46. Perubahan Dunia

1.5K 113 5
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Way to Save My Brother]

***

Hari demi hari pun berlalu, setelah Perang Besar di Marineford. Hasil akhir perang, membuat perubahan besar kepada dunia. Berakhirnya Era Shirohige, membuat jumlah Bajak Laut semakin meningkat tajam. Para Pemula itu, mulai menjarah harta dan apapun bagaikan iblis yang dikeluarkan dari Neraka. Ketakutan muncul pada warga, hingga ada yang berpikir bahwa Angkatan Laut membuat keputusan yang salah. Namun, Angkatan Laut sendiri masih berusaha untuk menangkap Para Bajak Laut pemula. Berakhirnya Era Shirohige, seharusnya membuat Dunia jauh lebih tenang.

Di sebuah kastil dengan suasana yang dikelilingi oleh Kegelapan, salah satu Kru Topi Jerami, tidak ada hentinya untuk mengalahkan Binatang-binatang yang menghalangi jalannya. Setiap harinya, Para Binatang itu terus memiliki teknik yang ia pernah miliki, bahkan diasah jauh lebih kuat. Ini seolah-olah menegurnya bahwa caranya dalam menguasai teknik berpedang belum sempurna dan matang. Namun, Zoro tidak memiliki waktu yang banyak untuk mempelajari lagi. Karena dirinya harus dengan cepat kembali kepada kelompoknya, kembali kepada Sang Kapten.

“Roronoa Zoro?”

Zoro, tersentak mendengar suara tidak asing yang menyapanya. Dia semakin terkejut, setelah mengetahui pemilik suara tersebut. “Mihawk?!” Serunya.

“Huh! Salah satu Sichibukai, Mihawk!” Seorang Gadis berambut pink, berseru kaget. Dia adalah Perona, yang selalu mengikuti Zoro. Sebuah keuntungan baginya, jika Zoro dapat mengalahkan Para Binatang disana.

Kemudian, ketiganya berkumpul di depan kastil yang ternyata milik Mihawk. Perona, mencoba menjelaskan bagaimana dirinya berada di sana. Zoro pun, dituntut untuk menjelaskan tentang situasi yang dia alami, hingga sampai di tempat seperti ini. Sebagai gantinya, Zoro akan mendapatkan informasi mengenai Sang Kapten, Luffy.

Nami, berada di sebuah pulau yang tidak dia ketahui. Berbagai cara telah dia lakukan, untuk kembali ke teman-temannya berada. Namun, orang-orang tua disana begitu menyebalkan dan terus menghalangi caranya. Terkadang, Nami menjadi dipermalukan karena senjata makan tuan.

“Hm?”

Nami, mengambil koran yang terdapat di kotak surat. Baru saja melihat sampul koran tersebut, Nami terkejut karena terjadi Perang Besar di Marineford antara Shirohige. Matanya dengan teliti membaca setiap tulisan pada koran, hingga ia membuka halaman selanjutnya. Foto Luffy, wajah dari Kaptennya tertampan di sana.

Hah?!

Nami, berharap jika matanya salah melihat tulisan yang ada di atas foto Luffy. Dia mengucek matanya, lalu kembali melihat koran.

“Mugiwara no Luffy, telah mati.” Gumamnya.

Hah?!

Cahaya pada mata cantik itu, menghilang dalam sekejap. Tatapan kosong darinya begitu terasa, hingga membuatnya seolah-olah telah kehilangan seluruh alasan untuk hidup.

“Ini ... Bohong ‘kan?” Gumamnya dengan suara yang parau.

“Ya, benar. Ini pasti bohong.”

The Way To Save My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang