Twenty-Third

685 110 7
                                    

**** Eyes On You ****

Min Jeong tersenyum kecil setelah menerima pesan dari Jaehyun. Jaemin sudah kembali ke Seoul dan kondisinya sudah membaik. Jaehyun juga memberi tahu Min Jeong jika ponsel Jaemin ada padanya jadi Jaemin belum bisa menghubunginya.

"Pesan dari Jaemin?, kau terlihat senang", tebak Taeyeon setelah masuk ke dalam kamar putrinya dan menemukan putrinya tersenyum ke arah ponselnya.

"Bukan, dari Jaehyun Oppa. Jaemin sudah kembali ke Seoul dan juga sudah lebih baik", Min Jeong meletakan kembali ponselnya ke atas meja.

"Jaemin sudah ditemukan?, dia kemana saja?", Min Jeong menyerjitkan dahinya mendengar pertanyaan sang Ibu. Apakah itu berarti Ibunya tahu kalau Jaemin kabur dari rumah?

"Ibu tahu Jaemin kabur dari rumah?", Taeyeon menelan ludahnya susah payah.

"Itu, hmm – Ibu Jaemin menelfon Ibu untuk menanyakan apakah Jaemin datang kemari atau tidak",

"dan Ibu tidak memberi tahuku?", tuntut Min Jeong tidak terima.

"Kau sedang marah pada Jaemin kan, jadi Ibu memilih tidak memberi tahumu", Min Jeong mendengus sebal. Dia masih tidak terima kalau dia tidak tahu tapi ibunya ternyata tahu.

"Ingat bersiap-siap, Baekhyun akan menjemput kita 1 jam lagi",

"Cie yang akan menikah", goda Min Jeong.

"Tidak ada pernikahan Min Jeong", kata Taeyeon sedikit tegas.

"Wae?, bukankah kalian saling tertarik karena itu mengajakku makan malam bersama?, Ibu masih tidak mau menikah?, oh ibu, yang benar saja", keluh Min Jeong.

"Aku setuju Omma, aku sangat setuju. Jadi jangan jadikan aku alasan lagi, jika memang Omma tertarik dengan paman Baekhyun jalani saja. Ya kalau memang Omma belum ingin menikah, berkencan dulu bukan masalah kan",

Taeyeon menghela nafas pelan lalu menggeleng.

"Cepat bersiap", Taeyeon bergegas keluar dari kamar putrinya sebelum dia keceplosan mengatakan yang sebenarnya kepada Min Jeong.

"Omma aneh", Min Jeong menggelengkan kepalanya lalu bergegas bersiap-siap.

**** Eyes On You ****

Jaemin menatap kedua orang tuanya dengan tenang. Jaemin kembali dengan sifatnya yang pendiam dan dia masih belum mengatakan apapun meskipun orang tuanya sibuk meminta maaf padanya sejak dia sampai di Seoul.

"Nana", Siwon menatap putranya putus asa. Sungguh sulit jika sudah menghadapi Jaemin yang pendiam.

"Aku ingin istirahat", kata Jaemin akhirnya lalu merebahkan dirinya.

Siwon dan Yoona saling bertatapan lalu memilih menyelimuti Jaemin dan memberikan kecupan di keningnya.

"Ayah dan Ibu menyayangimu sayang. Apapun yang coba kami putuskan itu semua untuk kebaikan dirimu", Jaemin masih diam, dia memilih menutup kedua matanya dan tidak ingin membahas masa lalunya lagi. Semuanya melelahkan dan Jaemin sungguh ingin menghentikan semua rasa penasarannya tapi tidak ada yang mau benar-benar memberi tahunya apa yang terjadi di masa lalu.

Siwon dan Yoona akhirnya keluar dari kamar Jaemin dan menemukan Jaehyun masih setia berdiri di samping pintu kamar Jaemin.

"Mau sampai kapan kalian membohongi Nana?", Siwon dan Yoona kembali saling bertatapan lalu menggiring Jaehyun agar pergi keruang tamu.

"Jaehyun-"

"Aku lebih mengerti Nana", kata Jaehyun telak. "Aku mengerti jika kalian khawatir dan tidak ingin hidup Nana terkekang dengan statusnya sebagai pewaris, tapi tidak kah kalian berpikir jika dengan menutupi ini semua kalian juga perlahan mengekang Nana?", Siwon dan Yoona terdiam, tentunya Siwon yang lebih merasa disindir. Siwon masih memiliki sifat cerobohnya dalam mengambil keputusan, cenderung pengecut dan kadang suka menyalahkan orang lain.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang