Chapter 15. Restart Planning

31 26 0
                                    

Selamat membaca...

****

Farel mengatur nafas, dia menegakan tubuh nya dahulu dan meregangkan otot-otot tangan nya, bersiap dengan respon Raffa setelah Ia memberitahukan kejahatan yang pernah dia lakukan.

Raffa memperhatikan nya dengan intens segala pergerakan Farel. Rafa terlihat mulai jengah dengan tingkah Farel yang banyak sekali alasan.

"cepet" titah Rafa yang mulai kesal

"oke" Farel mengangkat salah satu pergelangan tangan nya

Rafa menatap Farel dengan tajam.

"Gw prnhnyptnaksklh" ucap Farel berbicara dengan sangat cepat

"Hah?" Rafa menatap Farel bingung, tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Farel yang begitu cepat

Farel menarik nafasnya dalam, kali ini akan berbicara dengan lebih pelan

"Gue... Pernah... Nyopet... Anak... Sekolah"

Rafa yang mendengar itu langsung berdiri bersiap memukul Farel.

"Lo'"

Farel dengan sigap mengambil Bantal Sofa yang berada di samping nya melindungi wajah nya yang belum sepenuh nya Pulih.

"lo tadi udah janji nggak akan ngapa-ngapain" Ucap Farel dibalik bantal memperingatkan Rafa

Rafa berusaha menahan emosinya dan kembali duduk mengurungkan niat nya untuk menghajar lelaki di depan nya.

Farel melirik sedikit melalui balik bantal memastikan Rafa sudah kembali duduk.

Farel melepaskan bantal diwajah nya dan melihat kearah Rafa yang menatap tajam, Farel hanya tersenyum tanpa dosa membalas tatapan Rafa.

Rafa mengacuhkan Farel dan merogoh sakunya mengambil Handphone dan segera menghubungi Rian untuk tidak pergi ke Club.

Beberapa detik kemudian Sambungan telepon terhubung dengan Rian.

"Raf, lo kemana sih anjir? Gue dari tadi nungguin lo buat otw kesana" terdengar suara Rian yang langsung menggerutu kesal

"dengerin gue baik-baik sekarang"

"Kenapa?"

"Lo, jangan pergi kemanapun termasuk ke Club itu" ucap Rafa memperingati

"why?"

"ikuti omongan gue, Tunggu Gue disana. Bentar lagi gue otw"

"terus, rencana yang tadi gimana?"

"batalin, Fajar Guntur udah balik?"

"hem, udah dateng, dari tadi dan nunggu lo"

"oke"

Rafa menutup telepon nya dan melihat ekspresi terkejut dari Farel

"kenapa lo?" tanya Rafa heran

"lo percaya sama Gue?" balas Farel kaget dengan pembicaraan yang tak sengaja ia dengar tadi.

Rafa hanya menatapnya malas dan segera berdiri "kunci pintu, kalau lo mau tidur, pake kamar sebelah" ucap Rafa memberitahu dan berjalan keluar Rumah

"Kalau lo balik gimana kuncinya?"

"Gue ada kunci duplikat" Rafa segera memasuki Mobilnya dan meninggalkan Rumah

Farel menutup pintu dan menguncinya. Ia tersenyum tipis

"kenapa gue ngerasa kaya punya kakak ya?" gumam nya saat membayangkan kembali perdebatan dirinya dengan Rafa.

****

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang