Rio tak marah pada Seulgi atau pun Sean, karena ia tahu, mereka hanya ingin memberi kado terbaik untuk Rio, meski ia tak menginginkan yang itu.
Pagi buta, Rio mengendap-endap memasuki rumah orang tua nya, dan langsung ke kamar merebahkan tubuh lelah nya.
"Jisoo" batin nya sambil membayangkan wajah wanita yang harus nya ia tiduri tadi.
"Kenapa raut wajah nya nampak aneh?" Batin Rio bertanya, sampai lama-lama ia pun tertidur lelap.
Rio terhenyak, ia terjengkit dari tidur nya karena teringat harus mengantarkan sang putri ke sekolah, Rio pun bangun, mandi dan bersiap untuk bekerja lagi, ia menuju ke ruang makan, karena tahu jika Lia past sudah bangun, tapi nihil, tak ada siapa-siapa di sana.
"Lia" panggil Rio sedikit berteriak ke arah kamar sang putri, tapi tak ada jawaban, ia pun lantas melangkah menuju meja makan, mencari tahu apa yang di masakan sang putri untuk nya.
"Selamat ulang tahun papa" mendengar suara sang putri, Rio pun menoleh, dan di ambang pintu, Lia sudah memegang kue ulang tahun buatan nya, Sean, Jennie, Yoong daddy dan Seo mommy pun menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk Rio, yang tersenyum bahagia mendapat kejutan dari keluarga nya.
"Ayo papa, buatlah permohonan" ujar Lia menyodorkan kue nya ke sang ayah, Rio pun memejamkan kedua mata nya sambil berdoa, lalu meniup lilin di kue nya.
"Happy birthday papa" ucap Lia langsung memeluk erat sang ayah, karena Sean sudah mengambil alih kue ditangan sang keponakan.
"Terima kasih sayang, dan kapan Lia menyiapkan kue nya?" Tanya Rio, sang putri pun terkekeh.
"Tadi pagi papa" jawab nya.
"Dan ini untuk papa" Lia memberi kado dasi untuk sang ayah.
Dan saat makan siang, Seulgi menjemput Rio dan Sean di kantor untuk makan siang bersama.
"Jadi, bagaimana hadiah mu?" Selidik Seulgi, Rio melirik tajam pada sahabat dan dongsaeng nya itu.
"Itu ide Sean, Rio-yaa" Seulgi mencoba membela diri.
"Tapi hyung yang mencari wanita nya" Sean juga tak mau di salahkan, Rio menghela nafas lelah.
"Apa dia sangat hebat diatas ranjang?" Selidik Sean penasaran, Rio menggeleng.
"Sial, Yuri berbohong pada ku kalau begitu, dia bilang wanita semalam adalah yang terbaik, bahkan jadwal nya sudah full untuk beberapa bulan ke depan, andai aku tak mengenal Yuri, mungkin tiga bulan baru bisa membooking nya" gumam Seulgi kesal.
"Aku tak meniduri nya" ucap Rio.
"Apa?" Kaget Seulgi dan Sean kompak.
"Astaga Rio, susah payah aku berusaha mendapatkan gadis itu dan kamu malah menyia-nyiakan nya?" Putus asa Seulgi tak habis pikir.
"Kenapa tidak untuk mu saja semalam?" Balas Rio.
"Tak mau" ketus Seulgi.
"Takut ketahuan noona?" Ejek Rio.
"B-bukan begitu, aku merasa aneh saja melakukan dengan wanita asing yang kita tidak memiliki perasaan apa-apa" alasan Seulgi.
"Ya begitu juga dengan ku" balas Rio.
"Ku pikir karena kamu duda, jadi bisa saja melakukan nya dengan mudah pada wanita asing" ujar Sean.
"Hyung mu masih sehat Sean, jangan berpikir yang aneh-aneh" tegur Rio.
"Memang hyung tak ingin melampiaskan nya begitu?"
"Aku normal Sean, tentu saja keinginan seperti itu ada, tapi hyung tak bisa melakukan nya"
"Karena dia pelacur?"
"Bukan"
"Lalu?"
"Karena tak ada cinta, tapi nafsu, ketika kamu melakukan nya hanya karena nafsu, kamu pasti akan terburu-buru untuk mengejar kenikmatan, biasanya pria akan memperlakukan sang wanita dengan kasar, cenderung mengeksploitasi tubuh nya, dan ketika sudah dapat, ya sudah, selesai, berbeda saat kamu melakukan nya dengan wanita yang kamu cintai, rasanya kamu tak ingin cepat-cepat mengakhiri, rasa nya lebih nikmat dan kamu akan jadi lebih menghormati seorang wanita dengan memperlakukan nya selembut mungkin, sebab kamu ingin mengungkapkan perasaan yang kadang tak cukup terwakilkan hanya dengan kata-kata" jelas Rio panjang lebar, Seulgi dan Sean tertegun mendengar nya.
"Bagaimana bisa Sana meninggalkan pria seperti mu?" Tanya Seulgi tak percaya.
"Mungkin karena dari awal kita memang tidak saling mencintai" jawab Rio.
"Tapi hyung mencintai nya?"
"Semua nya butuh berproses Sean, dan dalam masa itu cinta hanya tumbuh dari satu pihak saja, jadi biarkan mama nya Lia mencari kebahagiaan nya sendiri, yang ternyata ada pada Jungkook"
"Hyung, menikah lah segera, aku juga ingin Hyung dan Lia bahagia" mohon Sean sendu.
"Tidak semudah itu" tolak Rio.
"Aku kenalkan dengan teman nya Irene bagaimana?"
"Tidak Seul"
"Teman nya Jennie?"
"Sean!" Tegur Rio
"Biarkan semua nya mengalir dengan sendirinya, jika sudah saat nya hyung harus menikah lagi nanti, pasti akan bertemu jodoh, untuk saat ini, hyung ingin fokus dengan masa depan Lia dulu" alasan Rio.
"Lia butuh sosok seorang ibu Rio-yaa, dia tumbuh tanpa bimbingan mama nya selama ini"
"Ada mommy Seul, jangan khawatir, Lia bahkan sudah seperti istri ku saja, jadi aku tak butuh pasangan" kekeh Rio, ia akan selalu bisa tertawa jika bercerita tentang sang putri.
"Aku tahu hyung, hati mu sehancur apa, dan belum ada yang bisa menata lagi kepingan nya, meski sudah sepuluh tahun berlalu" batin Sean menatap iba sang hyung.
"Kamu belum bisa melupakan Sana rupa nya, padahal dia sudah menyakiti mu begitu dalam, andai aku yang berada di posisi mu, Jungkook mungkin tinggal nama saja sekarang" batin Seulgi kagum pada sang sahabat yang masih mencintai mantan istri nya meski sudah di sakiti.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You
FanfictionCinta dua orang dewasa yang sama-sama pernah mengalami kegagalan dan kehilangan