Selamat Membaca..
Udah Vote? Kalau belum, vote dulu yuk!
Jangan lupa tinggalkan jejak..
Ramaikan kolom komentar..
Siapp??? Go!
****
Setelah mendengar penjelasan dari Perawat tadi, mereka langsung terdiam mematung.
Mereka seakan tertampar oleh kenyataan yang mereka tidak duga sebelumnya. Mereka merutuki dirinya masing-masing.
"J-jadi yang ngedonorin darah buat Fajar itu Rafa?" Kiya terduduk lemas. Merasa tidak percaya akan kenyataan yang menampar nya.
Beberapa menit lalu mereka memaki-maki Rafa seakan-akan Rafa adalah seseorang yang tidak mempunyai hati. Tetapi, kenyataannya ternyata Rafa justru yang paling berkorban disini.
Mereka marah-marah terhadap Rafa disaat Rafa sudah mengorbankan nyawanya untuk Fajar.
Perawat tadi sudah pergi setelah menjelaskan semua yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka.
"g-gue bodoh banget, kenapa gue bisa berpikir kaya gitu ke Rafa? Jelas-jelas dia yang selalu bantu kita" Rian merutuki dirinya sendiri.
Kiya masih terdiam, dirinya memikirkan kembali perkataan yang tadi dia lontarkan ke Rafa. Ia menyadari ucapan nya terlalu berlebihan.
Kiya berdiri dari Posisi nya, Rian dan Guntur menatap Kiya penuh tanya
"Kenapa Ki?" tanya Guntur
"Gue mau susul Rafa, gue mau minta maaf sekalian ngecek keadaan dia. Gue baru sadar Rafa tadi keliatan pucet banget" ucap Kiya dan bergegas pergi menyusul Rafa, Berharap Rafa masih ada di Parkiran.
****
Rafa keluar dari Rumah sakit, berjalan sedikit sempoyongan menuju ke mobil nya. Pandangan nya sedikit buram karena kepalanya yang benar-benar terasa Pusing.
Setelah perjuangannya untuk sampai di parkiran akhirnya dirinya berada di dalam mobil nya. Rafa berusaha menahan rasa sakit kepalanya dan melajukan mobil nya secara perlahan.
Di tengah perjalanan, banyak Mobil yang mengklakson nya karena mobil terlalu lamban dan tidak teratur. Rafa memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan. Dia benar-benar sudah tidak bisa menahan rasa sakit nya.
Rafa berusaha meraih Handphone nya yang berada di saku celana nya. Mencari Nomer Seseorang yang bisa dia andalkan.
Dia menunggu orang di sebrang sana menjawab panggilan nya, setelah terdengar suara seseorang di sebrang telepon, Rafa segera meminta bantuan
"Bantuin Gue Rel, gue shareloc. Sekarang" ucap Rafa dengan suara yang lemas
Rafa segera meng-shareloc. Keseseorang yang tadi dia Telpon.
Rafa memejamkan matanya, mencoba untuk tertidur sebentar.
Rafa sudah lama tidak merasakan rasa pusing sehebat ini, terakhir kali dia merasakan sakit yang parah seperti ini yaitu ketika kehilangan kedua orang tuanya. Karena dirinya tidak makan beberapa hari mengakibatkan tubuhnya drop hingga harus di opname beberapa hari.
Tidak lama kemudian, Rafa mendengar seseorang mengetuk kaca mobil nya. Rafa tidak melihat jelas orang tersebut karena pandangan nya yang sedang tidak Fokus. Rafa segera keluar dari mobil dan membiarkan seseorang itu mengambil alih mobil nya.
Rafa masuk dan duduk di kursi belakang menidurkan kembali tubuh nya. Seseorang yang menyetir tersebut menatap Rafa khawatir.
Kiya, seseorang yang mengetuk Kaca mobil nya adalah Kiya, entah bagaimana wanita tersebut ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVESTIGASI (COMPLETE)
General FictionBanyak rahasia dibalik setiap orang yang ada. Seorang lelaki yang menjadi pemeran utama yang sedang mencari pelaku pembunuhan kedua orang tuanya, hingga membawanya ke dalam Ruang lingkup yang tidak pernah ia duga. Apalagi orang terdekat nya yang ter...