Tenth

769 113 3
                                    

Min jeong akhirnya ikut dengan jaemin pulang ke apartemen milik jaemin. Meskipun dia merasa sangat gugup tapi dia memilih untuk berpikir positif. Saudara jaemin menerimanya dengan tangan terbuka jadi orang tua jaemin mungkin juga akan begitu. Saudaranya saja sangat ramah, pasti orang tuanya juga ramah.

"Ayahku, kedua kakakku dan rose nuna belum pulang, hanya ada ibu", kata jaemin saat mereka sampai di depan pintu. Dia tahu jika min jeong merasa gugup.

"Aku baik-baik saja", kata min jeong berusaha tersenyum agar jaemin tidak mengkhawatirkan dirinya. Jaemin saja masih sangat pucat dan masih harus dipapah oleh supirnya.

"nana-ya", tepat ketika pintu dibuka, yoona langsung memeluk jaemin dengan khawatir. Dia bahkan belum sempat melihat min jeong yang mematung karena takjub dengan wajah cantic yoona. Pantas saja kedua saudara jaemin sangat tampan dan cantik, jaemin juga tampan. Ternyata ibunya sangat cantik seperti dewi. Meskipun usianya sudah tidak muda tapi dengan kecantikan seperti itu pasti banyak yang mengira jika beliau masih berusia 30'an.

"Changmin bawa nana ke kamarnya, 10 menit lagi dokter Ahn akan datang", changmin mengikuti perintah yoona. Setelah mereka masuk barulah yoona menyapa min jeong.

"Kau Kim Min Jeong?", tanya yoona dengan senyuman ramahnya.

"Ne?", Min jeong yang tadinya masih takjub sontak tersenyum kaku lalu memberi hormat. "Perkenalkan saya Kim Min jeong Bibik", yoona tersenyum lalu membelai lembut wajah min jeong.

"Pantas saja putraku tergila-gila padamu. Kau gadis yang sangat cantik", min jeong menggeleng pelan dan tersipu mendengar pujian dari yoona.

"Ayo masuk, ibu sudah memasak untukmu", min jeong mengangguk ragu lalu ikut masuk setelah yoona merangkulnya dan mendorongnya untuk masuk ke dalam apartemen.

**** Eyes On You ****

Sejak pertemuannya dengan taeyeon beberapa hari yang lalu, baekhyun tidak bisa focus pada pekerjaannya. Dia tahu bahwa taeyeon berbohong tentang dia sudah menikah dan memiliki 2 anak. Jelas-jelas baekhyun memperhatikan kedua tangan taeyeon. Tidak ada cincin pernikahan yang tersemat di jarinya. Kedua tangannya kosong, bahkan taeyeon juga tidak menggunakan kalung dengan liontin cincin.

Setelah pertemuannya itu, baekhyun minta tolong lagi kepada salah satu temannya yang juga membantunya mencari tahu dimana taeyeon bekerja. Baekhyun ingin tahu dimana taeyeon tinggal dan kembali memastikan bahwa kesimpulannya tentang taeyeon berbohong adalah benar.

"Pak?... Pak saya datang untuk membawa laporan", Rose yang merupakan bawahan baekhyun sudah berkali-kali memanggil baekhyun tapi baekhyun sepertinya terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Pak?", dengan terpaksa rose mengetuk meja kerja baekhyun hingga akhirnya baekhyun tersadar dari pikirannya sendiri.

"O?,,, ah rose. Kau membawa laporannya?", baekhyun membenahi posisi duduknya lalu mengusap wajahnya perlahan.

"Ne. Ini pak", Baekhyun menerima laporan rose lalu mencermatinya.

"Bapak baik-baik saja?", tanya rose. Dia merasa khawatir karena beberapa hari belakangan baekhyun terlihat banyak pikiran.

"Ne?.. ania. Kau bisa kembali ke meja kerjamu", Rose mengangguk patuh lalu bergegas kembali ke meja kerjanya.

"Mengunjungi min jeong sepertinya tidak salah", baekhyun menghela nafasnya pelan lalu kembali mencoba focus dengan pekerjaannya.

-

"Kau juga makan terlambat", sapa baekhyun saat menemukan rose makan paling akhir di kantin perusahaan. Sebagian besar pegawai sudah selesai makan siang sementara mereka justru baru memulai.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang