Twenty-Five

775 117 15
                                    

**** Eyes On You ****

Semua orang terdiam. Tidak ada yang berani bicara karena Jaemin sama sekali tidak menunjukkan reaksi yang berarti setelah Yoona menceritakan semua masa lalu Jaemin dan keluarganya.

"Nana?", panggil Yoona akhirnya dengan sangat lembut.

"Aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, begitu kan?", kata Jaemin setelah menyimpulkan semuanya.

"Bisa dibilang begitu", jawab Yoona ragu.

"Kenapa Ibu menjadi sangat ragu?", tanya Jaemin penuh dengan selidik.

"Itu karena kau berubah menjadi sangat pendiam dan tertutup setelah tahu siapa Ayahmu dan kenapa Ibu menyembunyikan kelahiranmu. Tidak ada yang tahu apa yang kau pikirkan sayang", Jaemin menghela nafas pelan, menatap satu persatu anggota keluarganya yang terlihat takut sekaligus khawatir.

"Tapi sepertinya semua belum berakhir sampai disini. Laki-laki yang menemui Ibu beberapa kali, bukankah dia adalah pewaris yang menggantikanku?, kenapa dia mencari ibu?, dia mencariku?",

Saat Jaemin mencari tahu tentang Kakeknya dia secara tidak langsung tahu siapa pewaris Keluarga Im saat ini dan Jaemin langsung sadar jika orang itu menemui Ibunya beberapa kali.

"itu –"

"Itu ada hubungan dengan keinginan Ayah agar aku berkuliah di luar negeri kan?", tanya Jaemin lagi.

"Kau benar. Ternyata saat kau dinyatakan koma Kakekmu mencari sepupu Ibu dan memintanya menjadi pewaris sehingga Kakekmu bisa membatalkan pengadopsianmu. Tapi sepupu Ibu justru mengajukan syarat", Yoona menghentikan kalimatnya sebentar. Berat baginya untuk memberi tahu Jaemin jika dia masih terikat dengan urusan pewaris.

"Bahwa kau tetap akan menjadi pewaris setelahnya dan pengadopsianmu tidak dibatalkan secara resmi tapi ditunda menunggu perkembanganmu saat itu. Mengingat kondisimu yang hilang ingatan dan masih dibawah umur legal, pengadilan memutuskan agar kau tinggal dan dirawat oleh orang tua kandungmu. Setelah kau berusia legal (20 tahun), kau akan kembali menyandang nama Im Jaemin dan calon pewaris setelah Pamanmu",

"Kami baru diberi tahu oleh Pamanmu satu bulan yang lalu, kami pikir pengadopsianmu benar-benar dibatalkan", sesal Siwon dengan wajah sedikit marah.

"Mungkin memang takdirku", kata Jaemin seadanya tanpa emosi yang berarti. Benar-benar tenang dan sulit bagi keluarganya untuk membaca apa yang sebenarnya Jaemin rasakan.

"Sayang, jika kau ingin marah, lakukan sayang. Jangan memendam apa yang kau pikirkan. Omma tidak ingin terjadi sesuatu padamu", pinta Yoona. Dia benar-benar khawatir dengan Jaemin yang tenang.

"Marah tidak akan menyelesaikan sesuatu Omma. Itu takdirku jadi aku harus menjalaninya. Secara tidak langsung juga aku harus mengubur impianku sebagai dokter, sama seperti Jaehyun hyung. Hidupku sudah terikat dan aku juga tidak ingin menentangnya"

"Kita bisa sayang, kau bisa tinggal ditempat yang jauh dan tidak mencoba mengingat masa lalumu. Ayah akan melakukan apapun agar kehidupanmu bebas", bujuk Siwon. Dia tidak ingin anaknya diikat dengan harta dan hal-hal yang membuat putranya kehilangan kebebasan.

"Aku pikir ini adalah masalahku. Ayah dan Ibu tidak perlu melakukan apapun. Aku bisa mengurus masalahku sendirian-"

"Tidak kali ini Nana, kau sudah pernah membahayakan hidupmu setelah kau mencoba menyelesaikannya sendirian", larang Siwon dengan nada suara sedikit meninggi.

"Setidaknya keputusanku membuahkan hasil yang baik. Keluarga kita utuh kembali bukan?, Lalu Ayah dan Ibu?", pertanyaan Jaemin sukses membuat Yoona dan Siwon terdiam seribu bahasa. "Keputusan kalian selalu terburu-buru, egois, dan selalu saling menyalahkan. Kalian bahkan tidak sadar bahwa kepribadianku dibentuk karena keputusan kalian",

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang