Chapter 34. R(afa)?

18 13 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak Vote And Comment😊

Enjoyyy!

****

Sudah tiga hari Rafa tidak berkunjung ke Rumah Sakit. Keadaan Fajar sudah lebih membaik dari sebelum nya. Berkat pengorbanan Rafa juga tentunya.

Hari ini, Rian, Kiya dan Guntur akan pergi ke Rumah sakit setelah selesai bekerja, untuk menengok Fajar. Setiap hari mereka berkunjung ke rumah sakit hanya untuk memaksa Fajar agar segera sembuh dan kembali bekerja

Mereka bertiga sudah tiba di Rumah Sakit, berada di dalam kamar Fajar. Hanya ada Fajar seorang saat mereka memasuki Kamar.

Fajar celingukan mencari seseorang saat pintu terbuka menampilkan Kiya, Rian dan Guntur.

"Rafa ga dateng" ucap Guntur saat tau siapa yang Fajar cari.

Fajar menghela nafas berat, menengok ke arah Rian "Dia nggak ngabarin lo yan?"

Rian menggeleng "ga ada"

"padahal gue mau ucapin makasih banyak ke dia" lirih Fajar kecewa.

Rian dan Guntur duduk di Sofa yang disediakan Rumah Sakit. Sedangkan Kiya duduk di samping Brankar Fajar

Guntur melipat kedua tangan nya di depan dada, Melihat Kiya yang sedang memainkan Handphone

"Ki, Rafa juga ga ngehubungin Lo?" tanya Guntur,

Kiya terdiam sebentar lalu menggeleng "ga ada" jawab nya acuh.

Sebenarnya, Kiya juga merasa cemas dengan Rafa, terakhir kali melihat Rafa saat dia mengantarkan Rafa kerumah nya dengan kondisi yang tidak sadarkan diri.

"Ck. Lo pada nggak Ribut sama Rafa, kan?" selidik Fajar curiga

Saat dirinya siuman, mereka menjelaskan tentang yang terjadi saat Fajar tidak sadrkan diri, mereka memberitahu semuanya tentang Rafa yang kalut memukuli Preman, hingga mendonorkan darah nya untuk Fajar. Kecuali, tentang mereka yang salah sangka kepada Rafa.

Mereka memutuskan untuk tidak memberitahu tentang kesalhpahaman itu, karena mereka pikir hal itu akan terselesaikan dengan cepat. Mereka akan segera meminta maaf saat bertemu dengan Rafa, namun ternyata setelah kejadian itu Rafa menghilang tanpa kabar.

Mereka bertiga saling pandang mendengar pertanyaan dari Fajar

"Nggak" kompak mereka bertiga.

Fajar mengangkat alis nya merasa aneh dengan sikap teman-teman nya.

"Kapten Dio bilang apa soal Rafa?" Fajar bertanya kepada Guntur

"Kapten Dio sih bilang nya, Rafa ijin beberapa hari karena ada urusan yang sangat penting" jawab Guntur santai

Fajar mengangguk "Ck. Yaudah" putus nya tidak ingin bertanya lagi.

"eh Ki" beo Rian yang sedari tadi hanya menyimak

"Apa?" sahut Kiya

"terakhir lo ninggalin Rafa, dia gapapa kan?"

Kiya mengingat-ingat kejadian beberapa hari lalu, Ia sedikit berdecak "Gue kurang yakin sih, soalnya gue tinggalin dia masih pingsan atau tidur gitu gatau gue" jawab Kiya terlihat acuh

"Lo tinggalin pas si Rafa masih pingsan?" tanya Fajar tidak percaya

Kiya mengangguk "ya itu karena Gue juga diusir sama adik nya atau siapa gitu, cowok yang tinggal bareng Rafa pokonya"

Rian mengernyit bingung "Cowok?" tanya nya memastikan

"Iya cowok, kayanya 2 atau 3 taun lebih muda deh, gue mikir nya sih adik nya"

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang