17. Ramalan Berjalan? Keributan di Moby Dick

2.2K 276 50
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Way to Save My Brother]

***

Grand Line - Shinsekai

Thatch melangkahkan kakinya di Moby Dick. Setelah mendapatkan kertas ramalan dari orang asing, ia menjadi bersemangat untuk mengetahui reaksi temannya tentang ramalan tersebut. Dan kebetulan saat dirinya baru sampai, kedatanganya disambut oleh temannya. Jadi, dia langsung membisikkan kalau dia mendapatkan ramalan dan hal itu langsung disambut dengan rasa penasaran yang tinggi.

"Omong-omong, Thatch kamu ingin apakan buah iblis itu?" Tanya seorang pria jangkung, yang memiliki sebuah corak bajak laut di punggungnya.

"Hm~ entahlah. Aku tidak ingin tidak bisa berenang, jadi mungkin aku akan menjualnya." Ucap Thatch.

"Jadi, apa isi ramalan itu?" Tanya pria itu.

"Wah! Aku tidak tahu kamu sangat penasaran seperti itu." Ucapnya dengan nada mengejek.

"Aku tidak percaya pada ramalan seperti itu, tapi karena kamu bilang adikku juga termasuk, jadi aku ingin mendengarnya." Jawab Pria itu.

"Iya deh iya, si sayang adik." Katanya, sambil memutar bola matanya malas. "Kamu pergi duluan ke Oyaji sana, nanti aku akan segera menyusul."

"Oyaji?"

"Iya, entah kenapa aku ingin Oyaji mengetahui isi ramalan ini." Jawabnya, dia mengungkapkan perasaan gelisah nya. "Meskipun ini belum tentu benar, tetap aja aku ingin dia mengetahuinya."

"Kamu sudah mengetahui isinya?"

"Tidak, belum. Karena itu aku ingin mendiskusikan ini dengan kalian." Jawabnya.

"Baiklah, jangan lama-lama. Aku ingin mendengar ramalan Luffy."

"Hahaha~ Dasar kamu ini, Ace."

Ace tersenyum lebar, dia sangat menantikan ramalan tentang adiknya. Dia ingin memamerkan adiknya kepada semua orang. Karena itu, dia segera pergi menuju Sang Kapten a.k.a Ayah Angkatnya, Shirohige, seperti yang dikatakan oleh temannya.

"Oh, Ace! Ada apa?" Pria berambut pirang dengan gaya hampir mirip seperti Nanas, bertanya.

"Oh, Marco! Thatch mengatakan jika dia ingin berdiskusi tentang ramalan." Jawab Ace.

Marco, nama dari pria berambut pirang itu, dia menaikan sebelah alisnya. "Ramalan? Apa-apaan itu?" Katanya.

"Ya, begitulah. Katanya ramalan itu tentang diriku dan Luffy." Jawab Ace.

"Luffy? Oh—"

"DIA ADIKKU! KAMU MELUPAKANNYA?!"

Belum sempat Marco mengakhiri kalimatnya, Ace sudah menyela karena salah paham.

Marco, memasang tampang malas. "Iya, iya. Luffy si adik tercintanya Ace. Aku akan mengingat dia baik-baik." Katanya.

"Apaan dengan tampang mu itu?!" Ace merogoh saku celana, setelah mendapatkan apa yang ia inginkan. Dia segera menunjukkan kepada temannya itu, yang rupanya poster buronan. "Lihat! Dia Luffy, adikku!"

Karena keributan yang dibuat Ace, semua perhatian Kru lainnya tertuju kepada Ace. Mereka hanya geleng-geleng kepala, karena keributan yang dibuat Pria pemakan buah iblis Mera-Mera no Mi.

"KALIAN JUGA! INGAT INI BAIK-BAIK!" Ace juga menunjukkan postur buronan itu kepada yang lainnya.

Mereka tersenyum lebar. "Iya, baik. Komandan Ace." Jawab mereka serempak.

The Way To Save My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang