat padahal tadi dia sempat kesal karena haechan tidak henti-hentinya meledeknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua mata min jeong sontak melebar saat membuka ponselnya dan menemukan pesan jaemin. Dia selalu saja seenaknya, sekarang bahkan dia mengubah jam latihan. Min jeong dengan cepat membalas pesan jaemin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Min jeong terdiam saat membaca pesan jaemin selanjutnya. Jaehyun hyung itu siapa?, kakak kandung jaemin?, kakak yang mana?, yang bekerja sebagai photographer atau polisi?. Min jeong mengerang frustasi, dia sama sekali tidak ingin terlibat dengan keluarga jaemin. Dia tidak yakin bisa mengimbangi pembicaraan dari anak-anak orang kaya. Dia pasti terlihat sangat bodoh jika berada diantara mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Min jeong mengumpat dalam hati. Kenapa sulit sekali menghadapi jaemin?. Min jeong melempar ponselnya dengan kesal lalu meraih handuknya. Lebih baik dia mandi untuk mendinginkan otaknya juga. Kenapa hari ini orang-orang membuatnya kesal.
