Chapter 28. Rasa

17 17 0
                                    

Selamat membaca...

Jangan lupa Follow ig @wattpad_investigasi untuk lebih update!

Vote and Comment

Enjoy..

****

Rafa duduk di Kursi tunggu di depan Ruang UGD. Kiya duduk tepat di hadapannya dengan tatapan kosong tertuju kepada pintu UGD. Terlihat Kiya sangat mengkhawatirkan kondisi Fajar.

Keadaan sangat canggung saat ini, tidak ada yang bersuara dari salah satu keduanya. suasana begitu sangat hening. Rafa sesekali melirik Kiya, banyak pertanyaan diotak nya yang membuatnya sangat penasaran.

Guntur dan Rian masih belum kembali dari Kantin, Rafa bingung harus bersikap seperti apa. Disisi lain dirinya juga merasa sangat kesal dengan kondisi seperti ini.

Rafa menghembuskan nafasnya secara kasar beberapa kali. Rafa berusaha menatap Kiya, memberanikan diri untuk bertanya sesuatu yang sangat mengganggu nya.

"Ki..." panggil Rafa

Kiya menatap nya dengan tatapan yang sangat sendu

Rafa berpikir sejenak memastikan kembali untuk mempertanyakan sesuatu yang sangat mengganggu pikiran nya atau tidak.

Rafa menghembuskan nafas nya panjang, bersiap untuk menerima jawaban apapun yang akan Kiya berikan.

"Lo... suka sama Fajar?"

Kiya yang tiba-tiba mendengar pertanyaan Rafa yang tiba-tiba seperti itu mengernyitkan kening nya. Kiya tertawa hambar membuat Rafa menatap nya bingung.

"Lo, denger Gue kan?" Rafa memastikan.

Kiya berdiri dari duduk nya, Melangkahkan maju mendekati Rafa.

Rafa ikut berdiri dari duduk nya. Menatap Kiya yang tingginya hanya sebatas bahu nya.

Kiya menatap Rafa dengan intens cukup lama.

PLAK!

Rafa memegang Pipinya yang terasa panas, Kiya tiba-tiba menamparnya cukup keras membuat Rafa kaget.

Rafa menatap tajam kearah Kiya, Kiya menatapnya dengan tatapan yang meremehkan

"Maksud lo apa hah?" sentak Rafa merasa tidak terima dengan aksi Kiya yang tiba-tiba

Kiya tertawa hambar "Gue?, Kenapa?" Kiya menunjuk dirinya sendiri

Rafa semakin bingung dengan sikap Kiya

"LO YANG KENAPA RAF!" Kiya menyentak cukup keras di hadapan Rafa mendorong nya dengan kasar.

Rafa masih tidak paham dengan Kiya

Kiya membuang muka nya kesamping. Menghapus air matanya dengan kasar.

"MAKSUD LO APA NANYA KAYA GITU DI SAAT SITUASI KAYA GINI?" Kiya Menyentak dihadapan Rafa

Suasana hati Kiya saat ini benar-benar sedang tidak stabil. Ia begitu ingin melampiaskan semuanya saat ini.

Rafa terdiam, Ia memikiirkan kembali perihal pertanyaan yang dilontarkan nya kepada Kiya

Kiya menghembuskan nafas nya berat disertai dengan air mata yang terus membasahi pipi nya. "Raf, temen lo, ada di dalam sana" Kiya menunjuk Pintu UGD

Rafa mengikuti ujung jari Kiya

"Dia lagi berjuang buat hidupnya, dan lo?" Kiya tertawa hambar dengan air mata mengalir di pipinya

"Lo justru malah nanya hal yang nggak pantas kaya gini" lanjut Kiya merasa tak percaya.

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang