Selamat membaca...
Jangan lupa Vote and Comment!
Enjoy..
****
Rafa melihat keadaan Tim Wolf terlihat kewalahan, Dua Junior magang yang diperintahkan Fajar untuk melawan enam orang tersebut terlihat sangat tidak memungkinkan.
Rafa hendak memberikan intruksi kepada Tim Sky untuk membatu tim Wolf, namun niat nya tertahan saat ada perubahan terjadi di Dua lelaki Junior tersebut.
****
Dua lelaki itu saling memberi kode isyarat. Detik berikutnya, kedua lelaki tersebut menghajar habis-habisan Preman-Preman yang berada di depan mereka. Mereka berdua terlihat berbeda dari sebelumnya, kali ini kedua lelaki tersebut menunjukan tehnik beladiri yang sangat mengagumkan.
Rafa sedikit menyunggingkan senyum nya, Fajar benar-benar mengambil keputusan yang sangat benar.
Rafa terus memperhatikan layar di laptopnya, Ia Fokus ke dua lelaki Juniornya tersebut.
"Sky memanggil, Ganti" terdengar suara Guntur dalam HT yang dipegang nya. Membuat perhatian Rafa teralihkan
"Lion in Here, gimana?" Balas Rafa
"Anak-anak sudah di evakuasi dengan selamat, tadi Kiya dan Fajar mengalihkan perhatian sisa preman yang menjaga Pintu"
"Ok bagus" Balas Rafa seadanya.
Rafa mengalihkan perhatian nya ke layar yang menunjukan perkelahian antara Fajar, Kiya melawan ke empat Preman. Rafa merasa ada yang tidak beres dengan perkelahian mereka.
Rafa menyadari bahwa ke empat Preman tersebut memiliki tato yang berbeda dari Ke enam preman yang dilawan oleh Dua Junior magang tadi.
"Shit. Ini Preman nya lebih kuat dari ke enam preman tadi" Rafa bergumam kesal.
Rafa langsung mendekatkan HT ke mulut nya
"Sky, gue minta Tim lo untuk Bantu Tim Wolf sekarang juga" titah Rafa dengan tegas.
****
"JAARRRRR!" Kiya berteriak Panik saat Fajar benar-benar tidak sadarkan Diri.
Keadaan yang awalnya sangat berisik oleh perkelahian, tiba-tiba menjadi hening.
Semua yang berada di dalam markas langsung menghentikan perkelahian mereka, membuat perhatian semua tertuju kepada Kiya yang sedang menangis dengan Fajar di pangkuannya.
Di kesempatan itu, para preman langsung kabur dari hadapan mereka. Di arah berlawanan, Rafa berlari sangat cepat dan langsung menendang para preman tersebut dalam satu serangan. Rafa memerintahkan beberapa Polisi dibelakang nya untuk Menangkap Preman-Preman tersebut.
Rafa berlari kearah Kiya, saat melihat di layar laptop, Fajar terpukul oleh salah satu preman, Rafa langsung berlari memasuki Markas.
Rafa sudah memanggil Ambulans untuk datang.
Rafa berjongkok di depan Kiya. Rafa memeriksa denyut nadi Fajar memastikan Fajar masih hidup.
Guntur dan Rian mendekati Rafa dengan raut wajah cemas "Gimana Raf? Fajar masih hidup kan?" tanya Rian panik
"Denyut nadi nya lemah, kita harus segera bawa Fajar ke Rumah sakit" jawab Rafa masih dengan wajah datar nya.
Dilubuk hatinya, Rafa benar-benar merasa cemas dan khawatir. Dirinya tidak akan mengampuni Preman yang tadi memukul Rafa.
Ambulans tiba dengan cepat, dan langsung mengangkat Fajar ke atas brankar dan mendorong ke luar markas dengan cepat. Memasukan nya kedalam Mobil dan langsung melesat pergi menuju ke Rumah Sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
INVESTIGASI (COMPLETE)
Fiksi UmumBanyak rahasia dibalik setiap orang yang ada. Seorang lelaki yang menjadi pemeran utama yang sedang mencari pelaku pembunuhan kedua orang tuanya, hingga membawanya ke dalam Ruang lingkup yang tidak pernah ia duga. Apalagi orang terdekat nya yang ter...