Chapter 69. Titik Temu

11 4 2
                                    

Selamat Membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat Membaca..

Udah Vote? Siap komen?

Yang belum vote, di vote dulu hayuuu

Yang belum komen, komen dulu hayuuu

LETSS GOOO!

ENJOY READINGG~~

****

Farel, Rian, Kiya, dan Guntur kini sedang berada di Lorong menuju ke ruangan rahasia milik Rafa. Farel berjalan paling depan selaku pemandu.

Titt.. Tit.. Tit.. Tit.. Tit..

Alis mereka bertaut saat mendengar suara nyaring tersebut. Suara yang begitu nyaring menggema di ruangan bawah tanah.

"Ada apaan, rel?" tanya Guntur

Farel menggeleng "Gue gatau, biasanya nggak kaya gini"

"kita nyentuh sesuatu yang aneh ga sih?" lirih Kiya mengedarkan pandangan "kaya bunyi alarm gitu" lanjutnya.

"si Rafa pasang alarm buat yang nyusup kali?" ujar Rian memastikan

"bantu gue cari asal bunyi nya dimana" ucap Farel mengedarkan pandangannya saat sampai di ruangan rahasia.

Mereka mencari ke setiap sudut ruangan, menyibakan segala sesuatu yang sulit dijangkau. Mengangkat sofa dan mengangkat Kasur yang begitu berat. Bunyi itu semakin nyaring di telinga mereka membuat mereka semakin was-was.

"anjing!, gue kaya lagi nyari bom" decak Rian kesal

Guntur menempelkan telunjuk nya ke bibir menyuruh mereka untuk diam tak bersuara.

"Suuuttt"

Guntur mengernyit saat bunyi itu semakin lama semakin cepat dan sangat nyaring

Titt. Titt. Titt. Tit. Titt. Titt. Titt. Titt.

Guntur berjalan ke dinding dekat lampu tidur, yang lain hanya menataP Guntur tanpa ekspresi.

Semakin Guntur mendekat, bunyi itu semakin jelas. Guntur menarik alis nya saat melihat suatu benda yang menempel dengan jam weker milik Rafa.

Benda itu menempel tepat di belakang jam tersebut, warnanya pun transparant. Hingga sulit untuk ia bisa mengenalinya.

Guntur melepas benda itu dari jam, lalu seketika benda itu berubah warna menjadi hitam. Detik berikutnya, tanda merah berkedap-kedip seirama dengan bunyi nyaring yang sedari tadi ia dengar.

Guntur menekan tombol yang berada di pojok kanan bawah, hanya ada satu tombol.

Setelah tombol di tekan, benda itu menampilkan tulisan DANGER! dengan garis melikak-likuk seperti pendeteksi detak jantung.

Mereka yang melihat langsung mendekati Guntur, Farel merampas benda itu dan memeriksanya dengan serius.

"alat apa ini?" gumam Farel

INVESTIGASI (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang