Prolog

43.5K 1.9K 68
                                    

.
.
.

"Sialan...beraninya dia..."

Na Jaemin merogoh saku celananya untuk meraih sebuah ponsel lalu menghubungi seseorang.

"Temukan Lee Jeno!."

Setelah menghubungi seseorang tadi, Jaemin membanting ponselnya ke meja hingga retak, lalu mengeraskan rahangnya.

"Tunggu saja Lee Jeno, akan kubuat kau hancur, sehancur-hancurnya termasuk pada keluargamu!!!."

.
.
.

"Jen...kurasa Jaemin tau tentang hubungan kita..."

"Kau tenang saja sayang...aku akan tetap melindungimu!."

"Hiks aku takut!."

"Tenang ya..."

Kedua insan yang masih dalam keadaan telanjang bulat dan hanya ditutupi oleh selimut putih itu masih berpelukan di sebuah ranjang tempat mereka menghabiskan waktu bersama semalam. Mereka tersentak mendengar suara pintu yang terdobrak dari luar. Dan masuklah beberapa pria berbadan tambun ke dalam ruangan mereka. Salah satu dari mereka mengatakan sesuatu pada Minjeong.

"Nyonya Minjeong anda bisa memakai pakaian anda terlebih dahulu karena Tuan Jaemin sudah menunggu anda di mobil saat ini!."

Minjeong, salah satu dari kedua insan tadi mengeratkan pelukannya pada Jeno sambil berbisik takut. Jeno perlahan melepaskan pelukannya dan meyakinkan wanita itu untuk segera memakai pakaiannya dan berbicara pada para pria tambun tadi untuk menunggu di luar. Setelah Minjeong selesai memakai bajunya, ia berniat membantu Jeno untuk memakai pakaiannya juga tapi pria itu menolak dan menyuruh Minjeong untuk segera keluar dari ruangan mereka agar Jaemin tidak marah karena menunggu terlalu lama.

"Aku akan berbicara pada Jaemin...aku akan minta dia untuk tidak menganggumu...ini semua salahku Jen hiks..."

"Sudah tidak perlu memikirkan aku, keluarlah temui suamimu, dan Minjeong...kurasa kita harus benar-benar mengakhiri hubungan terlarang ini."

Minjeong menangis dan kembali memeluk Jeno erat.

"Maafkan aku Jeno hiks...aku belum bisa mencintaimu hingga sekarang...hiks maafkan aku..."

"Sudah...tidak apa-apa...ayo keluarlah...suamimu sudah menunggu..."

Jeno melepaskan pelukan Minjeong dan mencium bibirnya untuk terakhir kalinya.

"Aku mencintaimu Minjeong."

"Hiks...aku tau."

Minjeong akhirnya keluar dari ruangan mereka, sedangkan para pria tambun tadi masuk dan berjalan mendekati Jeno yang masih dalam keadaan yang sama, telanjang dan berselimut. Jeno tersentak saat salah satu dari mereka mengeluarkan sapu tangan dan langsung membekap mulutnya.

"Aphh mmm..."

Hingga akhirnya Jeno tidak sadarkan diri, pria tadi membalut tubuh Jeno dengan selimut dan menggendongnya keluar.

.
.
.

"Jaemin kumohon maafkan aku...aku-."

Minjeong yang sedari tadi berlutut saat bertemu dengan Jaemin di dekat mobil membeku merasakan pelukan dari pria yang berstatus sebagai suaminya. Lalu Jaemin melepas pelukan mereka dan berbisik di telinganya.

"Lihat di belakangmu sayang..."

Minjeong terkejut dan segera menengok ke arah belakang, matanya membelalak kaget melihat seorang pria tambun dengan beberapa orang di belakangnya sedang membawa seseorang yang dibalut selimut lalu dimasukkan ke dalam sebuah mobil. Ia lalu melihat ke depan menatap Jaemin dengan pandangan tidak percaya.

Un Mauvais Amour (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang