Chapter 9. Sosok yang hilang

40 37 5
                                    


Selamat membaca...

****

Malam hari, cuaca yang sangat dingin dan tetesan air hujan yang masih turun ke permukaan bumi membuat siapapun malas untuk keluar dan lebih memilih untuk berdiam diri di kamar.

Seperti yang sedang Angga lakukan, Dia berdiri dibalik pintu kamar nya dengan seorang wanita di depannya yang ia bawa dari club.

"puaskan aku malam ini" ucap Angga dengan berbisik disebelah telinga wanita tersebut.

Wanita itu hanya tersenyum dan mengangguk.

Angga melepaskan bajunya dan membaringkan tubuh nya di atas kasur, menunggu aksi yang dilakukan oleh wanita tersebut.

Wanita itu perlahan melepas baju nya dan berjalan menghampiri Angga. Angga meneguk ludah nya melihat bentuk tubuh yang sangat seksi di depan nya.

Wanita tersebut membelai wajah tampan Angga dengan perlahan, menggerakan jari nya menelurusi setiap bentuk wajah Angga. Jari terlunjuk nya menyentuh Bibir Angga singkat dan turun ke dada bidang Angga.

Angga menahan nafas nya merasakan sensasi yang sangat panas di tubuh nya. Jari wanita tersebut terus turun hingga berhenti pada pusar Angga.

Wanita tersebut melirik Angga sekilas dan mencium lembut pusar milik Angga.

Angga menahan nafas nya "sshh... shhh..."

Angga sudah tidak bisa mengontrol emosinya, Ia segera membalikan posisi. Kini wanita itu ada dibawah tubuh Angga.

Angga memegang kedua lengan wanita tersebut dengan satu tangan nya. Ia mengalungkan kedua tangan wanita tersebut ke leher nya.

Angga menatap dalam wanita tersebut dan mulai memajukan wajah nya. Perlahan jarak diantara keduanya semakin menipis Bibir Angga dan Wanita tersebut sudah sangat dekat. Angga perlahan menempelkan bibir nya, Ia mulai melumati bibir wanita tersebut dengan liar.

Angga mulai membuka kedua kancing wanita tersebut dengan perlahan

"sshh... B.. boy..." desah wanita tersebut saat Angga mulai menghisap lehernya dan perlahan turun ke permukaan dadanya.

Angga mengelus lembut pinggang wanita tersebut. Wanita tersebut semakin memanas dan membuka kancing celana Milik Angga.

"are you ready?" tanya Angga menyentuh bibir wanita tersebut

Wanita tersebut tersenyum simpul

"of course"

****

Fajar, Rian, Guntur dan Rafa sibuk dengan pekerjaannya masing-masing mencari cara untuk bisa menangkap Pemimpin tempat itu.

Mereka fokus dengan pikirannya masing-masing. Fajar menatap layar komputer nya yang menampilkan Foto kedua orang tuanya. Dia menatap Foto tersebut dengan tatapan kosong.

Dirinya sering merindukan Kedua orang tuanya. Kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan tabrak lari. Jika saja kedua orang tuanya langsung dibawa kerumah sakit mungkin mereka masih ada sampai saat ini. Fajar tidak akan pernah memaafkan pelaku tabrak lari tersebut.

Guntur yang sedari tadi memperhatikan Fajar yang termenung, menjentrikan Jari nya didepan Fajar, membuat Fajar tersadar dari lamunan nya.

Guntur menatap Fajar dengan tatapan bertanya "kenapa?"

Fajar hanya menggeleng sebagai jawaban dan memutuskan untuk pergi keluar mencari udara segar.

Rian yang melihat kepergian Fajar, Bertanya kepada Guntur

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang