44. Kekacauan di Medan Perang

1.9K 213 39
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Way to Save My Brother]

***

Ace, menyunggingkan senyumnya. "Jijī, bukankah kau terlalu keras kepada ku?" Katanya.

Garp, membalas senyuman Ace. "Hah! Aku tidak memiliki simpati dengan penjahat." Jawabnya.

"JI-CHAN!!!"

Teriakan Luffy, membuat keduanya teralihkan.

"LEPASKAN ACE, JI-CHAN!!!" Luffy, terus berlari, didampingi oleh Sabo.

"Dari banyaknya orang, sial sekali Ace ditangkap oleh Jijī." Gumam Sabo, yang mengingat betapa kuatnya kakek tua satu itu. "Luffy, ku pikir akan mustahil untuk menyelamatkan Ace dari Jijī."

"Eh~ Sabo, kau menyerah?" Luffy, mengernyitkan dahinya.

"Siapa yang mengatakan seperti itu?" Sabo, tersenyum kecil. "Aku hanya ingin mengatakan, jika mustahil maka kita perlu mengubahnya!"

Luffy, tersenyum lebar. "Ini baru benar!" Seru Luffy dengan semangat.

"MUGIWARA!!!"

Luffy, mengalihkan pandangannya ke belakang. Seorang pria cantik dari Bajak Laut Shirohige, memanggilnya yang baru saja menyusul dirinya berlari.

"Ace ada ditangan kakek kalian, kita tidak bisa seenaknya saja melawan. Selain itu dia sangat kuat, bahkan Marco dikalahkan." Ucapnya.

"Tenang saja." Sabo, yang menjawab. "Kami memang berniat untuk mengalahkan kakek tua itu, Izo."

Izo, tersenyum tipis. "Aku senang saudara dari Ace, mengenali diriku." Ucapnya.

"Tentu saja! Kau adalah salah satu komandan divisi Bajak Laut Shirohige. Tentu kau terkenal." Jawab Sabo. "Lain kali, mari kita berkenalan dengan cara yang benar."

"Ya!"

Sabo dan Luffy, meninggalkan Izo dibelakang mereka.

"Garp." Shirohige, menukikkan alisnya. "Seharusnya kau membiarkan Ace pergi."

Shirohige hanya bergumam, dan karena itu tidak ada yang mendengarnya.

Syut!

"AAAAAAAAA~!"

Karena terlalu berat untuk menahan Bon Kurei dan Mr. Three, Ace melepaskan keduanya. Setidaknya bebannya sudah berkurang.

Pshh

Tubuh Ace, mulai mengeluarkan api-api kecil.

"Kau ingin melawanku, bocah nakal?" Garp, menyeringai lebar.

Ace, membalas seringai tersebut. "Kenapa tidak?" Katanya dengan berani.

"Aku akan melawan mu sama seperti waktu dulu." Api besar membuat Ace seolah-olah terbakar. Ace, mengepalkan tangannya kuat-kuat. "HIKEN!!!"

Syut!

Ace, melemparkan tinju yang berisikan api. Hal tersebut, membuat Garp melempar Ace, menjauh darinya. Sedangkan api yang terlanjur datang kepadanya, dibiarkan membakar tubuhnya.

"Jijī, apa kau gila?" Ace, yang tengah terbang di udara karena terlempar, tak habis pikir dengan kakeknya tersebut.

"Kenapa kau kaget?" Garp, membalasnya. "Seharusnya kau sudah tahu ini!"

The Way To Save My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang