Twenty - Seven

697 114 11
                                    

**** Eyes On You ****

Sudah satu minggu berlalu tapi Jaemin masih tetap dengan mode Im Jaeminnya. Tidak ada yang berani mengganggu kegiatan yang dilakukan Jaemin. Jaemin memang ke sekolah seperti biasa, tapi dia lebih sering belajar di ruangan khususnya bukan di kelas. Renjun, Hyun jin dan Haechan sudah berusaha untuk bicara dengan Jaemin tapi Jaemin seolah tidak menganggap mereka ada. Mereka sampai bertanya pada Min Jeong tapi Min Jeong hanya mengatakan jika Jaemin punya urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan padahal sebenarnya Min Jeong tidak benar-benar tahu apa yang dilakukan Jaemin.

"Kau yakin jika Jaemin sedang ada urusan penting?", tanya Jimin yang merasa tidak yakin dengan jawaban Min Jeong.

"Huh?, Oo, itu yang dikatakan ibu", jawab Min Jeong ragu-ragu.

"Ibu?, jadi Jaemin tidak mengatakannya padamu?", selidik Ji Min yang mulai curiga dengan tingkah laku Jaemin dan Min Jeong.

"Bukan begitu – hanya-", Min Jeong menghela nafas pelan. Dia sudah berusaha sebisa mungkin agar tidak ada yang curiga jika sebenarnya hubungannya dengan Jaemin tidak baik-baik saja.

"Solma?, Kau dan Jaemin bertengkar?", dengan pasrah Min Jeong akhirnya menganggukan kepalanya.

"Kenapa tidak memberi tahuku?, pantas saja kau terlihat lesu beberapa hari ini. Masalah apa lagi kali ini?, Jaemin melakukan kesalahan lagi padamu?", tebak Ji Min yang sudah biasa mendengar jika Min Jeong lah yang marah pada Jaemin.

"Ani, aku bahkan tidak tahu apa yang terjadi. Aku benar-benar bingung", Min Jeong menghela nafas pelan lalu memilih pergi dari kantin dan menuju toilet.

Byurr

"Igo Mwo ya?", pekik Min Jeong ketika ada seseorang dari bilik sebelah yang menyiramkan air dari atas hingga seluruh seragam Min Jeong basah kuyup. Min Jeong dengan cepat membuka pintu bilik lalu menemukan seseorang yang kalau Min Jeong tidak salah adalah teman Min Hwa.

"Selamat datang di Neraka, Itu balasan dari kami karena kau membuat Min Hwa di skors", Min Jeong sontak tertawa miris.

"Jadi, sekarang dia tidak berani menyerangku sendiri tapi menyuruh pacar dan temannya?, Wuah, pengecut sekali", kesal Min Jeong lalu mengibaskan seragamnya keras-keras agar airnya mengenai wajah teman Min Hwa.

"Kau yang pengecut karena berlindung dibelakang pacarmu!", tuduh teman Min Hwa.

"Dia membelaku karena dia bertanggung jawab!, dia sadar bahwa kalian menggangguku karena aku pacaran dengannya. Jika aku memang berlindung padanya, kenapa beberapa hari ini Jaemin diam saja?, kau pikir dia akan diam saja saat tahu?, ani. Kalian masih beruntung karena aku tidak mengatakan apapun pada Jaemin", Min Jeong menghentakan kakinya lalu bergegas keluar sebelum teman Min Hwa itu membuat darah tingginya naik, Min Jeong sungguh sedang tidak ingin bertengkar.

Dengan seragam dan tubuh yang basah kuyup, Min Jeong pergi keruang loker sendirian. Dia tidak peduli dengan tatapan semua orang yang mengejek, kasihan atau mempertanyakan kenapa dia basah kuyup.

"Menyebalkan!, Lihat saja jika Jaemin tahu, mereka pasti akan merengek." Min Jeong bergegas membuka lokernya dan meraih seragam cadangan yang memang dimiliki oleh setiap siswa. Min Jeong bergegas ke kamar ganti untuk mengganti seragamnya meskipun terpaksa dia masih tetap memakai dalamannya yang juga basah kuyup.

"Apa yang terjadi? Siapa yang melakukan ini padamu?" Haechan tiba-tiba saja sudah berdiri didepan lemari loker Min Jeong dengan wajah khawatir.

"Siapa lagi, tentu saja teman-temannya Min Hwa", Min Jeong memasukan seragam basahnya kedalam tas dan bersiap untuk kembali ke kelas.

"Kita pulang! Aku akan menelfon Paman Baekhyun untuk menjemputmu"

"Hajima!" larang Min Jeong tegas. Dia tidak mau membuat Ayahnya khawatir hanya karena hal sepele seperti itu.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang