17. Kecurigaan Jihoon

846 184 53
                                    

Jihoon tak bisa tidur, ia terjaga malam itu, karena di luar hujan deras, tentu ia memikirkan sang ibu yang sedang bekerja, sudah dua jam, ia hanya bisa berbaring dan berkali-kali ganti posisi, ia pun terduduk, membetulkan selimut Yoshi, lalu mengechek Jaehyuk dikamar orang tua nya.

Sret

Jihoon mengintip suasana luar rumah dari balik jendela kamar, dan tak lama muncul sebuah mobil hitam yang berhenti di depan rumah nya, Jihoon pun di buat penasaran, dan turunlah sang eomma dengan baju yang menurut Jihoon itu terlalu terbuka.

Karena sebelum nya, Jihoon tak pernah melihat sang ibu memakai baju seperti itu, sebagai anak laki-laki, tentu saja ia risih melihat nya, tapi Jihoon tak berani menegur nya, ia memilih untuk kembali ke kamar nya sebelum sang eomma tahu jika ia mas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena sebelum nya, Jihoon tak pernah melihat sang ibu memakai baju seperti itu, sebagai anak laki-laki, tentu saja ia risih melihat nya, tapi Jihoon tak berani menegur nya, ia memilih untuk kembali ke kamar nya sebelum sang eomma tahu jika ia masih terjaga menjelang subuh begini.

Dan bukan hanya sekali, Jihoon memergoki sang ibu pulang hampir pagi dengan pakaian minim, itu membuat hati nya terusik, anak mana yang bisa melihat ibu nya memakai baju yang mengekspose bagian-bagian tertentu dari tubuh nya, Jihoon berubah jadi pemurung, memikirkan eomma nya.

Suatu hari, Jihoon menggandeng Yoshi sepulang sekolah, berjalan kaki menyusuri trotoar dalam cuaca panas.

"Hyung, Yoshi capek" adu sang dongsaeng.

"Baiklah kita duduk lebih dulu, ini minumlah, hyung sudah mengisi air nya di sekolah tadi" Jihoon mengeluarkan botol minuman yang sudah usang milik nya, dan memberikan nya pada Yoshi, sambil duduk di tepi jalan, menatap mobil lewat yang mulai memelankan laju nya di lampu merah.

"Hyung, bukan kah itu eomma" tunjuk Yoshi pada mobil yang melintas di hadapan mereka, Jihoon menatap kearah yang di tunjuk oleh Yoshi.

"Eomma!" Teriak Yoshi yang langsung berdiri, Jisoo menoleh dan menatap sendu anak-anak nya dari dalam mobil Jung Hae In.

Yoshi melambaikan tangan kanan nya, berharap sang ibu akan mengajak nya menaiki mobil itu, tapi Jisoo langsung membuang tatapan nya dari anak-anak, perasaan nya kacau, ia tak menyangka akan bertemu dengan Jihoon dan Yoshi saat bekerja seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshi melambaikan tangan kanan nya, berharap sang ibu akan mengajak nya menaiki mobil itu, tapi Jisoo langsung membuang tatapan nya dari anak-anak, perasaan nya kacau, ia tak menyangka akan bertemu dengan Jihoon dan Yoshi saat bekerja seperti ini.

"Hyung" adu Yoshi kecewa, ia menangis karena berpikir bahwa sang ibu bersenang-senang sendiri dan melupakan dia sebagai anak nya, Jihoon pun berdiri.

"Ayo kita pulang, mungkin eomma merasa tak enak pada teman nya jika harus membawa kita ikut di mobil tadi" hibur Jihoon, ia kembali menggandeng tangan kanan Yoshi melanjutkan perjalan nya pulang ke rumah, Yoshi menurut, tangan kiri nya mengusap air mata yang membasahi wajah tampan nya.

Sesampai di rumah, suasana terasa begitu sepi, karena Jaehyuk pun juga tidak ada, tapi setahu Jihoon, sang ibu tadi sendirian, tidak bersama sang dongsaeng, ia pun memeriksa seluruh isi rumah tapi nihil, meja makan juga kosong.

"Hyung, Yoshi lapar"

"Tunggu sebentar ne" ujar Jihoon, dan benar, sejam kemudian, Jisoo tergopoh-gopoh sambil menggendong Jaehyuk dan menenteng paper bag berisi makanan untuk anak-anak nya, ia nampak terburu-buru dan merasa bersalah.

"Jihoon-ie, Yoshi" panggil nya dari depan rumah, si tengah langsung berlari keluar menyambut sang ibu dengan perut kelaparan.

"Eomma!" Seru Yoshi yang seperti nya sudah lupa dengan rasa sakit hati nya tadi.

"Maafkan eomma ne, ini makan siang kalian" ujar Jisoo antusias, sambil menyerahkan paper bag tadi pada Yoshi, Jihoon hanya diam mematung, menatap sang ibu menggendong Jaehyuk dengan baju minim nya dan make up tebal.

Jisoo menatap tak enak pada si sulung yang memasang wajah dingin nya, Jihoon berbalik, ia menasuki kamar nya karena marah pada sang eomma, entah apa alasan nya, karena baju nya, atau karena pergi tanpa berpamitan, Jisoo akan menitipkan Jaehyuk di ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo menatap tak enak pada si sulung yang memasang wajah dingin nya, Jihoon berbalik, ia menasuki kamar nya karena marah pada sang eomma, entah apa alasan nya, karena baju nya, atau karena pergi tanpa berpamitan, Jisoo akan menitipkan Jaehyuk di penitipan anak, jika ada pekerjaan seperti harus menemani tamu meeting, jika bukan di jam kerja nya.

Rio pulang dari kantor nya, ia tak mendapati sang putri yang biasanya akan menyambut kedatangan sang ayah.

"Momm, di mana Lia?" Tanya Rio pada sang ibu.

"Dia dikamar nya, sedang tidur setelah meminum obat nya tadi" jawab sang mommy.

"Obat?" Bingung Rio.

"Lia demam tadi" mendengar jawaban sang ibu, Rio pun bergegas ke kamar sang putri, dan di sana sudah ada Jennie dan Sean yang menemani nya.

"Lia" Rio nampak sangat khawatir

"Hyung, panas nya belum turun" adu Sean yang juga belum lama pulang dari kantor.

"Sudah berapa jam dia meminum obat nya?" Tanya Rio.

"Hampir empat jam hyung"

"Kita bawa ke rumah sakit saja ne" Rio takut sesuatu yang buruk terjadi pada putri nya.

"Baik hyung, aku siapkan mobil nya" jawab Sean, Rio lalu menggendong sang putri keluar.

"Rio" cemas sang mommy.

"Panas nya belum turun momm, Rio akan membawa nya ke rumah sakit" jawab nya, Seo mommy dan Jennie pun hanya bisa mengantar sampai depan rumah, mereka tahu sepanik dan secemas apa Rio saat menggendong Lia tadi.


Di rumah sakit, Rio menggendong sang putri ke lorong IGD, yang langsung di sambut oleh beberapa perawat yang membawa Lia ke ruang pemeriksaan.

"Rio" kaget Irene yang menjadi dokter piket di IGD sore itu.


"Noona, tolong Lia" mohon Rio panik.

"Apa yang terjadi?" Tanya Irene.

"Badan nya panas dan sudah empat jam tak kunjung turun meski sudah meminum obat nya" jelas Rio

"Baik, kamu tunggu di luar ne" Irene lalu bersiap untuk memeriksa Lia.


#TBC

The Way I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang