BONUS

1.7K 185 39
                                    

"Gumawo Ji-Eunie"

"Ji-Eunie"

"Sayang"

Ji-Eun tersenyum sendiri di meja kerja nya, membayangkan sang suami saat memanggil nya, termasuk raut wajah polos Rio kala ia menanyakan dimana barang yang ia cari.

"Yak, Ji-Eun, berhentilah tersenyum sendiri tak jelas seperti itu, kamu membuatku kesal" protes Luna teman kerja nya di firma hukum sang ayah, yang di protes malah terpingkal menyadari kekonyolan nya.

"Maafkan aku unnie, aku sedang membayangkan suami ku" ucap Ji-Eun tanpa malu, Luna mendengus kesal, karena ia yang lebih tua dari Ji-Eun bahkan belum menikah, karena sang kekasih tak kunjung melamar nya.

"Jangan membuat ku iri" Luna semakin kesal.

"Seperti pengantin baru saja, kalian itu sudah sepuluh tahun menikah, Yuna bahkan sudah besar" ejek Luna.

"Tapi bersama oppa memang membuatku merasa baru kemarin menikah, aku selalu merasa jatuh cinta pada nya setiap hari, meski dia terlihat pendiam dan kaku, tapi asli nya dia itu orang yang hangat dan perhatian unnie" cerita Ji-Eun membanggakan suami nya.

"Apalagi jika menyangkut tentang aku dan anak-anak, dia tak bisa makan tanpa kami, bahkan dia tak merasa jijik atau sungkan untuk mengganti popok Yuna dulu, membersihkan muntahan nya, menggendong nya sepanjang malam saat Yuna sakit, bagaimana aku tak mencintai nya dengan semua sikap nya itu"

"Bahkan dalam pertemuan pertama kami pun dia sudah berhasil mencuri hati ku" Ji-Eun kembali tersenyum sambil bergumam, Luna mencibir mendengar ocehan Ji-Eun yang membuat nya cemburu.

"Ji-Eunie" tawa Ji-Eun pun hilang mendengar suara khas sang suami memangggil nama nya, ia pun langsung berdiri.

"Oppa" kaget nya menemukan Rio sudah berdiri di depan meja nya, Luna ikut terkejut.

"Aku dari kantor Seulgi tadi, jadi kebetulan lewat di sini, kamu sudah makan siang?" Tanya Rio, Ji-Eun melirik jam tangan nya.

"Astaga, aku tidak tahu jika ini sudah waktu nya istirahat"

"Aku belum makan siang oppa" lanjut Ji-Eun.

"Ayo makan siang dengan ku" Rio mengulurkan tangan kiri nya ke arah sang istri, yang langsung menyambut nya sambil tersenyum girang, Luna mencibir melihat adegan di hadapan nya itu, tapi Ji-Eun tak marah, semua pegawai Donghae menatap takjub juga kagum pada Ji-Eun dan Rio, karena sang suami jarang muncul di kantor istri nya.

Ji-Eun terus mencuri pandang, menatap penuh cinta pada Rio yang menggandeng tangan nya itu.

"Oppa"

"Ya?" Rio menoleh menatap sang istri.

"Aku mencintai mu" Rio tersenyum mendengar nya.

Cup

"Aku juga mencintai mu" balas Rio setelah mengecup kening sang istri.

Sore nya, Rio tengah bersantai menonton tv di rumah nya bersama si bungsu Yuna, gadis sembilan tahun itu nampak duduk menyandarkan punggung nya di tubuh sang ayah, tak lama Lia pulang dari restauran nya, dia memang tak sampai malam disana, melihat ayah dan dongsaeng nya ia pun ikut bergabung, duduk di sebelah kiri Rio.

"Bagaimana restauran hari ini?" Tanya Rio sambil merapikan rambut si sulung.

"Aku kewalahan menyiapkan ayam panggang saus madu pa" jawab Lia, menu yang dulu ia masak bersama Jisoo di sekolah, kini menjadi menu andalan di Holly Chocho.

"Unnie sudah pulang sayang?" Ji-Eun muncul dari dapur membawa tiga gelas susu coklat serta stick keju sebagai camilan anak dan suami nya, ia tak tahu jika si sulung sudah pulang, jadi hanya menyiapkan tiga gelas susu saja.

"Apa ini momm?" Tanya Yuna antusias.

"Stick keju sayang" jawab Ji-Eun meletakan minuman dan camilan nya diatas meja depan tv.

"Ini resep ku waktu itu kan momm?" Tanya Lia mengambil camilan yang terbuat dari kentang yang di kukus, lalu di hancurkan dan di campur keju mozarella, kemudian di bentuk memanjang dan di goreng, Rio ikut mengambilnya.

Nyam

"Hm" gumam Rio, yang merasakan sensasi lelehan keju di mulut nya, Lia buru-buru menggigit stick keju ditangan nya karena penasaran melihat reaksi sang ayah.

Nyam

"Mommy ini enak, Yuna suka" seru si bungsu, Lia dan sang ayah hanya saling menatap sambil mengunyah, seolah mengatakan "ini memang enak"

Ji-Eun meminum susu coklat nya, begitu juga dengan Lia dan Yuna, karena hanya ada tiga gelas, Rio pun akhir nya mengambil milik sang istri untuk berbagi, Ji-Eun melirik gemas pada suami tercinta nya itu.

Sementara di tempat lain

Jisoo menjelma menjadi pengusaha yang di segani, meski tak berpendidikan tinggi, tapi dia sangat mudah belajar, jadi ia yang melanjutkan kepemimpinan perusahan Kim Taeyeon yang mengelola tiga pabrik tahu.

Tepuk tangan meriah pun menggema di venue cabang olahraga renang olimpiade pelajar kategori gaya bebas 100 meter yang di menangkan oleh Jaehyuk, Jisoo, Yoshi dan Jihoon yang menonton langsung pun bersorak gembira menyambut keberhasilan sang dongsaeng.

"Sungguh, eomma bangga dengan kalian" Jisoo memeluk ketiga anak-anak nya, yang memiliki kelebihan di bidang masing-masing, Jihoon bahkan sudah mendapatakan tawaran dari sebuah perusahaan elektronik ternama karena lulus dengan nilai terbaik, Yoshi berhasil menjadi yang terbaik untuk di kirim ke Inggris guna mengikuti program pertukaran pelajar.

"Semua berkat dukungan eomma" ujar Jihoon membalas peluk erat sang ibu.

"Gumawo eomma" ucap ketiga nya.




Jika Rio bahagia dengan pernikahan nya, Jisoo juga bahagia dengan ketiga anak nya, karir nya, dan mertua nya yang berubah sekarang, meski sudah sakit-sakitan, tapi seluruh harta nya sudah di wariskan menjadi atas nama Jihoon, Yoshi, Jaehyuk dan Jisoo, semua mendapatkan hak nya masing-masing, serta Jimin yang mendapatkan uang tunai 25 juta ₩on saja.










F I N I S H

The Way I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang