20. Jihoon Tahu

772 186 32
                                    

Jihoon mengeluarkan sepeda nya dari gudang, sepeda yang sebenarnya sudah sangat kekecilan untuk ukuran tubuh nya, dulu Taehyung menyembunyikan sepeda itu karena ketiga anak-anaknya selalu berebut, dan kini Jihoon akan memakai nya untuk membuntuti sang eomma, sudah tiga malam ini ia selalu mengikuti mobil yang menjemput Jisoo dari rumah, dan selalu, Jihoon melihat sang ibu di sambut pria yang berbeda di sebuah nigh club, pria itu akan selalu merangkul dan mendekap tubuh Jisoo dengan agresif, atau menyentuh bagian tertentu sambil menggoda, Jihoon tentu risih melihat nya.

Jihoon mengeluarkan sepeda nya dari gudang, sepeda yang sebenarnya sudah sangat kekecilan untuk ukuran tubuh nya, dulu Taehyung menyembunyikan sepeda itu karena ketiga anak-anaknya selalu berebut, dan kini Jihoon akan memakai nya untuk membuntuti ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia mengayuh sepeda nya sambil menangis pulang, antara tak terima dan marah dengan perbuatan sang ibu, ia sudah menemukan arti kata yang kemarin ia tanyakan pada miss Jiyeon, dari kamu bahasa Korea yang ia pinjam dari perpustakaan, ia juga tahu apa arti dari kata menjual diri lewat tablet milik Junkyu teman sekelas nya, dan demi membuktikan nya, ia sengaja mengikuti sang ibu ke tempat nya bekerja, yang ternyata Jisoo berbohong, ia tak bekerja di sebuah restauran.


Brak

Jihoon melempar sepeda nya begitu saja, dan masuk ke dalam rumah, ia menangis meraung di samping Yoshi yang sudah terlelap dan tak terganggu sama sekali dengan suara tangis hyung nya.

Keesokan hari nya, Jisoo terkejut melihat kedua mata Jihoon bengkak sehabis menangis semalam.

"Jihoon-ie, ada apa dengan mata mu?" Tanya nya cemas, Jihoon melirik tajam pada sang ibu dan tak menjawab nya.

"Kamu menangis semalam? Kenapa? Bertengkar dengan Yoshi?" Selidik Jisoo.

"Tidak, kami tidak bertengkar eomma" jelas Yoshi tak terima.

"Lalu kenapa dengan mata hyung mu?" Jisoo bertanya pada Yoshi karena Jihoon tak menjawab, dan yang ditanya hanya menggeleng karena ia pun juga tak tahu.

"Jihoon-ie" suara Jisoo melemah, ia menggenggam tangan si sulung diatas meja.

Srett

Jihoon menarik nya kasar, Jisoo kaget mendapat penolakan dari anak pertama nya yang biasa berperilaku hangat dan perhatian pada sang ibu.

"Bagaimana perasaan eomma saat ini?" Tanya Jihoon dingin, Jisoo bingung.

"B-baik" jawab nya ragu, ia tak mengerti dengan pertanyaan Jihoon yang tak biasa.

"Meski telah meniduri beberapa pria yang berbeda semalam?" Tanya Jihoon kurang ajar.

"JIHOON-IE" teriak Jisoo marah besar dengan ucapan sang anak

Plak


Jisoo menampar pipi kiri Jihoon, karena menganggap nya kurang ajar, Yoshi dan Jaehyuk terkejut, mereka menjerit ketakutan melihat sang hyung di tampar oleh sang eomma, tangis kedua nya pun pecah, Jisoo menatap tajam pada si sulung yang mulai berani melawan nya.

"Hyung" Yoshi melompat dari kursi dan memeluk Jihoon sambil menangis, Jaehyuk pun melakukan hal yang sama, kini Jisoo baru menyesali perbuatan nya yang malah membuat anak-anak jadi takut pada nya.

"Yoshi, Jaehyuk" panggil nya hendak meraih tangan kedua nya untuk di tenangkan, tapi Jaehyuk malah semakin histeris, Yoshi menampik kasar tangan sang ibu, karena mereka takut akan mengalami nasib yang sama dengan hyung nya, di tampar, Jihoon menatap nyalang sang ibu, dengan mata berkaca-kaca menahan marah.

"Hyung" isak kedua dongsaeng nya sambil terus merangsek ke tubuh Jihoon, ia pun merangkul kedua dongseang nya itu dan membawa nya masuk ke kamar.

Pecah sudah tangis Jisoo di dapur rumah nya, menyesal dan merasa bersalah kepada anak-anak nya.

"Oppa maafkan aku yang tak bisa menjadi ibu yang baik untuk anak-anak mu, maafkan aku oppa" rancau nya sambil meraung, Jihoon tak jadi berangkat sekolah, dan lebih memilih untuk berdiam diri di dalam kamar nya bersama kedua dongsaeng nya, dan Jisoo pun tak bisa berbuat apa-apa, ia belum berani membujuk atau bicara dengan anak-anak nya.

Ia spontan menampar Jihoon karena mengucapkan pertanyaan itu di depan kedua dongsaeng nya, yang mungkin belum paham dengan ucapan hyung nya, tapi Jisoo tentu saja marah dan khawatir, ia tak menyangka jika Jihoon telah mengetahui semua nya, kebohongan nya selama ini, ia baru sadar kenapa si sulung selalu memprotes baju-baju yang di pakai nya.

Hubungan ibu dan anak-anak itu memburuk, mereka enggan berdekatan dengan sang ibu, Jihoon karena marah, sedangkan Yoshi dan Jaehyuk karena takut, bahkan Jihoon lah yang menyiapkan makan untuk mereka, Jisoo di buat putus asa, bahkan si bungsu pun kini ikut tidur di kamar Jihoon dan Yoshi, mereka akan cenderung menjauh jika berada di ruangan yang sama dengan eomma nya.

Jihoon keluar dari kamar nya, ia hendak buang air kecil, dan menemukan sang ibu melamun di ruang makan sendirian, saat ia hendak kembali ke kamar, ucapan sang ibu menahan langkah nya.

"Eomma terpaksa melakukan nya, apa pekerjaan yang eomma jalani, bukan atas kemauan eomma sendiri, semua karena ada penyebabnya" jelas Jisoo

"Eomma pun juga sebenarnya tak mau melakukan nya, tapi tak ada pilihan, appa sudah tiada" lanjut nya dengan suara gemetar dan serak.

"Maafkan eomma" Jisoo kembali terisak, tapi hati Jihoon terlanjur mengeras, ia bukan nya menenangkan sang ibu, tapi melenggang begitu saja ke kamar nya kembali.

"Hyung" sambut Yoshi yang ketakutan setiap di tinggal Jihoon.

"Kalian jangan takut, eomma hanya marah pada hyung, tidak pada kalian" jelas nya, Yoshi dan Jaehyuk menatap polos pada Jihoon.

"Eomma tak akan memukul kalian, percayalah pada hyung, maafkan eomma ne, sekarang temui eomma di dapur, ia sedang menangis merindukan kalian" bujuk Jihoon, ia mendorong kedua tubuh dongsaeng nya itu keluar dari kamar, keduanya melangkah ketakutan menuju ke ruang makan.

"Eomma" lirih Jaehyuk, Jisoo spontan menoleh ke sumber suara dengan air mata yang terus membasahi kedua pipi nya.

"Eomma" lirih Jaehyuk, Jisoo spontan menoleh ke sumber suara dengan air mata yang terus membasahi kedua pipi nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia merentangkan kedua tangan nya, Yoshi dan Jaehyuk pun mendekat dan masuk ke pelukan sang ibu.

"Maafkan eomma ne" ucap nya, dan kedua anak itu pun hanya bisa mengangguk.



#TBC

The Way I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang