Third

1.1K 142 3
                                    

**** Eyes On You ****

Saat Min jeong membuka matanya, orang yang pertama kali dia lihat adalah sosok sahabat baiknya Yoo Ji Min.

"Kau sudah bagun?, kau seperti minum obat tidur sampai-sampai sulit sekali membangunkanmu", keluh ji min sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Omma!", Min jeong seketika terduduk setelah teringat jika dia ketiduran diruang kesehatan. Secepat kilat dia membuka tirai samping dan menemukan tempat tidur yang tadinya digunakan oleh jaemin sudah kosong.

"Jinja... dasar curang... ahhh!... dasar bodoh!", pekik min jeong menahan kekesalannya. Jung Jaemin memang tidak bisa dipercaya. Dia pasti sengaja membuat min jeong tidur lalu dia kembali ke kelas untuk belajar.

"Kau itu kenapa sih?", tanya ji min masih menatap min jeong penuh pertanyaan.

"Ini sudah jam istirahat?", tanya min jeong tidak sabaran.

"Hmm... dan 10 menit lagi berakhir-"

"Jung Jaemin Sialan!", geram min jeong sambil menggepalkan kedua tangannya kuat-kuat.

"Kau sudah bangun min jeong-ah", Ji min dan min jeong sontak memberi hormat saat dokter shin masuk ke dalam ruang kesehatan.

Dokter shin mendekati min jeong lalu memeriksa luka di kaki min jeong.

"Lukanya memang tidak terlalu parah tapi kau harus tetap membatasi langkah kakimu... ah dan jaemin menitipkan ini untukmu, kau pasti lapar", dokter shin memberikan sandwich dan juga minuman untuk min jeong.

"Ah... terima kasih dokter", min jeong dengan ragu menerimanya lalu menatap ji min.

"Ji min dan bantu min jeong berjalan ya",

"iya dokter", Ji min lalu membantu min jeong turun dari ranjang lalu mereka pamit untuk kembali ke kelas karena jam istirahat sebentar lagi berakhir.

-

"Aku akan membalasnya", kata min jeong dengan tekad bulat. Dia benar-benar masih kesal dengan jaemin meskipun laki-laki itu membelikan makanan untuknya.

"aku sudah bilang jika kau tidur seperti batu, jaemin yang memberi tahuku dan memintaku membangunkanmu... dia juga tidak ikut sampai pelajaran ketiga dan dia pergi karena kelaparan... kenapa kau selalu saja berburuk sangka padanya?", tanya ji min heran. Sepertinya min jeong punya dendam tersendiri dengan jaemin.

"Kau akan sama sepertiku jika kau setiap hari selalu diganggu olehnya!... aiss... menyebalkan", umpat min jeong. Tatapannya seketika semakin berapi saat jaemin masuk ke dalam kelas. Dia ingin sekali mencekik jaemin tapi sayangnya dia tidak mau berurusan dengan fans-fans jaemin.

"Sudah dimakan?", tanya jaemin setelah sampai dihadapan min jeong.

"hmm.. gomawo", jawab min jeong singkat tanpa menatap jaemin sama sekali. Jaemin menaikan bahunya tidak acuh lalu duduk dibangkunya. Padahal dia sebenarnya khawatir.

**** Eyes On You ****

Jaemin memainkan kakinya sembari mendengarkan lagu melalui earphone. Kedua tangannya dimasukkan kedalam saku celana sementara tatapannya tengah menanti seseorang keluar dari gerbang sekolah. Jaemin sedang berdiri disamping mobilnya sementara supir keluarganya ikut berdiri dibelakangnya.

"Tuan Muda anda menunggu siapa?", tanya sang supir dengan suara sedikit dikeraskan. Dia takut jaemin tidak mendengar karena memakai earphone.

"Ada, tunggu sebentar", kata jaemin tanpa mengalihkan tatapannya dari gerbang sekolah.

"Min-", Jaemin baru saja akan berteriak memanggil min jeong saat seorang laki-laki menghampiri min jeong. Setahu jaemin laki-laki itu dari kelas 3-2, mungkin namanya Lee Min hyuk?. Jaemin tidak hafal nama semua teman seangkatannya tapi dia tahu wajah-wajah mereka. Jaemin bukannya tidak bisa menghafal, tapi dia hanya merasa tidak terlalu perlu karena tidak semuanya dekat dengannya.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang