Rio mengantar anak-anak Jisoo pulang ke rumah setelah membeli jajanan untuk mereka, Yoshi memeluk satu kantong belanjaan berukuran sedang, sementara Yoshi menenteng yang berukuran paling besar.
"Uncle pulang dulu ne, kalian tetap di rumah, jangan sembarangan menerima tahu sampai eomma pulang, mengerti?" Yoshi mengangguk, Jihoon masih acuh pada Rio.
"Papa dari mana?" Tanya Lia menyambut kedatangan sang ayah.
"Dari rumah Jisoo aunty, lusa dia yang akan menemani Lia, tidak masalahkan?" Jawab sang ayah.
"Bagaimana dengan mama?" Lia malah balik bertanya.
"Mama tidak bisa, ia juga harus ke sekolah Haruto" alasan Rio menutupi yang sebenarnya.
"Dengan aunty Jisoo tidak masalah kan?"
"Baiklah" pasrah Lia, bukan ia tak suka pada Jisoo, ia menyukai wanita itu, karena dulu saat makan malam bersama juga Lia yang meminta sang ayah untuk mengajak nya, tapi anak mana yang tak ingin di dampingi ibu kandung nya? Tentu ia juga ingin seperti teman nya yang lain.
Dan hari yang di tunggu pun tiba, Rio menjemput Jisoo untuk ia antar ke sekolah sang putri, karena acara di mulai jam 10 pagi, setelah sebelum nya belajar lebih dahulu seperti biasa, Jaehyuk ikut mengantar sang eomma, ia suka naik mobil, karena baru dua kali ini dia menaiki milik Rio, mereka pun tiba, Jisoo keluar dari mobil sambil menggandeng Jaehyuk, diikuti Rio di belakang nya.
"Lia, papa dan mama mu tiba" seru seorang murid sambil berlari menghampiri Lia di ruang kelas.
"Woah cantik sekali dia"
"Dia mirip dengan mu ya Lia"
Puji teman-teman sekolah Lia.
"Dongsaeng mu juga lucu"
Lia pun keluar, menatap sang ayah yang datang bersama Jisoo dan Jaehyuk.
"Lia" seru Jisoo menyapa calon partner nya itu, sambil melambaikan tangan nya, ia berdandan lebih sopan, karena tak ingin membuat Lia malu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yang di sapa pun tersenyum lebar, berlari kecil menghampiri aunty dan ayah nya itu, Jaehyuk menggenggam erat tangan sang eomma, ia takut.
"Hi noona" sapa Rio menyambut sang putri.
"Ayo Jaehyuk kenalan dengan Lia noona" Rio mendorong punggung kecil Jaehyuk yang malu-malu.
"Lia, siapa nama mu?" Tanya sang gadis kecil.
"Jaehyuk" jawab nya sambil menyembunyikan wajah nya di tangan sang eomma, tingkah nya membuat Lia tersenyum gemas.
"Lia dengan aunty dulu ne" ujar Rio.
"Aku titip Lia ya Soo" pamit Rio.
"Ne oppa"
"Ayo, Jaehyuk ikut uncle, kita jemput hyung ke sekolah" ajak Rio yang sudah di beritahu dimana Yoshi dan Jihoon menimba ilmu.
Lia dan Jisoo pun kemudian berjalan ke ruang kelas, untuk mendaftar pada sang guru dan menerima bahan baku untuk memasak, setelah semua berkumpul, sang guru memberi breefing singkat sebelum acara di mulai, ini untuk menguji kekompakan antara ibu dan anak, Lia sangat antusias, karena ia pandai memasak, begitu juga dengan Jisoo.
"Waktu kalian 90 menit di mulai dari sekarang" seru sang guru
"Kita bagi tugas ok, Lia yang memasak, aunty yang membuat dessert nya, atau Lia mau membuat dessert nya?" Tanya Jisoo.
"Aunty yang buat dessert saja" jawab Lia.
"Ok deal, sebaik nya untuk sayur Lia rebus saja, lalu cara makan nya di celupkan ke dalam saos yang akan Lia buat, anak-anak biasanya lebih suka saus rebus dari pada tumis" balas Jisoo, memberi masukan pada Lia, mereka pun mulai mengambil bahan masing-masing, ada yang dua-dua nya tidak masak, ada yang anak nya pemalas dan manja, ada yang ibu nya tidak bisa apa-apa, suasana begitu ramai, hanya Lia yang sibuk bersama Jisoo, tanpa ada obrolan, karena terlalu fokus, Lia memasak ayam panggang saos madu, sang guru nampak tertarik dengan nya yang cekatan dan luwes dalam memainkan alat dapur nya, sementara Jisoo membuat adonan hotteok yang akan di isi dengan pasta kacang merah.
Di tempat lain, Rio membawa Jaehyuk ke mall, ke arena bermain anak, ia membeli kaos kaki lebih dahulu, karena jika tidak memakai nya, ia tak boleh masuk.
Rio pun memakai kan nya, dan Jaehyuk nampak menurut, kadang ia menoleh tak sabar untuk segera berlari ke arena.
"Nah, bermain lah sepuas mu" ujar Rio, Jaehyuk langsung melompat ke kotak berisi bola, sambil terus tertawa girang, lalu berpindah menaiki tali berbentuk jaring dan turun lewat perosotan, ia tak punya mainan apa-apa di rumah selain bekas hyung-hyung nya dulu, dan di sini, ia sangat girang karena bisa bermain sepuas nya, Rio hanya duduk mengawasi sambil memegang satu botol air mineral ukuran sedang.
Saat menunggu ayam nya matang, Lia pun mulai mencuci sayuran yang akan ia rebus, dan Jisoo mulai menggoreng hotteok nya satu per satu.
"Waktu kalian tinggal lima belas menit lagi" ujar sang guru, suasana pun tegang dan panik, tepat lima menit kemudian, Lia dan Jisoo selesai, gadis itu menyerahkan seporsi ayam panggang saos madu, serta potongan sayur rebus, dan dua buah hotteok.
"Apa ini Lia?" Tanya sang guru.
"Ayam panggang saus madu miss"
"Kenapa sayur nya tidak berbumbu?"
"Karena cara makan nya dengan di selupkan ke dalam saos madu nya miss, anak-anak biasanya akan menyukai itu dari pada memakan sayuran tumis, dan ini, hotteok, khas Korea, sebagai dessert nya" jelas Lia, sang guru di buat takjub dengan hasil masakan murid nya.
"Waktu habis" seru sang guru, Lia kembali menghampiri Jisoo, tapi wanita dewasa itu malah bertingkah konyol, hingga memancing tawa Lia.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Agar Lia tidak tegang menunggu hasil penilaian.
"Aunty, jangan membuatku terus tertawa" protes Lia.
"Agar Lia santai" alasan Jisoo.
"Nilai tertinggi jatuh ke tangan Im Jisuu a.k.a Lia dan mama nya" seru sang guru memberi pengumuman, Lia pun melompat girang dan Jisoo spontan bersorak, mereka saling berpelukan bahagia, sebelum acara selesai, mereka pun makan bersama dengan masakan masing-masing, orang-orang tidak tahu jika Lia dan Jisoo bukan lah ibu dan anak kandung.
