Thirty - Five

732 108 15
                                    

**** Eyes On You ****

"Aku ingin Cho Min Hwa dan orang-orang yang ada didaftar ini dikeluarkan dari sekolah"

Kepala Sekolah Im bersama dengan Changmin terdiam mendengar perintah dari Jaemin yang saat ini dalam sifat Jung Jaemin.

"Tapi Tuan Muda, anda tidak bisa mengeluarkan mereka tanpa bukti dan sebelumnya anda mengatakan jika kami hanya perlu memantau. Anda akan mengeluarkan mereka jika mereka sampai melakukan kekerasan terhadap Kim Min Jeong" Kepala Sekolah Kim tentu saja bingung dengan perubahan perintah Jaemin. Bahkan Kepala Sekolah Kim mulai menyadari jika Jaemin memiliki perubahan mood yang sangat derastis.

"Membuat dagu pacarku memar apa itu bukan kekerasan? dan anda ingin mengatakan padaku jika anda mengawasi mereka dengan benar? Berhenti omong kosong dan lakukan saja perintahku!" titah Jaemin penuh amarah.

"Tapi tuan muda anda tetap harus melakukannya melalui rapat pemegang saham dan juga harus dengan bukti-bukti" Kepala Sekolah Kim masih berusaha melembutkan suaranya agar Jaemin tidak semakin emosi.

"Jadwalkan kalau begitu!"

"Ne, akan saya lakukan. Sebagai informasi tuan muda, karena anda masih belum legal hak suara anda diwakilkan oleh ibu kandung anda" Jaemin mencebik kesal. Jika dia memberi tahu ibunya, pasti dia akan mendapatkan nasehat panjang lebar.

Jaemin bangkit dari tempat duduknya, menghentakan kakinya lalu pergi dari ruangan Kepala Sekolah.

"Kenapa aku seperti bicara dengan orang yang berbeda? Aku baru sadar jika Jaemin memiliki perubahan mood yang buruk" gumaman Kepala Sekolah Kim tidak ditanggapi oleh Changmin, dia lebiih memilih memberi hormat lalu pergi menyusul kepergian Tuan Mudanya.

**** Eyes On You ****

Dengan wajah yang masih ditekuk karena kesal, Jaemin berjalan dengan kaki dihentak-hentakan menuju kantin. Lebih baik dia makan siang bersama teman-temannya dari pada memikirkan rapat pemegang saham bersama ibunya.

"Kesini! Hya Park Jisung!" Jaemin sontak menghentikan langkahnya setelah mendengar seseorang memanggil Jisung. Untung saja Changmin punya refleks yang bagus kalau tidak dia pasti menabrak punggung Jaemin hingga mereka berdua terjatuh.

"Park Jisung" Jaemin menggepalkan tangannya lalu menyeringai. Dia tidak jadi pergi ke kantin tapi lebih memilih pergi ke lapangan dimana adik-adik kelasnya sedang bermain bola.

"Kalian tidak makan siang? Kenapa kalian bermain di siang hari begini?" Jaemin bertanya dengan sedikit berteriak sehingga semua orang yang sedang bermain menoleh ke arahnya.

"Anyeonghaseyo Sunbaenim" sapa mereka sambil membungkuk memberi hormat termasuk Jisung.

Jaemin tersenyum secerah mungkin meskipun dalam hatinya dia mengumpat penuh amarah saat melihat Jisung.

"Kami hanya ingin menghilangkan stress setelah belajar Sunbaenim" jawab salah seorang siswa.

"Ah .... Belajar memang sedikit membosankan jika berlebihan. Karena aku juga baru beberapa hari ini selesai Ujian, bagaimana jika aku ikut bergabung?" tawar Jaemin yang seketika membuat semua siswa saling bertatapan. Antara mereka senang dan juga canggung.

"Tentu. Sunbaenim bisa bergabung" Jaemin tersenyum miring saat orang yang menjawab itu adalah Jisung. Terlihat jelas jika Jisung juga punya tujuan tertentu untuk menerimanya bergabung. Sepertinya adik kelasnya itu meremehkannya tanpa tahu siapa yang sedang dia hadapi.

"Ayo!" Jaemin dengan penuh semangat masuk ke dalam lapangan dan bergabung dengan adik-adik kelasnya. Beberapa siswa yang melihat Jaemin masuk perlahan berbisik-bisik dan menyebarkan berita jika Jung Jaemin yang dulunya adalah kapten tim Basket jadi tentunya mereka sangat merindukan melihat Jaemin beraksi di lapangan meskipun sekarang Jaemin hanya bermain sepak bola.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang