11. Melewati Red Line! Pertemuan Setelah Sekian Lamanya

2.8K 333 40
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Way to Save My Brother]

***

Di suatu tempat, terdapat sebuah kapal yang cukup besar. Di dek kapal itu, orang-orang memiliki pekerjaannya masing-masing. Lalu tiba-tiba, angin kencang menerpa mereka. Tapi seolah-olah pernah mengalaminya, orang-orang itu sama sekali tidak merasa terkejut.

Angin kencang itu berkumpul di atas dek kapal, membuat terlihat seperti puting beliung kecil. Lalu, seseorang muncul dari angin itu. Dia adalah Monkey D Dragon, Pemimpin Pasukan Revolusioner.

"Selamat datang kembali, Dragon-san." Mereka menyambut kedatangan Sang Pemimpin.

"..."

Tidak ada jawaban dari Sang Pemimpin, membuat mereka kebingungan sekaligus ketakutan. Ditambah angin yang seharusnya sudah berhenti, kini kembali menerpa dengan sangat kencang.

"Dra... Dragon-san?"

Dragon segera kembali ke akal sehat nya. "Ya, maaf." Ucapnya, lalu ia melangkahkan kakinya menuju ke dalam, diikuti dengan seorang pria.

"Dragon-san, saya ingin melapor—"

"Itu nanti saja." Dragon, menyela perkataan bawahannya. "Sekarang ada yang lebih penting."

"Ya?"

"Kalian! Cepat hubungi Sabo dan Teman-teman kita yang berada di Dunia Baru!" Ucap Dragon memberikan perintah.

"Baik!" Mereka pun segera mematuhi perintah tersebut.

"Tetapi untuk apa, Dragon-san?" Tanya seorang pria yang tadi mengikutinya.

"Masa depan." Jawabnya.

Pria itu tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan oleh Pemimpinnya itu. Tapi, dia percaya dengan pemimpinnya itu.

"Dragon-san, sudah terhubung dengan yang ada di dunia baru!" Beberapa orang datang, memberikan laporan.

"Bagus!" Dragon mendekati beberapa den-den mushi.

"Dengarkan baik-baik! Carilah Pria bernama Ace, dekati dia atau kru-nya. Lalu..." Dragon menjeda kalimatnya sebentar.

"...berilah dia sebuah ramalan."

.
.
.

Luffy, memandangi air laut yang memantulkan wajahnya. Dia masih teringat dengan kejadian beberapa menit yang lalu. Kejadian dimana, dirinya menangis dihadapan ayahnya. Baginya itu sangat tidak keren dan menyedihkan. Dia juga malah bertanya tentang apakah dia bisa menjadi kuat atau tidak, yang padahal dia sudah membulatkan tekadnya dari lama.

"Tekad ku masih kurang..." Luffy bergumam kecil.

Sedangkan yang lainnya, hanya dapat memandangi Sang Kapten yang cemberut sejak kembali dari Loguetown. Pasalnya, mereka tidak pernah sekalipun melihat Kapten bodoh mereka itu memasang wajah seperti itu.

"Hei, Luffy! Apa yang terjadi?" Tanya Nami.

"Itu benar! Katakanlah!" Timpal Usopp.

Luffy mengalihkan pandangannya ke arah mereka dengan tidak semangat. Mereka yang melihat itu, jadi tidak tega untuk menganggunya lagi.

Yah~ daripada hanya melihat wajah cemberut kapten bodoh itu, mereka pergi melakukan pekerjaan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Grand Line.

"Nami-swan, aku punya laporan cinta!" Ucap Sanji yang sedang mengamati situasi dengan teleskop. "Aku melihat awan hujan besar di depan!"

The Way To Save My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang