INVESTIGASI (COMPLETE)

Chapter 45. Colpoz, Mafia?

Selamat Membaca... Vote dulu yukk... 

Tinggalkan jejak juga yuk...

Enjoyy~

****

"Kenapa? tadi sebelum kita tinggal, lo masih baik-baik aja"

"Raffa" ucap Fajar menatap tajam ke depan

"siapa?"

"tim kepolisian gue"

"terus?"

Fajar mengepalkan tangan nya, manahan emosi "dia, anak dari pembunuh nyokap bokap gue"

Riko mengerutkan keningnya, masih tidak mengerti maksud dari ucapan Fajar, Riko mengambil segelas air dan memberikan nya ke Fajar

"Minum dulu, tenangin dulu, biar jelasin nya gampang"

Fajar menerima gelas itu dan meneguk airnya sampai habis

"Jelasin ke gue"

Fajar memejamkan matanya sebentar menghembuskan nafasnya panjang

"Rafa, teman gue di tim kepolisian, ternyata anak dari orang yang menjadi penyebab orang tua gue mati"

"jadi, artinya dia juga anak dari orang yang lo bunuh?" tanya Riko memastikan

Fajar mengangguk, "gue nggak tahu dia tahu tentang gue atau nggak, tapi yang pasti gue nggak akan tinggal diam"

"lo masih mau gabung di tim kepolisian?"

Fajar menyunggingkan bibirnya, tersenyum smirk "bakalan makin seru kalau gue juga bunuh dia, kan?"

Riko menatap Fajar datar "Lo, gila?!"

"Yakali gue biarin anak dari pembunuh itu hidup tenang?"

"terus rencana lo apaan?"

"kita liat nanti, hanya gue yang baru tahu kebenaran nya, dan dia juga pasti lagi nyari pembunuh orang tuanya"

"kalau dia juga ternyata mau balas dendam ke Lo, gimana?"

"itu lebih seru, nyawa dibalas nyawa"

"terus kenapa lo tadi marah-marah?"

Fajar mengangkat bahunya acuh "Gue tidur sini" membaringkan tubuh nya di atas sofa dan memejamkan matanya.

****

Farel dan Rafa duduk berhadapan, menyantap makanan yang telah dimasak oleh Farel.

"jelasin ke gue sekarang" pinta Rafa yang sudah penasaran sejak tadi

Farel mengangguk, mengambil air minum dan meneguk nya

"dia dateng nyariin lo, dan gue nyuruh dia masuk buat nunggu lo, terus gue ke dapur ngambil minum buat dia, tiba-tiba gue denger suara barang jatoh, dan ternyata foto lo, terus dia buru-buru pamit sambil nitipin dompet lo ke gue, udah gitu doang"

Rafa mengernyit bingung, kenapa Fajar langsung buru-buru pulang setelah mecahin Foto?

"Bang, gue pergi dulu, ada kerjaan ngedadak, lumayan daripada diem di rumah"

"gak balik lo?" tanya Rafa

"Nggak" Farel mengambil piring bekas nya dan menaruhnya di wastafel.

Mengambil kunci motor dan jaket serta tas kecil nya, melambaikan tangan kepada Rafa yang masih menyantap makanan "Gue pamit"

Rafa hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban

****

"Farel dimana?" tanya seorang lelaki ke seorang penjaga

"belum datang bos"

Lelaki itu mengangguk, dan memilih masuk ke dalam sebuah ruangan yang cukup luas, terdapat beberapa ruangan lain di dalamnya, ada ruang pelatihan Tinju, tembak, memanah, beladiri, serta masih banyak lagi.

Ia sedang berada di Markas utama sebuah kelompok yang tidak banyak orang ketahui, sebuah komplotan yang tersembunyi namun memiliki pengaruh besar bagi sebagian orang bahkan sampai ke luar negeri.

"Bang Gunturrr" suara Farel bergema di seluruh ruangan saat ia datang. Lelaki yang di panggil Guntur menghampiri Farel

"gimana?"

"the best Information" Farel mengacungkan jempol nya.

Guntur. iya, dia Guntur yang kalian kenal. Guntur adalah kakak sepupu Farel, banyak hal yang terjadi tanpa kalian ketahui.

Guntur dan Farel adalah ketua Mafia Colpoz ternama di Asia, Colpoz memiliki arti Pukulan. Pukulan mematikan, yang artinya jika mengusik maka akan terkena pukulan yang tiada henti sampai mati. tidak banyak orang yang tahu akan hal ini. Mereka berdua menyamar dengan keinginan nya masing-masing dengan tujuan yang sudah ditentukan.

Salah satunya adalah Rafa, Farel dan Guntur berniat membantu dan menjaga Rafa tanpa sepengetahuan nya. itu sudah tugas mereka, karena Rafa adalah cucu dari seorang Pendiri Colpoz. Apa hubungan mereka dengan Kakek Rafa?

Kakek mereka adalah teman baik dari Kakek Rafa, keluarga Rafa tidak mengetahui sama sekali tentang Mafia yang dibentuk oleh Kakeknya, Kakek nya menyembunyikan rahasia ini agar keluarganya tidak terkena imbasnya, dibalik itu juga untuk melindungi keluarganya.

Saat Kakek Rafa meninggal, jabatan di serahkan kepada teman baiknya yaitu Kakek Farel dan Guntur, dan setelah itu turun temurun hingga sampai ke mereka berdua. Mereka berdua mengetahui segalanya sejarah Colpoz, karena Kakek nya sendiri yang mengenalkan dan menceritakan nya.

Oleh karena itu, mereka berdua menjaga Rafa dan membantunya secara diam-diam. Merek tidak akan mengungkapkannya secara langsung namun akan memberi Rafa petunjuk agar dia sendiri yang memecahkan masalahnya.

Lalu, lebih besar mana antara Regis dengan Colpoz? Tentu saja Colpoz, Colpoz sudah dikenal oleh mafia dunia ternama, para mafia menyembunyikan identitas mereka untuk melindunginya. Sedangkan Regis masih mafia kecil yang hanya terdiri di indonesia, dan yang mengenal mereka hanya para buaya darat yang haus akan kekuasaan.

Oke kembali ke cerita.

"ikut gue" titah Farel kepada Guntur menuju ruang rahasia mereka berdua.

"kenapa?"

Farel menyunggingkan senyumnya, menunjukan Foto yang tadi dia dapat dari orang suruhannya, Guntur mengambil Ponsel Farel dan melihat nya dengan cermat.

Guntur membelalakan matanya "Fajar sama Angga?"

Farel mengangguk "Iya, ternyata temen lo itu dalang dibalik semua ini"

"gimana bisa?"

"setelah gue selidiki, ternyata Orang tua bang Rafa adalah pelaku tabrak lari dan korban nya itu orang tua Fajar, jadi kayanya Fajar balas dendam ke orang tua bang Rafa"

"dan Rafa juga mau balas dendam ke orang yang ngebunuh orang tuanya" timpal Guntur, diangguki Farel

"jadi, sekarang, Fajar udah tahu kalau Rafa anak dari orang yang jadi penyebab orang tuanya meninggal?"

Farel mengangguk "Iya, tadi Fajar ke Rumah bang Rafa dan dia liat foto bang Rafa sama orang tuanya, setelah itu dia buru-buru pergi"

"terus sekarang gimana?" tanya Guntur yang bingung dengan situasi yang terjadi

"Lo mau milih peran apa?" tanya Farel balik

Guntur mengernyit bingung "maksud lo?"

"Lo mau berperan sebagai polisi atau mafia?"

****

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK..

GIMANA CHAPTER KALI INI?

ADA YANG NYANGKA GA?

LANJUT?

SALAM

MPITRYNV