**** Eyes On You ****
Jaemin tersenyum kecil, kedua matanya berbinar memperhatikan setiap gerakan tubuh min jeong. Mereka memutuskan untuk berlatih seharian di hari minggu karena sudah 2 kali libur. Jaemin sebenarnya ingin ikut berlatih full time, tapi min jeong melarang karena takut jaemin akan pingsan mengingat dia belum sembuh benar.
"Istirahat sayang, sudah sore", jaemin mematikan lagu pengiring dance mereka lalu menghampiri min jeong. Min jeong menghela nafas pelan lalu merebahkan tubuhnya di lantai. "Sudah lelah?", jaemin memberikan botol minuman milik min jeong dan duduk di samping min jeong.
"Jaemin-ah", panggil min jeong dengan nafas naik turun.
"iya", jawab jaemin lembut sembari merapikan anak rambut min jeong dan menyeka keringatnya.
"Bagaimana kau bisa melakukan dance?, kau juga belajar?", tanya min jeong yang sebenarnya penasaran sejak dulu.
"Hanya.... Aku hanya menonton music video lalu mencobanya. Itu tidak buruk. Itu menyenangkan",
"Kau pikir kita bisa menang?",
"Juara tiga rasanya masih mungkin, kau ingin juara satu?", min jeong menggeleng pelan lalu mendudukan dirinya, menenguk air sebanyak banyaknya lalu mengusap wajahnya dengan handuk kecil yang dibawakan jaemin.
"Aku sadar diri jika tarianku juga tidak sebagus mereka yang belajar dance siang dan malam", jaemin tersenyum kecil lalu menatap layar ponselnya.
"o... Ayahku akan datang kesini"
"Mwo?", Min jeong tentu saja panik. Waktu dia pulang ke rumah jaemin, dia tidak bertemu dengan ayahnya. "Aiss... aku lebih baik pulang saja", min jeong bergegas meraih jaket dan juga minumannya.
"Nana-", Min jeong seketika membeku saat Siwon tiba-tiba sudah masuk dengan membawa 2 kantong tas.
"Anyeonghaseo", sapa min jeong dengan senyuman kaku.
"AYAH!", Jaemin memekik senang lalu melompat untuk memeluk ayahnya. Min jeong yang melihatnya tersenyum kecil. Jujur saja dia merasa iri karena jaemin lebih beruntung darinya, jaemin sudah bertemu dengan ayahnya sejak usianya 12 tahun. Min jeong bahkan belum bertemu ayahnya padahal umurnya sudah 18 tahun.
"Kau pasti kim min jeong", min jeong tersadar dari lamunannya lalu mengangguk dengan senyuman.
-
"Makan yang banyak ya", min jeong dan jaemin mengangguk sembari menikmati pizza yang dibelikan oleh siwon.
"Min jeongi, karena kau adalah pacar nana. Kau harus memanggilku dengan ayah juga", min jeong menelan pizzanya susah payah dengan tatapan terkejut.
"A...appa?", seumur hidupnya min jeong belum pernah memanggil siapapun dengan sebutan ayah. Karena tidak ada yang bisa memberikan perasaan sosok seorang ayah bagi min jeong. Tapi entah kenapa dia merasa bahwa baekhyun rasanya cocok jika dia panggil ayah. Bahkan meski baru bertemu 3 kali, baekhyun mampu memberikan rasa aman, nyaman yang membuat min jeong rasanya ingin terus bercerita dan berbagi keluh kesah dengannya.
"Sayang", min jeong tersadar dari lamunannya saat jaemin menyenggol lengannya. "Gwaenchanayo?", min jeong sontak mengangguk cepat.
"Tidak apa-apa jika kau keberatan, tapi paman harap kau mau", min jeong tersenyum kecil lalu mengangguk sekali lagi. Min jeong pikir akan lebih etis jika panggilan ayah dia katakan kepada ayah kandungnya terlebih dahulu.
**** Eyes On You ****
Hal pertama yang baekhyun lakukan setelah mendapatkan hasil tes DNA yang dilakukan adalah menangis sejadi-jadinya. Baekhyun tidak tahu harus mengatakan apa karena semuanya terlalu mengejutkan baginya. Baekhyun bahkan mendatangi rumah orang tua taeyeon dan dia harus menerima segala umpatan kebencian dari kedua orang tua taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes On You
FanfictionKim Min Jeong yang secara tiba-tiba menjadi pacar seorang Jung Jaemin yang pintar dan populer disekolahnya.