Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.
Happy Reading!!!
[The Way to Save My Brother]
***
Chopper dengan berani, melawan seseorang yang disebut sebagai pendeta. Chopper kesulitan melawan pendeta satu ini, karena setiap gerakannya selalu terbaca dengan tepat dan akurat. Saat berjalannya pertarungan, Chopper jadi mengetahui bahwa Si Pendeta menggunakan Kenbunshoku Haki. Sangat disayangkan, karena Luffy tidak dapat mengajari cara menggunakan Haki, dan juga Luffy tidak memberitahu bagaimana cara melawan seorang pengguna Haki.Sebelumnya, Chopper masih bersama dengan Zoro, Nami, dan Robin, setelah mereka di bawa tempat yang sakral ini, yaitu tempat seperti untuk persembahan. Namun, setelah memilih suatu tujuan, ketiga orang itu pergi bersama-sama dan meninggalkan Chopper sendirian. Awalnya, Chopper merasa berani dan percaya diri bahwa dirinya bisa menjaga Merry-Go. Tetapi, pada akhirnya dirinya ternyata tidak mampu melindungi Merry-Go. Karena kelalaiannya, tiang utama Merry-Go terbakar. Dibandingkan harus merelakan Merry-Go terbakar sepenuhnya, lebih baik melepaskan tiang utama Merry-Go yang terbakar itu. Dengan kegigihannya, Chopper membuat api itu padam dengan tubuhnya. Sangat nekat, tetapi sangat patut diacungi jempol.
Dikarenakan rumble ball alias obat yang menjadi pembantu Chopper untuk berubah menjadi tujuh bentuk telah abis, Chopper ingin menyerah. Namun, Gan Fall seorang kakek tua, orang pertama yang mereka temui di langit, datang ke tempat ini. Ketika, Si Pendeta datang, Chopper ketakutan dan langsung meniup peluit tanpa pikir panjang. Tetapi nyatanya, bantuan tak kunjung datang. Untunglah, sekarang batuan itu datang meskipun telat.
"Maaf aku terlambat! Sekarang serahkan saja sisanya padaku!" Seru Gan Fall.
"Ck! Dasar Kakek Tua!" Pendeta itu berdecak kesal.
Chopper, membuang nafasnya lega. Meskipun begitu, ia akan tetap berjaga untuk kemungkinan lain yang terjadi. Lalu, selanjutnya ia harap Luffy tidak memarahinya karena kapal Merry-Go jauh dari kata baik.
***
Sanji, berdecak kesal. Setiap kali menyerang, pasti serangannya selalu terbaca. Dirinya lebih kesal lagi, setelah mengetahui bahwa Pendeta yang ia lawan menggunakan salah satu Haki yang disebutkan oleh Luffy. Lalu ia benar-benar kesal, saat dirinya mengharapkan bahwa Kaptennya itu mengajarinya tentang Haki. Sanji, sangat bodoh karena mengharap hak itu.
"Sanji, kau benar-benar tidak ingin aku bantu?" Tanya Luffy, yang duduk di atas batang pohon bersama dengan Usopp.
"Sstss! Luffy, biarkan saja!" Bisik Usopp, yang tidak ingin terkini dalam pertarungan.
Boom!
Lagi-lagi, Sanji terkena ledakan dari bola-bola yang melayang itu. "Cih! Tidak usah!" Katanya.
Karena Luffy tidak bisa diharapkan untuk mengajari tentang Haki, Sanji memilih untuk belajar sendiri. Ia nekat melawan salah satu pendeta dengan segala teknik, sekaligus mendalami Haki. Ia terus mencoba, meskipun ia tidak tahu cara menggunakan Haki seperti apa.
"Hm~ tapi bukankah kita harus cepat?" Luffy, memanyunkan bibirnya karena bosan. "Nami dan lainnya sedang menunggu."
"Na—Nami-swan!" Reflek, Sanji menghentikan aksinya. "Robin-cwan juga ada di sana!"
Sanji, menggertakkan giginya kesal. Wanita adalah utama, bisa-bisanya dirinya melupakan hal itu. "Luffy, sekarang giliran mu!" Serunya, dengan memasang tampang marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Save My Brother
Fiksi Penggemar[One Piece Fanfiction] Update: - Status : completed Luffy menemukan sesuatu di dasar laut yang sangat menarik perhatiannya, ia pun segera menyuruh temannya untuk mengambilnya. Sesuatu yang dimaksud Luffy ternyata adalah sebuah benda berbentuk bulat...