Chapter 16. R2A

27 25 0
                                    

Selamat membaca..

jangan lupa Vote dan Coment di part yang menurut mu menarik!

****

Para investor melihat kedatangan Angga, Mereka semua langsung berdiri untuk menyambut kedatangannya. Angga mengangguk menatap mereka dan Duduk di kursinya. Setelah menunggu Angga duduk, mereka juga kembali duduk.

Semua pandangan tertuju kepada Angga yang di belakang nya terdapat dua lelaki yang mereka kenal adalah sekretaris nya.

"jadi, siapa kali ini?" tanya Angga dengan suara beratnya, mengawali meeting.

Mereka semua langsung terdiam, Meeting dengan Angga memang harus menyiapkan otak yang sigap untuk mencerna semua ucapan nya tanpa menjelaskan secara detail dan juga harus menyiapkan mental yang siap untuk menjawab semua pertanyaan yang akan diberikan Angga tanpa gugup sedikitpun.

Salah satu investor mengangkat tangan nya unjuk diri

"bagus, silahkan" ucap Angga mempersilahkan investor tersebut untuk mempresentasikan ide nya untuk perkembangan Perusahaan

Investor tersebut berjalan ke depan dan menyalakan Proyektor, dia mulai menjelaskan hasil dari ide yang dia buat.

Meeting berlangsung cukup lama dari biasanya, karena Angga kali ini banyak menyarankan beberapa pendapatnya.

Setelah meeting selesai, Angga beserta kedua sahabatnya memutuskan untuk pergi keluar untuk makan siang.

Mereka bertiga Angga, Riko dan Rifki berjalan beriringan keluar kantor dengan gaya yang dapat melelehkan hati para wanita. Bagaimana tidak, style yang mereka pakai begitu rapih dan keren. Memakai Jas yang bermerk serta kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya. Dan yang paling utama wajah mereka yang begitu tampan.

Rifki melemparkan kunci mobil ke arah Riko, Riko yanng kaget dengan sigap menangkapnya tepat sasaran.

"Lo yang nyetir" titah Rifki

"yeuuu, bambank!" kesal Riko

Mereka bertiga masuk dengan Riko yang mengemudi dan Rifki duduk di samping Riko, serta Angga duduk dikursi belakang bersiap untuk tidur.

Riko melirik Angga melalui kaca spion nya

"yeuuu. Malah tidur si bocah" umpat Riko yang sedang mengemudi, Ia lalu melirik Rifki yang sibuk dengan Handphone nya "lu juga, malah main game. Disini serasa gue babu banget ya"

"emang" ucap Rifki cepat

Riko hanya mendelik tajam dan fokus kembali menyetir, mereka akan menuju Restaurant yang menjadi langganan mereka.

Cukup jauh dari kantor mereka untuk menuju ke Restaurant ini.

Saat sudah sampai, Riko memarkirkan mobilnya di tempat khusus.

Ia melihat kedua sahabatnya yang sama-sama tertidur. Mungkin karena tadi jalanan macet dan juga cuaca yang cukup panas membuat mereka kecapean apalagi tadi malam mereka tidak tidur sama sekali.

Riko merasa kasian untuk membangunkan mereka. Dia memutuskan untuk meng-take Away makanan nya.

Riko turun dari mobilnya dan berjalan memasuki Restaurant yang cepat saji. Riko memesan makanan yang sering mereka pesan. Termasuk dengan makanan Favorit kedua sahabatnya.

"kalau tau gini mending Delivery dari awal" gumam Riko yang merasa bosan menunggu pesanan nya.

Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya Pesanan sudah siap. Riko membayar nya dengan kartu debit nya, Ia segera kembali ke mobil berharap mereka sudah bangun.

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang