Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.
Happy Reading!!!
[The Way to Save My Brother]
***
Water Seven adalah sebuah kota di Paradise, Grand Line. Kota ini terkenal karena keahlian para pembuat kapal yang tinggal di sana. Perusahaan Galley-La, merupakan perusahaan pembuat kapal terbesar di dunia sehingga banyak dari Bajak Laut datang ke tempat ini untuk memperbaiki kapal maupun untuk membeli kapal baru. Mereka mendapatkan informasi itu setelah bertemu dengan seorang Nenek tua di stasiun kereta laut, dan menceritakan bagaiman kereta laut bekerja. Luffy hampir saja kehilangan tujuannya, karena terlalu senang bisa melihat dan akan merasakan naik Kereta Laut.Struktur kota Water Seven ini sangat unik, bangunan-bangunan di bagian tengah pulau terletak di dataran yang lebih tinggi daripada bangunan-bangunan di tepi pulau. Selain itu, terdapat sebuah air mancur besar di tengah Water 7 yang mengalirkan air dari atas kota menuju kota bagian bawah melalui kanal-kanal. Kanal air inilah yang dimanfaatkan penduduk sebagai jalur transportasi utama. Kota ini menyerupai air mancur raksasa berbentuk gunung berapi karena sistem bangunan rumah yang berjenjang.
Banyak warga menggunakan 'Bulls' yang merupakan makhluk mirip kuda laut yang menempel di perahu untuk bergerak di sekitar kota. Ada tiga jenis 'Bulls' dan yang pastinya setiap jenisnya berbeda. Yagaraburu, Rakubaburu, dan Kinguburu, dari terkecil hingga terbesar. Nami dan kedua pengawalnya harus menunggangi 'Bulls' agar mereka dapat sampai ke tempat tujuan.
"Oh! Pendatang ya? Selamat Siang!"
"Selamat Siang!"
Penduduk kota ini cukup ramah, sampai-sampai membuat mereka bertiga tertegun. Terlebih lagi, ketika baru pertama kali mereka sampai, seorang warga memberitahu mereka bahwa bajak laut sebaiknya melewati pintu belakang untuk masuk ke kota Water Seven ini.
"Tapi, anehnya Luffy tahu tentang kota ini." Gumam Sanji.
Yang menjadi pengawal Nami adalah Sanji dan Usopp. Berbeda dengan Garis Waktu Pertama, bukan?
"Iya ...." Nami, menanggapi dengan pelan.
Tidak hanya Sanji, Nami juga merasakan hal sama tentang Kapten Mereka, Usopp pun demikian. Kapten Mereka, Luffy adalah orang yang akan bersemangat jika menemukan pulau atau kota baru yang belum pernah di jelajahnya. Namun, kali ini benar-benar berbeda. Luffy, mengatur kelompok dan jam kepergian mereka. Itu aneh! Serius banget! Bukannya mereka tidak senang jika Luffy bisa bersikap dewasa dan layaknya seorang Kapten, tapi perubahan yang tiba-tiba ini agak berat bagi mereka.
"Yah~ tapi biarkan saja apa yang sudah terjadi." Ucap Sanji, suasana hatinya sangat bagus. "Karena aku bisa berduaan dengan Nami-swan ~!"
Nami, menghela nafasnya panjang. Akhirnya mereka, sampai di tempat tujuan mereka. "Teman-teman, kita sudah sampai! Ayo langsung kita tukar!" Ucapnya, kembali semangat.
Kelompok Laut Topi Jerami berhenti di sini untuk menukar emas mereka dengan uang, serta untuk memperbaiki Going Merry dan juga untuk mencari pembuat kapal baru untuk kru mereka. Luffy terus merengek seperti anak kecil untuk memiliki kru baru yang memiliki peran sebagai ahli kapal, meskipun disaat dia sempat berubah menjadi dewasa.
***
Sebelumnya
Luffy memanyunkan bibirnya, "buh~ kalian ini kenapa tidak menuruti perkataan ku!" Ucapnya, dengan cemberut.
Anggota kelompok bajak laut ini, menatap Kapten mereka dengan malas. Tidak ada angin– ada deh. Yah pokoknya, tiba-tiba saja Kapten bodoh mereka langsung membagikan kelompok setelah berlabuh di Water Seven.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way To Save My Brother
Fanfic[One Piece Fanfiction] Update: - Status : completed Luffy menemukan sesuatu di dasar laut yang sangat menarik perhatiannya, ia pun segera menyuruh temannya untuk mengambilnya. Sesuatu yang dimaksud Luffy ternyata adalah sebuah benda berbentuk bulat...