Double up!
Ninuninuninu... 🔞
.
.
_________________________________________
Lisa mengeratkan pelukannya. Belum punya nyali juga untuk melihat respon lelaki yang sedang ia peluk sekarang. Sementara kini rasa hangat kembali menyelubungi seluruh aliran darahnya. Ya, pelukan itu berbalas. Bersamaan dengan kecupan singkat di puncak kepalanya.
Tidak tau, tapi itu terlalu sulit untuk di gambarkan. Rasanya, sangat-sangat indah. Lisa bahkan bisa merasakan usapan lembut yang di lakukan Jaehyun di sepanjang rambut panjangnya. Sesekali pria itu menyisirnya, sebelum kemudian jadi menjauhkan tubuh ramping itu beberapa inchi dari dirinya.
"Kau serius dengan kalimatmu?"
Mata bambi itu menatap malu-malu. Ia kemudian mengangguk. "Ya, aku serius."
"Tapi bagaimana soal kelainanmu? Ku pikir kau pasti memiliki seseorang juga kan? Maksudku, tidak mungkin seseorang seperti---"
"Aku memang punya kekasih wanita, tapi... Aku juga tidak mengerti, kenapa aku tiba-tiba merasakan hal ini denganmu. Aku hanya menjadi kacau dalam sebulan terakhir, susah tidur, sering memperhatikanmu, dan marah saat melihatmu berdekatan dengan wanita lain. Aku, aku merasa sangat ingin menyimpanmu untuk diriku sendiri."
Seketika darah Jaehyun berdesir. Benar. Kalimat terakhir itu membuatnya agak merasa lain. Tapi kembali ia memasang ekspresi tenang seperti sebelumnya.
"Kenapa aku merasa seperti kau sedang menyembunyikan sesuatu?"
Lisa mengerling. "S-sesuatu apa?"
"Tidak tau juga." Jaehyun menghela napas panjang. "Aku hanya merasa kau tidak tulus dengan semua kalimatmu. Aku merasa itu palsu. Mungkin kau hanya ingin menjadikanku sesuatu seperti bahan percobaan atau semacamnya."
Kini Lisa jadi menatapnya tepat, berusaha meyakinkan. Ia menggeleng sepintas. "Aku tidak bohong. Tidak berpikir seperti itu apalagi sampai ingin memanfaatkanmu sebagai bahan percobaan."
Satu helaan napas berat menguar. Tiba-tiba saja Jaehyun jadi membalikkan tubuhnya. "Tapi maaf, aku benar-benar tidak yakin, kecuali aku bisa melihat sendiri bukti dari semua ucapanmu. Aku hanya tidak percaya, jika seseorang yang memiliki kelainan sejak lama bisa berubah dalam hitungan satu bulan. Itu cukup mustahil."
"Bukankah tadi kau berkata kalau kau juga menyukaiku?"
Mendengar sanggahan itu, Jaehyun jadi berbalik kembali menatap Lisa. Menatapnya tulus dengan posisi yang masih berjarak dari wanita itu. "Benar, bahkan jauh sebelum pertemuan kita. Aku sangat menyukaimu, Lisa! Tapi sekali pun begitu, aku tidak pernah tau kalau nyatanya kau tak memiliki ketertarikan kepada laki-laki sebelumnya. Aku agak kecewa, tapi yang lebih menyakitkan dari itu semua, aku masih saja mengharapkan kalau suatu saat kau akan menyukaiku juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanfictionDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...