Sean terkejut dengan penuturan sang ayah jika Rio akan menikah untuk kedua kali nya.
"Apa dia belum membicarakan nya dengan mu?" Tanya Yoong, Sean menggeleng, lidah nya tiba-tiba kelu mendengar hyung nya akan menikah dan itu bukan dengan Jisoo, wanita yang setahu Sean di cintai oleh Rio.
"Apa tidak buru-buru dadd?" Tanya Sean yang sejujur nya, ia pun juga tak rela melihat Rio menikah dengan wanita yang tak di cintai nya.
"Tidak, Rio sudah menyetujui nya"
"Tapi hyung mencintai orang lain"
"Daddy tahu, tapi dia tidak cocok dengan keluarga kita" balas Yoong.
"Lalu putri pengacara Lee apa sudah pasti cocok dengan hyung?" Protes Sean.
"Sean, masa lalu wanita itu yang membuat ia sulit di terima"
"Setiap manusia punya masa lalu dadd"
"Tapi tidak untuk seorang pelacur" teriak Yoong di ruangan nya, Sean mengerjab kaget, dan Yoong menyesalinya.
"Mungkin hyung mu bisa menerima masa lalu Jisoo, Sean, tapi yang daddy cemaskan jika suatu saat ada yang mulai mengungkit masa lalu nya, bayangkan akan seperti apa perasaan Lia nanti?"
"Kamu tahu kan mama nya Lia seperti apa, ia tak jauh beda dengan Jisoo" lanjut Yoong yang memelankan suara nya.
"Mereka tidak sama, Sana noona berbuat demikian demi kesenangan nya sendiri, sedangkan Jisoo noona demi bisa memberi makan untuk anak-anak nya" bela Sean.
"Tapi dimata orang, pekerjaan Jisoo tetaplah buruk, dan tak akan ada yang bisa menerima nya"
Sean pun merasa putus asa, ia lalu berjalan ke ruangan hyung nya, dan tanpa mengetuk pintu, ia langsung masuk begitu saja.
"Sean" kaget Rio menatap wajah marah dongsaeng nya itu.
"Kenapa hyung?" Tanya Sean lirih, Rio menghela nafas.
"Kenapa hyung tak memperjuangkan nya?" Tanya Sean lagi karena Rio hanya diam.
"Sean"
"Justru ini lah yang di sebut perjuangan yang sesungguh nya, membebaskan dan membiarkan dia hidup bahagia dengan anak-anak sekarang" jawab Rio.
"Omong kosong, dari mana hyung tahu dia bahagia tanpa mu hyung?"
Rio terdiam lagi dengan pertanyaan dongsaeng nya.
"Hyung juga berhak bahagia, jangan diam saja saat daddy memilihkan wanita untuk mu hyung, ingat Sana, dia bahkan lebih buruk dari Jisoo noona meski berasal dari keluarga terhormat"
"Kamu sudah dewasa hyung, kamu berhak untuk menentukan sendiri siapa wanita yang ingin hyung nikahi, bukan daddy"
"SEAN!"
"Ya, bukan hanya hyung, kamu pun juga sudah dewasa, tapi lihat, apa yang sudah kita berikan pada daddy dan mommy untuk membalas segala kebaikan nya selama ini? Yang telah melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan kita? Seorang cucu? Uang? Waktu?"
"Apa yang telah daddy dan mommy berikan dan korban untuk kita selama ini sebagai anak nya, tak akan cukup jika di ganti dengan apa yang hyung sebutkan tadi"
"Lalu apa yang pantas dan sepadan untuk mengganti nya hyung?"
"Bakti" jawab Rio
"Berbakti pada orang tua adalah salah satu hal yang sepadan untuk membalas nya, dan itu yang coba hyung lakukan sekarang, hyung tak ingin mengecewakan daddy dan mommy, Sean"
"Hyung pergi dulu, ada janji untuk makan siang dengan putri pengacara Lee" ujar Rio sambil melirik jam tangan nya, ia melangkah melewati Sean sambil menepuk bahu dongsaeng nya itu.
Rio mengemudikan mobil nya menuju ke kantor pengacara Lee, untuk menjemput calon istri nya, ia langsung menuju ke ruangan Donghae, melewati kubikel berisi pegawai kantor firma hukum Lee.
"Woah siapa namja tampan itu?"
"Apa dia klien baru? Atau pegawai baru?"
"Aku berharap dia adalah pegawai baru, jadi kita akan selalu punya motivasi untuk berangkat ke kantor lebih pagi" kekeh beberapa pegawai perempuan yang Rio lewati, ada Ji-Eun diantara mereka, tapi gadis itu hanya diam mematung, ia terpesona pada pandangan pertama melihat Rio yang begitu tampan, dewasa dan cool saat melewati nya, ia masih belum tahu jika pria itu lah yang akan di jodohkan dengan nya.
Rio nampak berbincang dengan salah satu pegawai pengacara Lee yang langsung mengantar nya ke ruangan calon mertua nya."Oh, Rio-yaa, masuklah" sambut Donghae.
"Ne tuan" jawab Rio sopan.
"Joy, tolong panggilkan Ji-Eun ne" pesan Donghae pada pegawai nya yang mengantar Rio tadi.
"Ne sajangnim" patuh nya.
"Bagaiamana pekerjaan mu Rio-yaa?" Tanya Donghae berbasa-basi, ia lalu membawa Rio untuk duduk di sofa ruang kerja nya.
Tok. . . Tok. . .
"Ne apa?" Ji-Eun berdiri sambil mengetuk pintu di ruangan sang ayah, Rio pun ikut menoleh ke arah sumber suara.
"Kemarilah Ji-Eunie" panggil Donghae, sang putri pun mendekat sambil tertunduk malu karena ada Rio di sana.
"Ayo kenalkan, ini Rio yang appa bicarakan beberapa hari yang lalu" ujar Donghae, Rio pun langsung berdiri dan mengulurkan tangan kanan nya pada Ji-eun.
"Rio"
"J-jieun" gugup sang gadis, karena tenyata Rio jauh dari bayangan nya, ia membayangkan yang akan di jodohkan dengan nya adalah duda tua, tapi ternyata salah, single parent ini justru sudah berhasil mencuri perhatian nya pada pandangan pertama.
"Dia datang kemari untuk mengajak mu makan siang, agar kalian lebih akrab sebelum hari pernikahan tiba" ujar Donghae.
"N-ne appa" jawab Ji-Eun salah tingkah.
"Nah berangkat lah"
"Baiklah, kami permisi tuan Lee" pamit Rio.
"Mari nona" Rio mempersilakan Ji-Eun keluar lebih dulu dan ia yang menutup pintu nya, mereka berjalan beriringan, dan teman-teman kerja Ji-Eun pun semakin heboh, mereka menatap putri boss nya itu dengan penuh tanya, Ji-Eun memberi kode untuk diam, karena ia akan menjelaskan nya nanti.
#TBC
Chap selanjut nya adalah flashback ya, buat kalian yang ingin tahu tentang bagaimana Rio bisa meninggalkan Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way I Love You
Fiksi PenggemarCinta dua orang dewasa yang sama-sama pernah mengalami kegagalan dan kehilangan