**** Eyes On You ****
Setelah mengantarkan Min Jeong pulang, Jaemin memilih untuk tidak pulang melainkan tidur di studio milik Jaehyun. Jaemin memilih merenungi ucapan Min Jeong saat mereka di Namsan Tower.
"Setiap orang di keluargaku mungkin melakukan pengorbanan" ucap Jaemin sembari mengingat-ngingat apa yang mungkin bisa membenarkan ucapan Min Jeong itu.
"Cerita dari Kakek adalah cerita dari sudut pandang Kakek, Aku tidak tahu dari sudut pandang yang lain. Kakek tidak menyukai Ayahku, jadi besar kemungkinan Kakek mengarang cerita. Kakek juga tidak menyukai ku kan?" Jaemin meraih ponselnya lalu menghidupkan layarnya hingga menampilkan wallpaper dengan foto dirinya dan Min Jeong.
"Akan lebih baik jika aku mengingat semuanya, tapi aku takut kepribadian gandaku akan terbentuk sempurna" gumam Jaemin lagi.
"Im Jaemin, kenapa kau memilih untuk menghindari keluargamu dan menerima semua tanggung jawab besar ini? Apa alasanmu yang sebenarnya? Aku yakin ini bukan hanya sekedar kau tidak ingin ada keributan lagi di dalam keluarga Im mengenai pewaris. Aku ingin bahagia, aku ingin mendapatkan apa yang tidak bisa aku dapatkan dulu. Aku ingin bebas, aku ingin mengapai mimpiku menjadi dokter, tapi kenapa kau menghancurkan semua impianku? Apa yang sebenarnya kau rencanakan?"
Jaemin bangkit dari tempat duduknya lalu menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
"Kau yang paling tahu semua luka itu dan menangungnya selama ini, tapi bukan berarti kau bisa menyeretku untuk berkorban bersamamu. Aku ingin bebas dan aku ingin bahagia. Aku yang akan menghentikan tindakan gilamu untuk mengorbankan segalanya. Aku tidak mau. Aku tidak mau hidup sendirian dan kesepian lagi. Aku tidak mau. Jadi, tolong jangan menghentikan apapun yang akan aku lakukan. Setidaknya jangan ikut campur dengan apa yang aku lakukan" pinta Jaemin dengan wajah memohon ke arah pantulannya sendiri.
"Aku sudah gila" Jaemin meremat rambunya sendiri lalu membaringkan tubuhnya di sofa.
"Aku benar-benar seperti orang gila. Aku bicara dengan diriku sendiri" Jaemin menendang-nendang kakinya dengan kesal lalu memilih meringkuk dan berusaha untuk tidur.
"Lebih baik aku tidur dan memimpikan Min Jeong. Jangan muncul Im Jaemin! Jebal!" pinta Jaemin sebelum akhirnya menutup mata.
**** Eyes On You ****
"Dimana Ayah, Bu?" Min Jeong sudah selesai bersiap-siap dan kini duduk di samping Taeyeon untuk sarapan.
"Ayahmu pergi saat Ibu belum bangun. Ayahmu tidak mengatakan apapun" kata Taeyeon tanpa menatap Min Jeong karena dia sibuk mengambilkan menu sarapan Min Jeong.
"Apa yang Omma katakan pada Appa saat di Jeju?" selidik Min Jeong curiga.
"Mengatakan semua isi hati Omma selama ini" jawab Taeyeon dengan tenang meskipun sebenarnya dia merasa takut dengan reaksi Min Jeong. Terlebih sebenarnya dia khawatir dengan kepergiaan Baekhyun yang diam-diam. Mungkin Baekhyun memang ada urusan mendadak tapi tetap saja Taeyeon takut jika Baekhyun ternyata pergi dari rumah setelah apa yang Taeyeon katakan.
"Apa itu?" tuntut Min Jeong.
"Min Jeong-ah ... Kita, mari kita tinggal secara terpisah dengan Ayahmu. Ibu tidak bisa menikah dengan Ayahmu. Ibu tidak bisa memaksakan diri untuk nyaman lagi bersama Ayahmu. Perasaan cinta itu sudah lama menghilang." Min Jeong tersenyum pahit. Semuanya sesuai dengan tebakannya.
Min Jeong menatap Sandwich di depannya tanpa ada minat sedikitpun untuk menyentuhnya.
"Jika Omma memang sudah tidak mencintai Ayah, Omma pasti sudah membuang semua barang-barang tentang Ayah. Omma tidak akan menangis di tengah malam. Omma juga tidak akan mengingat semua hal yang disukai dan dibenci oleh Ayah. Omma hanya ... hanya terlalu takut untuk berkata jujur. Omma takut untuk ditinggalkan atau bahkan takut untuk bergantung saat Omma sudah terbiasa sendiri dan hidup mandiri. Omma sibuk membuat Ayah merasa bersalah agar Ayah menjauh sementara Omma tidak mau berkaca pada diri Omma sendiri. Ayah ingin menebus kesalahannya tapi Omma yang selalu berusaha menghentikannya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You
FanfictionKim Min Jeong yang secara tiba-tiba menjadi pacar seorang Jung Jaemin yang pintar dan populer disekolahnya.