Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.
Happy Reading!!!
[The Way to Save My Brother]
***
Malam kedua di Pulau Langit, tepat di Upper Yard, telah tiba. Sama halnya seperti malam pertama, Kelompok Topi Jerami berpesta ria. Bedanya, kali ini Kelompok Topi Jerami berpesta bersama dengan Suku Shandia dan Penduduk Angel Island. Anggota Kelompok Topi Jerami yaitu, Nami dan Robin, berpesta sambil mendengarkan cerita Kepala Desa Suku Shandia. Lalu sisanya, mereka hanya bersenang-senang tanpa memperdulikan hal lainnya. Termasuk Zoro, yang sudah bersenang-senang bersama dengan alkohol."Luffy, besok pagi kita akan terpisah ya?" Tanya Aisa, terlihat mimik wajah yang kecewa.
"Hm, ada apa memangnya?" Jawab Luffy, yang ternyata bisa fokus kepada hal lain selain berpesta ria.
"Tidak, hanya saja aku ingin bermain sedikit lagi!" Seru Aisa, sepertinya keduanya menjadi akrab saat didalam perut Ular.
"Bermain!" Luffy, malah menjadi semangat. "Nami!!! Kita akan berangkat lagi kapan?"
Nami, yang mendengar langsung mengalihkan perhatiannya. "Besok pagi! Ada apa?" Jawab Nami.
Luffy menggerutu. "He~"
"Apa-apaan itu? Kau masih ingin di sini?" Tanya Nami.
Luffy mengangguk-anggukkan kepalanya. "Iya, aku dan Aisa akan bermain!!!" Serunya.
"Ughh! Berhentilah bertingkah seperti anak kecil!" Sungut Nami.
"Benarkah?! Aku sih tidak masalah!" Sanji, datang dengan beberapa wanita di gandengannya.
"Itu mah hanya untuk kesenangan mu sendiri!" Ucap Nami kesal.
"Apa?! Nami-swan cemburu~?" Ucap Sanji, dengan usaha menggoda.
Nami, menepuk keningnya sendiri. "Hah~ kalian ini!" Gerutunya.
"Fufufufu~ mereka lucu sekali!" Ucap Robin, yang merasa terhibur.
"Seriusan, apanya yang lucu?!" Nami sungguh akan sangat marah jika Robin ikut campur sekali lagi.
Zoro, berhenti meminum alkoholnya, karena terusik dengan teman-temannya yang membicarakan rencana keberangkatan. "Tapi Luffy, apa kau yakin akan tidak akan berangkat besok?" Ntah kenapa, pertanyaan itu lolos dari mulutnya. Tetapi, karena terlanjur diajukan, Zoro membiarkannya. Meskipun sebenarnya dirinya juga sedikit penasaran, sedikit!
Luffy, yang mendengar pertanyaan itu, langsung terdiam. Rasanya seperti ia mendapat tamparan yang keras di pipinya, meskipun dia tidak merasakan sakit karena dia karet. Jika dirinya mengundurkan keberangkatan dari aslinya, pastinya masa depan akan berpengaruh. Apalagi Ace tetap mengejar Kurohige, itu sama saja seperti waktu pertama.
"Baiklah! Besok kita akan tetap berangkat!" Ucap Luffy, lalu tanpa lama-lama, langsung disetujui oleh anggotanya.
"Maaf ya, Aisa! Kita tidak jadi bermain." Ucap Luffy, dengan tulus mengucapkannya.
Aisa menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa! Aku hanya sedikit kecewa karena kita akan berpisah, tapi bukan berarti aku memaksa mu untuk tetap di sini atau mengundurkan keberangkatan mu." Ujar Aisa.
Luffy tersenyum lebar. "Shishishi~! Terimakasih, sudah mengerti!" Ucapnya.
"Tuh dengar, Luffy! Anak kecil saja bisa bersikap dewasa! Masa kamu, tidak bisa!" Sahut Nami, yang mendengar percakapan Luffy dan Aisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/303357836-288-k185779.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Save My Brother
Fanfiction[One Piece Fanfiction] Update: - Status : completed Luffy menemukan sesuatu di dasar laut yang sangat menarik perhatiannya, ia pun segera menyuruh temannya untuk mengambilnya. Sesuatu yang dimaksud Luffy ternyata adalah sebuah benda berbentuk bulat...