27. Saling

827 213 66
                                        

Tanpa di sadari, baik Jisoo maupun Rio, mereka merasa saling menaruh rasa percaya, dengan tak sungkan untuk menceritakan masalah masing-masing, dan mereka sedang dalam perjalanan menjemput Jaehyuk ke tempat penitipan, setelah makan siang bersama.

Jisoo sedang ke dalam untuk menjemput si bungsu, dan Rio menunggu nya diluar, ia menyeberang jalan membeli es krim untuk Jaehyuk, yang baru saja keluar dan berada di gendongan sang eomma.

"Hallo Jaehyuk, kenalkan, nama uncle Rio" sambut Rio, Jaehyuk menyandarkan kepala nya di dada Jisoo karena merasa asing, takut dan malu pada Rio.

"Jaehyuk mau es krim tidak?" Tanya Rio memamerkan es krim yang di beli nya tadi.

"Eomma" bisik Jaehyuk merengek ingin es krim tapi takut pada Rio.

"Ambil sendiri kalau Jaehyuk mau" bujuk Jisoo.

"Mau?" Ulang Rio, Jaehyuk mengangguk.


"Toss dulu" Rio mengulurkan tangan kanan nya mengajak Jaehyuk berhigh five ria, dan pria kecil itu pun melakukan nya, Rio tersenyum senang.

"Ini, ambil lah" Rio kemudian memberikan es krim nya pada Jaehyuk.

"Bilang apa pada uncle" ucap Jisoo

"Gumawo uncle" Rio mengacak rambut Jaehyuk.


Dan suatu hari

Rio menjemput sang putri pulang sekolah

"Papa"

"Ya sayang?"

"Lusa Lia harus membawa wali ke sekolah" ujar nya.

"Untuk?" Heran Rio


"Untuk memperingati hari perempuan internasional, para murid di harapkan untuk membawa ibu mereka, nanti kita masak bersama, lalu akan di beri nilai" jelas Lia sendu.

"Kita tidak mungkin meminta bantuan aunty, dia sedang hamil dan harus banyak istirahat" gumam Rio sambil berpikir keras.

"Dan grandma belum pulang dari luar negeri menemani grandpa" imbuh Lia.

"Nanti papa coba hubungi mama kamu" balas Rio, Lia menunjukan wajah pesimis nya, ia tak yakin sang mama akan bersedia untuk menemani nya lusa.

Mereka pun tiba di rumah, Rio sibuk berkirim pesan dengan sang mantan istri, untuk meminta bantuan menemani Lia ke sekolah lusa.

From Sana:
Bukan kah hak asuh dan hak wali Lia jatuh ke tangan oppa, itu arti nya aku tidak harus dan tidak berkewajiban untuk ikut campur urusan nya bukan?

Rio menghela nafas "ah aku lupa, mungkin memang yang dikatakan oleh Sana benar" batin Rio menjatuhkan kepalanya pada sandaran sofa, mata Rio terpejam, dan sekelebat bayangan wajah Jisoo tiba-tiba terlintas di benak nya.

Rio menghela nafas "ah aku lupa, mungkin memang yang dikatakan oleh Sana benar" batin Rio menjatuhkan kepalanya pada sandaran sofa, mata Rio terpejam, dan sekelebat bayangan wajah Jisoo tiba-tiba terlintas di benak nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rio langsung menegakan tubuh nya

"Ya, Jisoo, mungkin dia bisa membantuku" batin Rio antusias.

Rio pun bergegas mandi, dan bersiap ke rumah Jisoo.

"Sean, aku titip Lia sebentar ne"

"Hyung mau kemana?"

"Keluar sebentar" pamit Rio, ia bergegas menuju ke rumah Jisoo, dan wanita itu tengah bersiap akan berangkat bekerja, ia menatap kedatangan mobil Rio, Bambam sendiri belum datang.

"Soo" panggil Rio, sang perempuan tak menyahut, tapi ia memasang wajah penuh tanya.

"Aku ingin meminta tolong pada mu" ucap Rio.

"Apa itu?" Jisoo balik bertanya, Rio pun kemudian menjelaskan nya panjang lebar, Jisoo nampak berpikir.

"Jangan khawatir, anak-anak mu biar bersama ku" sepertinya Rio tahu apa yang ada di pikiran Jisoo.

"Baiklah oppa"


"Gumawo Soo" Rio lega karena akhir nya Lia ada yang mendampingi, mobil jemputan Jisoo pun tiba.

"Aku berangkat dulu oppa" pamit nya buru-buru.

"Ne, hati-hati" pesan Rio, Jihoon, Yoshi dan Jaehyuk pun menatap Rio dari pintu utama rumah mereka, dan Rio pun menoleh ke arah mereka sambil tersenyum hangat.

Jihoon menatap Rio tak suka, Yoshi dengan wajah polos nya, dan Jaehyuk dengan senyum nya, karena ia sudah mengenal Rio, si bungsu langsung berlari menghampiri Rio.

"JAEHYUK!" teriak Jihoon agar dongsaeng nya tak mendekati Rio, tapi si kecil acuh, ia memeluk kaki Rio sambil mendongak menatap penuh harap pada pria dewasa itu.


"Es krim?" Ia menanyakan apakah Rio membawa es krim untuk nya.

"Jaehyuk mau es krim?" Rio balik bertanya, bocah itu mengangguk cepat.

"Uncle tidak membawa nya, tapi kita bisa membeli nya"

"Ya ya ya" girang Jaehyuk.

"Ajak Yoshi dan Jihoon hyung" perintah Rio, Jaehyuk lalu kembali menghampiri kedua hyung nya itu, dan menarik tangan mereka, yang tak menolak, Jihoon enggan sebenar nya, karena ia membenci Rio, tapi ia juga takut jika tak mendampingi dongsaeng nya, Rio akan menculik Jaehyuk dan Yoshi, akhir nya, terpaksa ia pun ikut, dan duduk di belakang bersama Yoshi, Jaehyuk berada di depan bersama Rio.

"Jihoon hyung mau beli apa? Jaehyuk ingin es krim" tanya Rio yang ingin mencairkan suasana, tapi Jihoon tak menjawab, ia pun mengalihkan pertanyaan nya pada Yoshi.

"Yoshi hyung mau es krim juga?" Yang di tanya bingung, sambil bergumam.

"Nanti pilih saja jika kita sudah tiba di sana ok" ujar Rio.

Hap

Jaehyuk melompat turun dari mobil yang pintu nya sudah di buka kan oleh Rio, mereka tiba di sebuah minimarket.

"Hyung, gandeng tangan Yoshi ne" pesan Rio pada Jihoon yang berjalan di depan, ia sendiri menggandeng Jaehyuk yang antusias, memasuki minimarket.

"Kalian mau beli apa, ambil saja, ini, bawalah keranjang nya" Rio menyerahkan satu keranjang pada Jihoon, ia pun menerima nya, ia seolah lupa dengan kecemburuan dan amarah nya pada Rio, saat berada di tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelum nya itu.

"Ayo, Jaehyuk kita ambil es krim" ajak Rio, ia tersenyum senang melihat Jihoon yang langsung menarik tangan Yoshi menuju rak permen, coklat dan snack.

Rio menunggu di dekat kasir sambil membantu Jaehyuk memakan es krim yang sudah ia bayar, Jihoon datang bersama Yoshi, dan keranjang nya hanya berisi satu buah permen rasa coklat, dan dua kantong kecil snack rasa rumput laut.

"Kenapa hanya ini yang diambil?" Tanya Rio, Yoshi menatap sang hyung sendu, karena Jihoon melarang nya mengambil ini dan itu padahal ia mau, tapi hyung nya merasa sungkan.

"Baiklah, hyung temani Jaehyuk di sini ne" pinta Rio pada Jihoon, ia lalu mengambil alih keranjang tadi dan mengajak Yoshi memilih yang ia mau.

Dan mereka kembali ke kasir dengan keranjang penuh jajanan, akhir nya Yoshi tersenyum girang.


#TBC

The Way I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang