Twelfth

738 117 11
                                    

**** Eyes On You ****

"Sepertinya memang tidak ada yang peduli padamu, bahkan sampai sekarang tidak ada yang mencarimu... ternyata kau tidak berguna sama sekali",

"Aku akan membuat keluargamu hancur, aku akan membuat kakekmu itu menderita dengan penyesalan karena sudah membiarkan kau terluka", 

Plakkk

"Kau memang akan mati, tapi jangan pikir aku akan memberikan kematian yang mudah bagimu... kau akan mati dengan penuh siksaan!",

"Hajar dia!... dan jangan berikan makanan maupun minuman!",

Didalam ketidak sadarannya, jaemin bergerak gelisah. Kedua bola matanya bergerak-gerak gelisah, nafasnya kembali tidak teratur dan keringat dingin mulai mengucur dari dahinya.

"Nana?", yoona mengeratkan genggaman tangannya saat merasa tubuh jaemin bergerak.

"Nana-", Yoona hampir memekik saat jaemin tiba-tiba membuka matanya. "sayang?.. kau dengar suara ibu?", yoona harap-harap cemas. Dia takut jaemin tiba-tiba mengingat masa lalunya apalagi sekarang jaemin menatapnya dengan tatapan ketakutan.

"O...omma", lirih jaemin lalu menangis.

"Iya sayang ini omma. Katakan pada omma, ada yang sakit?", jaemin menggeleng ribut lalu mencengkram kedua tangan yoona dengan kuat sampai yoona benar-benar merasakan kesakitan.

"Omma ada yang memukulku... ada.. mereka... hiks... mereka memukulku... sakit", kedua mata jaemin bergerak liar seolah sedang memastikan tidak ada orang-orang yang memukulnya. Tubuhnya bergetar hebat.

"Tidak ada yang memukulmu sayang. Itu hanya mimpi, itu hanya mimpi buruk sayang", hati yoona benar-benar teriris melihat putranya menangis ketakutan. Dia tidak bisa membayangkan betapa ketakutan dan putus asanya jaemin dulu. Dia dua kali diculik dan dua kali mengalami kekerasan.

"ANIA!, MEREKA MEMUKULKU!, MEREKA INGIN MEMBUNUHKU!, TIDAK ADA YANG DATANG!, TIDAK ADA YANG SAYANG PADAKU!", Jaemin mendorong yoona cukup kuat hingga yoona hampir saja jatuh tersungkur. Jaemin berteriak histeris, melepas paksa tabung oksigen yang menutupi setengah wajahnya dan bahkan menarik paksa tubuhnya untuk duduk. Jaemin menekuk lututnya lalu menutup telinganya kuat-kuat.

Yoona terdiam tidak percaya. Air matanya mengalir begitu deras. Setelah 5 tahun, kenapa jaemin tiba-tiba mengingat kejadian buruk itu lagi?, Apakah kebahagiaan jaemin akan direbut paksa lagi dengan kenangan-kenangan masa lalunya yang menyakitkan?

"Nana-", Tanpa sadar tubuh yoona juga bergetar. Perlahan-lahan yoona mendekati jaemin. Putranya itu benar-benar ketakutan hingga tubuhnya bergetar.

"Nana ini omma-"

"Tidak ada yang sayang padaku, mereka memukulku, mereka bilang tidak ada yang akan menolongku-", Yoona tidak sanggup mendengar gumaman ketakutan putranya, dengan cepat yoona memeluk tubuh putranya meskipun jaemin memberontak dengan mencoba mendorong yoona atau bahkan menendang-nendang kakinya.

"Semua sayang nana, tidak ada yang tidak sayang nana. Semua itu hanya mimpi sayang. Itu hanya mimpi", diam-diam yoona menekan tombol darurat disamping ranjang jaemin lalu kembali memeluk putranya erat-erat.

-

"Nana sudah mulai tahap mengingat masa lalunya", Tetesan air mata yoona kembali terjatuh mendengarkan ucapan dokter Ahn, Dokter pribadi Jaemin.

Jaemin sudah mendapatkan obat penenang jadi dia sedang tidur  saat ini. Setelah jaemin tenang, yoona segera menelfon siwon hingga akhirnya mereka kini duduk diruangan dokter Ahn untuk mengetahui kondisi jaemin yang sebenarnya.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang