Chapter 59. EXIT

9 3 7
                                    

SELAMAT MEMBACA..
HEYYY VOTE DULU YUKK..

ENJOY READING~~

****

Saat ini. Rafa, Kiya, Guntur dan Rian sedang berada di sebuah rumah kosong, mereka akan melakukan penyergapan atas kasus penculikan anak-anak.

Fajar tidak masuk kerja, entah ada urusan apa dengan dirinya. Belakangan ini mereka memang sudah tidak sedekat dulu dengan Fajar.

Pistol sudah berada di tangan mereka masing-masing. Mengangkat nya bersiap menarik pelatuk Pistol.

“Sssst” Rafa memberi kode supaya mereka merayap di dinding. Berjaga-jaga jika ada salah satu preman yang melihat mereka.

Mereka tiba di depan pintu utama Rumah kosong, Rafa dan Rian berada di barisan terdepan.

Tokk.. Tok.. Tok..

“Permisi”

DUK!

“awww” Rian meringis saat merasakan ngilu di kepalanya, memutar kepalanya ke belakang melihat sang pelaku yang memukul kepalanya dengan pistol

“Bego! Ngapain pake ketuk pintu segala? Kita mau nyergap, bukan mau namu!” protes Kiya dengan tatapan penuh kekesalan

Rian mengantupkan kedua bibir nya saat sadar dengan tindakannya.

“Sorry, gue udah kebiasaan pake adab kalau ke rumah orang”

Guntur dan Rafa yang mendengar hal itu menggelengkan kepalanya tidak habis piker. Ini bukan waktunya bercanda Rian.

Rafa memutar knop Pintu dengan perlahan, mencoba untuk tidak menghasilkan suara decitan nyaring akibat Pintu yang sudah tua.

Mereka masuk bersamaan setelah Rafa melihat situasi aman, mereka berpencar dan mencari tempat para penculik itu menyembunyikan anak-anak.

Rafa dan Rian berada di dalam Tim yang sama, berhubung dengan Fajar yang tidak hadir jadi Kiya menggantikan posisi Fajar dan bergabung dengan Guntur.

Lion, posisi. Ganti”

Terdengar suara Guntur dari Earpiece telinga Rafa.

“Lantai dua” balas Rafa

Rian menatap Rafa menunggu aksi selanjutnya.

Rafa melirik Rian sekilas “lo ke kanan, gue  kesana. Segera kabari kalau ada yang mencurigkan”

Rian mengangguk dan segera berpencar lagi sesuai intruksi Rafa.

“Blue Call, Lantai satu kamar pojok kanan. Segera kumpul”

“Oke” balas semua.

Mereka telah tiba di ruangan yang diberitahu oleh Kiya.

“ada apa?” tanya Rafa langsung saat tiba di ruangan.

“Sssstt” Kiya menaruh tulunjuk di bibir nya, mengintruksi untuk tidak bersuara.

Kiya berjalan ke arah lukisan yang cukup besar, melepasnya dari dinding dengan perlahan dibantu oleh Guntur.

Telihat ada pintu rahasia dibalik sana. Kiya langsung mendorong Pintu itu secara perlahan, setelah Pintu terbuka terlihat terowongan yang cukup Panjang dan gelap.

Mereka saling melemparkan pandangan, dan detik selanjutnya saling mengangguk. Mengerti dengan kode satu sama lain.

****
Sore hari, mereka telah Kembali ke Kantor setelah menyelesaikan tugas mereka. Para penculik sudah di bawa oleh petugas Polisi untuk di tindak lanjuti, sedangkan anak-anak yang menjadi korban dibawa ke Rumah Sakit dan segera menghubungi orang tuanya.

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang