Seventeenth

726 122 12
                                    

**** Eyes On You ****

Baekhyun sampai di studio tempat latihan Jaemin dan Min Jeong pada pukul 09.15 malam. Haechan sudah memberi tahunya tentang apa yang terjadi pada Min Jeong disekolah. Karena Baekhyun khawatir dia tidak mungkin pergi ke sekolah Min Jeong saat jam kerja jadi dia memutuskan untuk menemui Min Jeong saat dia sedang latihan dance saja.

"Tuan Muda meminta saya untuk menghentikan siapapun yang ingin masuk. Jika anda ingin masuk, saya akan meminta ijin pada tuan muda terlebih dahulu", Baekhyun berdecak sebal, kenapa juga Jaemin tiba-tiba melarang sembarang orang masuk ke dalam. Biasanya juga Changmin hanya berjaga di depan tanpa melarang masuk terlebih Baekhyun kan sudah pernah datang. Baekhyun juga yakin Jaemin sudah memberi tahu Changmin tentang siapa dirinya sebenarnya.

"Anda bisa masuk tuan", Baekhyun membungkuk berterima kasih setelah Changmin mengijinkannya masuk.

Kemarin saat Baekhyun datang music menyala cukup keras, Jaemin dan Min Jeong juga sedang latihan tapi sekarang studio itu sunyi seperti tidak ada orang di dalamnya.

"sstt", Baekhyun baru saja akan bicara saat Jaemin memberikan tanda agar Baekhyun diam. Baekhyun ternengun menatap putrinya yang sedang terlelap dengan menggunakan kedua paha Jaemin sebagai bantal. Sementara sebagain wajah atasnya ditutup topi dan sebagian tubuhnya ditutupi jaket sebagai pengganti selimut.

"Dia baru saja tidur?", bisik Baekhyun sambil melangkah hati-hati mendekati Jaemin dan Min jeong.

"tidak juga, mungkin sudah 15 menit yang lalu", bisik Jaemin juga sembari menggeratkan genggaman tangannya dengan Min Jeong, sementara satu tangannya lagi membelai pucuk kepala Min Jeong dengan sangat lembut dan perlahan.

"Haechan pasti sudah memberi tahu paman apa yang terjadi", tebak Jaemin.

"Aku ingin datang setelah Haechan memberi tahuku tapi itu masih jam kerja jadi aku datang sekarang", Baekhyun memutuskan untuk mendudukan dirinya di atas lantai sehingga dia bisa memperhatikan putrinya yang tertidur di atas sofa.

"Jika paman datang ke sekolah, Min Jeong tentu akan penasaran. Kenapa paman rela datang ke sekolahnya hanya untuk menemuinya, memangnya paman siapa?", Baekhyun menelan ludahnya pelan mendengar pertanyaan Jaemin.

"Kenapa paman tidak mau memberi tahu Min Jeong yang sebenarnya?, apa karena ibu?, atau karena paman yang tidak siap dengan reaksi Min Jeong?, atau Paman mempunyai seseorang yang harus paman jaga hatinya?",

"Jaemin-"

"Aku bukannya ingin menasehati atau merasa paling pintar, tapi... kenapa orang dewasa sangat egois? Kalian menghadirkan seorang anak maka kalian seharusnya siap dengan konsekuensinya. Kalian yang harus bertanggung jawab pada hidup anak itu, bukan 1 orang tapi 2 orang yang terlibat-"

"Kau tidak mengerti Jaemin-"

"Ibu tidak memberi tahu paman jika dia hamil, begitu kan?", Baekhyun menghela nafasnya pelan lalu menganggukan kepalanya pasrah.

"Kenapa hanya untuk menyenangkan seseorang atau menenangkan hatinya sendiri harus mengorbankan kehidupan seorang anak?, Kenapa?", Jaemin tidak tahu kenapa hanya dengan membahas masalah keluarga Min Jeong membuatnya menjadi sangat emosional, seolah dia pernah ada di posisi itu.

"Maaf paman, tapi aku sarankan agar paman segera memberi tahu Min Jeong. Aku akan berusaha membujuk omma. Jika kalian masih bersikeras dengan ego kalian masing-masing maka aku yang akan memberi tahu Min Jeong yang sebenarnya. Dia berhak tahu dan berhak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya", Baekhyun termenung menatap putrinya yang masih tertidur dengan sangat lelap.

"Kuharap kau bisa meyakinkan Taeyeon", gumam Baekhyun pasrah. Dia sudah tidak bisa membujuk Taeyeon jadi jika Jaemin memang ingin membantu, Baekhyun harap itu akan berhasil.

Eyes On YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang