Chapter 62. Tujuan Hidup

8 4 0
                                    


AWALI DENGAN YANG MANIS-MANIS ERIII:*

AWALI DENGAN YANG MANIS-MANIS ERIII:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca..

Luangkan waktu untuk sekedar vote dan komen ya readerrss.. agar kamu nyaman bacanya dan aku juga seneng, satu hal yang simple tapi bermakna besar bagi aku..

ENJOY READING~~

***

Rafa mengambil tiga botol alcohol yang berada di kamarnya. Jarang sekali Rafa meminum minuman alhokol jika bukan karena ada hal yang sangat membuat dirinya setres.

Rafa duduk di atas sofa ruang tamu. Farel terus mengikuti gerak-gerik Rafa yang kesana-kemari, mengekorinya dari belakang. Entah apa yang dia lakukan, hingga kini dirinya sudah ikut duduk di hadapan Rafa.

"Sejak kapan lo nyimpen Alkohol?" tanya Farel

Rafa menghiraukan Farel dan sibuk menuangkan minuman Alkohol itu kedalam gelas yang sudah tersedia.

Dengan cepat, Farel segera mengambil gelas dari dapur dan ikut minum dengan Rafa.

Rafa hanya melirik Farel sekilas, berusaha untuk tidak memperdulikannya.

Malam semakin larut namun Rafa sama sekali tidak terlihat mengantuk ataupun mabuk, apakah dia benar-benar jago minum?

Rafa beranjak dari posisinya dan menuju ke Gudang belakang rumah nya.

"Mau kemana bang?" tanya Farel yang terus mengikuti Rafa

Rafa lagi-lagi tidak menjawab pertanyaan Farel.

Rafa masuk ke Gudang yang sangat kotor, debu-debu bertebaran dimana-mana saat pintu terbuka. Banyak barang-barang yang tertutupi kain putih di atas nya.

Rafa melangkah ke lemari yang masih cukup bagus untuk digunakan. Rafa membuka lemari tersebut dan menyingkirkan baju-baju yang bergantungan kesamping.

Farel terus memperhatikan Rafa dengan lekat di belakang.

Rafa membuka papan belakang lemari tersebut, Farel dengan terkejutnya membelalakan mata dan segera mendekati Rafa.

"ini apaan bang??" tanya Farel dengan sangat antusias

Rafa membuka papan yang lebih mirip ke pintu itu lebih lebar, saat pintu terbuka lebar, menampilkan sebuah tembok yang cukup gelap. Rafa masuk ke dalam ruangan yang berada di balik lemari tersebut.

Farel mengikuti Rafa dengan cepat.

"Hehh, ini kan Lorong ke ruangan rahasia lo bang?"

Saat Farel masuk ke dalam, ia melihat ke kiri dan kanan, dari arah kanan terlihat ruangan rahasia milik Rafa. Dan di sebelah kiri hanya Lorong gelap yang berujung ke tangga yang terletak dibawah kamar Rafa.

"jadi, ini jalan lain menuju kesini?" Farel bergumam sepanjang jalan.

Mereka tiba di ruangan rahasia.

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang