87 "Malam Dingin"

428 31 7
                                    

⭐Vote,Vote Strike a Vote and Vote.. ⭐

Rated 19+

Selamat Membaca.. 😉




















































 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.

Hampir Pukul 11 Malam keluarga Wenga sampai di kediaman mereka.

Suga menggendong Jiyeon yang sedang tertidur dan Wendy menggendong Baby Boy yang sedang tertidur juga,mereka melangkah berdampingan masuk ke dalam rumah.

Tidak ada obrolan apapun terlebih Suga merasa kesal pada istri nya yang memutuskan hal besar tanpa membicarakan dulu dengan diri nya,Sulit Suga mengerti kenapa istri nya memberikan keputusan mengenai Jieun dan Gyuri agar ikut tinggal di rumah bersama dengan mereka.

Bukan kah rasa nya akan aneh juga canggung,Suga tidak setuju atas keputusan sang istri karena Suga pahami walaupun Wendy mengijinkan Jieun untuk tinggal di rumah tapi masih jauh di lubuk hati nya Sang istri pasti merasa sangat keberatan.

Suga masuk ke kamar nya Jiyeon.
Perlahan Suga menidurkan Jiyeon di kasur kecil nya,Di selimuti anak kecil itu lalu Suga duduk di tepi kasur ia menatap teduh putri kecil nya.

"Maafkan Daddy,pasti Jiyeon bingung kan tiba tiba harus punya kakak?apa tidak apa apa jika Kakak mu tinggal disini?bisakah kalian menjadi saudari yang akur?Apa Daddy banyak menuntut?maafkan Daddy heum" ucap Suga mengelus kepala putri kecil nya.

Suga melihat ke sekitar kamar Jiyeon walau pun itu kamar untuk anak kecil tapi kamar itu luas "pasti akan menyenangkan Kalau Gyuri juga tidur disini"

"Kalau Gyuri tinggal disini terus dia satu kamar dengan Jiyeon bukan kah mereka akan menjadi lebih dekat?" Gumam Suga tiba tiba membayangkan nya saja membuat nya tersenyum.

Suga pun berdiri seraya melangkah pelan keluar dari kamar putri kecil nya,Kini langkah Suga tertuntun ke teras balkon yang berada di lantai atas tersebut.

Menikmati angin malam yang dingin di temani gelap nya malam tanpa gemerlap bintang bahkan cahaya rembulan terasa malu malu untuk menghangatkan.

Suga terpejam menikmati hembusan angin malam yang dingin,tiba tiba ada dua tangan menyusup di antara lengan nya bersamaan dengan hangat nya pelukan dari belakang.

"Oppa..Maaf" lirih Wendy memeluk suami nya dari belakang.

"Maaf aku tidak membicarakan nya dulu dengan mu,pasti kau kaget dan kecewa padaku kan?ketahuilah ini sebenar nya berat untuk ku" pekik Wendy menyandarkan pipi kanan nya di punggung tegas suami.

"Aku tidak apa apa hanya satu bulan saja biarkan Jieun tinggal disini,setelah itu dia akan pergi ke Amerika kan?dengan begitu Oppa tidak perlu lagi ke Vila,kalian tidak bertemu di belakang ku lagi,Wanita jalang-kung itu pasti tidak akan berani mendekati mu kalau ada aku,Aku percaya padamu Oppa kau tidak akan pernah selingkuh tapi tetap saja aku tidak bisa percaya pada wanita itu jadi selama dia tinggal disini aku bisa mengawasi nya" jelas Wendy cukup panjang dengan selembut mungkin.

OH! Boys (Wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang