Chapter 23. Talking Farel

21 20 0
                                    

Selamat membaca...

Jangan lupa vote and comment!

Enjoyy

****

Rafa dan Farel kini sedang makan bersama di meja makan. Tidak ada obrolan apapun dari mereka, keduanya sibuk menyantap makanan nya. Farel sesekali melirik kepada Rafa yang fokus menghabiskan makanan nya.

Saat keduanya sudah menyelesaikan makan nya. Rafa beranjak dan berjalan ke Sofa, mendudukan tubuhnya ke sofa yanng berada di tengah rumah. Sedangkan Farel justru langsung mencuci piring nya sekaligus dengan piring yang Rafa gunakan tadi.

****

Farel ikut duduk di Sofa setelah menyelesaikan tugas nya, dia melihat ke layar televisi menampilkan berita kecelakaan mobil, Rafa juga sedang menonton berita tersebut.

Farel menelan ludah nya membasahi tenggorokannya, ia berdehem sedikit

"itu kasus yang lo tangani bang?" Farel berusaha mencairkan suasana yang sangat canggung ini.

Rafa mengangguk sebagai jawaban

"Bang" panggil Farel bersuara lagi

Rafa menatap Farel penuh tanya

"Gue mau cerita boleh?" lirih Farel berusaha untuk membagi cerita dan masalah nya

Rafa terlihat tertarik dengan ucapannya barusan, Rafa mengubah posisi duduknya mencari posisi yang nyaman agar dapat mendengarkan secara baik, hal yang sangat Farel sukai dari Rafa. Dia siap menjadi pendengar yang baik untuknya. Benar-benar seperti seorang kakak baginya.

"Kenapa?" tanya Rafa dengan tatapan datar

"ini tentang pendidikan gue" ujar Farel memulai

Rafa tidak menyaut Ia menunggu Farel melanjutkan ucapannya.

"setelah gue pikir-pikir gue mau lanjutin sekolah gue"

Rafa mengangguk-angguk menanggapi ungkapan Farel, merasa senang karena nasehat nya didengar

"Gue mau jadi seperti lo bang"

Rafa mengerutkan kening nya "maksudnya?" tanya nya tidak mengerti maksud dari ucapan Farel

Farel menarik nafas nya dan menghembuskan nya cukup dalam

"Gue mau jadi polisi" ungkap Farel

Rafa semakin penasaran dengan cerita Farel

"Kenapa mau jadi seperti gue? Lo bisa aja jadi polisi tanpa harus menjadikan gue sebagai inspirasi dan motivasi lo"

"karena gue tertarik menjadi polisi karena lo bang" akuh Farel membuat Rafa tersenyum tipis

"apa yang membuat lo mau jadi seperti gue?"

"gue mau menangkap orang-orang jahat yang berperilaku seenaknya kepada orang yang nggak berdaya, gue mau orang-orang yang menjadi korban bisa di adili dengan seadil-adilnya. Karena, jaman sekarang korban kadang tidak pernah di dengar dan mereka malah lebih mendengarkan uang alias lebih memihak ke orang yang membayar mahal tanpa mau bertanggung jawab"

Rafa takjub dengan ucapan Farel, dia tersenyum hangat dan mengangguk

"gue dukung lo, negara butuh orang yang pemikiran nya kaya lo" ujar Rafa

Farel tersenyum merasa lega telah berbagi cerita dengan Rafa

"untuk jadi orang kaya gitu, lo nggak perlu jadi polisi, jadi orang yang berguna buat orang lain juga itu udah cukup. Jadi polisi ngga seindah dan sekeren yang lo liat, banyak yang menyalahgunakan jabatan. bahkan, sebuah aturan sering di abaikan, jadi pikirin baik-baik, gue selalu dukung apapun keputusan lo. " ucap Rafa tulus

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang