Chapter 5. Regis

51 42 2
                                    

Selamat Membaca....


****

"ga, Angga, Angga"

Seorang Pria lain memanggil nya. Pria itu terpaksa menunda ritualnya. Ia menyuruh kedua wanita tersebut untuk menunggunya di kamar.

Angga, Pemimpin genk Regis. Regis berasal dari bahasa Latin yang artinya Raja. Genk Regis adalah sebuah kelompok kriminal yang sudah lama menjadi Incaran Polisi karena sudah memakan banyak korban.

Angga memiliki banyak kekuasaan, di umurnya yang tidak jauh berbeda dengan Rafa dia sudah mempunyai banyak perusahaan, salah satu nya adalah gedung ini. Ini adalah tempat yang merupakan basecamp tempat barang yang Ia distribusikan.

Untuk menghindari kecurigaan dari musuh nya iya mengubah tempat ini menjadi tempat hiburan, untuk memuaskan nafsu, meluapkan emosi dan lain-lain.

Angga menatap lelaki yang memanggil nya tadi yang sedang berjalan kearah nya.

"ganggu aja lo, kenapa?" tanya Angga kesal kepada lelaki yang memanggilnya tadi.

"Pak Subroto mau investasi sama lo dan mau kerja sama buat tempat ini" ucap seorang lelaki tersebut menyodorkan ponsel nya yang sedang dalam panggilan.

Angga menarik sebelah alisnya masih belum mencerna.

"angkat, ini pak subroto" titah seorang pria tersebut.

Angga mengambil ponsel dan menempelkannya di telinga. Terdengar suara seorang lelaki paruh baya menyapanya.

Angga mengobrol singkat dengan lelaki disebrang telepon.

Ia lalu memutuskan panggilan dan memberikan kembali ponsel kepada lelaki di depannya.

"lo terima?" tanya lelaki tersebut dengan penasaran.

"ko," panggil Angga kepada lelaki di depannya

"kenapa?"

Angga memukul belakang kepala temannya itu dengan kasar.

"ashhhhh, apaan si lo" kesal lelaki tersebut.

"Riko... Riko... lo bener bener mengganggu kenyamanan gue saat ini!" gerutu Angga kepada lelaki di depannya yang bernama Riko.

Riko, teman dekat sekaligus asisten pribadi Angga. Umur nya berbeda dua tahun lebih muda dibanding Angga.

"lo terima ga?" tanya Riko lagi tanpa memperdulikan ocehan Angga

Angga menggeleng.

"loh, kenapa nggak? terima aja sih ga" protes Riko dengan kecewa.

Angga menatap Riko tajam "duit gue udah banyak, nggak butuh invest dari aki-aki yang Cuma numpang tenar" ucapnya dan pergi meninggalkan Riko

Riko menghela nafas pasrah.

"kemana?" teriak Riko agar terdengar oleh Rafa yang sudah beberapa langkah di depannya.

"balikin mood"

****


Rafa memasuki kantor dengan wajah yang sangat kesal. Sedangkan Fajar sedari tadi terus meledeki Rafa dibelakangnya.

"Raf, gimana musuhnya, aman?"

"Raf, musuh nya keluar lewat mana?"

"Raf, gue tetep di belakang lo kok,"

Rafa menghentikan langkah nya dan berbalik, menatap Fajar dengan tajam sedangkan Fajar menampilkan cengiran tak berdosanya.

"bisa diem nggak lo?!" kesal Rafa

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang