30mar2022;wednesday
.
.
_________________________________________
Kecupan itu seketika terlepas. Jaehyun menarik dirinya dan kembali berdiri dengan posisi semula, tanpa peduli jika ada Jennie yang sudah menatap mereka tak percaya di ambang pintu. Sementara Lisa yang merasa panik langsung menghampiri wanita mungil itu.
"Tidak. Jangan langsung berpikiran buruk dengan apa yang baru saja kau lihat! Ini tidak seperti itu. Maksudku, aku di paksa melakukan itu. Dia sengaja melakukan itu untuk membuat kita bertengkar."
Suara helaan napas dari Jaehyun seketika membuat kedua wanita itu teralih. "Ah, yang benar saja! Kau masih ingin berpura-pura setelah semua hal indah yang kita lakukan selama dua bulan ini?" Kuarnya yang kini menoleh tepat ke arah Lisa. Kakinya juga mulai melangkah. Mengabaikan tatapan Lisa yang semakin nyalang menatapnya.
Sementara Jennie, gadis itu masih memejamkan matanya. Mencoba mengembalikan kenormalan pikiran, agar mampu memahami situasi lebih cepat.
"Kau ingin aku yang mengatakannya langsung, sayang?" Jaehyun seolah semakin menguat, melihat Lisa yang semakin tersudut dengan wajah Jennie yang terlihat tidak mempercayainya.
"Lisa, aku ingin pulang!"
Kali ini wanita itu menolak permintaan Jennie. "Tidak Jen, tolong---"
"Aku bisa memperlihatkan sesuatu, kalau kau masih meragukan ucapanku. Oh ayolah! Bahkan aku sedikit kesulitan melacak tempat persembunyian kalian ini. Jangan membuatku merasa sia-sia dengan usahaku itu, ya? Setidaknya lihat dulu sesuatu yang ingin ku tunjukkan kepadamu, Kim... Jennie."
Sial!
Bahkan setiap kalimat yang di lontarkan Jaehyun terasa seperti sebuah ancaman untuk mereka. Tatapannya kini berpindah pada gadis yang memiliki tinggi lebih mungil daripada Lisa. Di belainya kepala itu sebentar, hanya beberapa detik, untuk sekedar melihat respon Lisa di sisi tubuhnya. Jaehyun tersenyum, karena putri Kwon Jiyong itu terlihat kesal dengan perlakuannya. Entah kesal pada sentuhannya yang lancang menyentuh Jennie, atau memang karena tak suka tangan kekar itu menyentuh wanita lain selain dirinya?
"Kau gadis yang cantik Jennie. Ku pikir sekelas putra presiden pun akan sangat menyukaimu." Ujar Jaehyun, yang seakan menyindir ketidaknormalan Jennie yang menyukai seorang wanita. "Lisa bahkan tidak bisa melindungi kecantikanmu. Ah, maksudku, kau juga butuh seseorang yang bisa menjadi penjagamu ketika ada orang lain yang membuatmu terancam. Seperti aku, misalnya."
"Berhentilah membuatnya ketakutan!"
Pekikan Lisa hanya mendapatkan tawa remeh dari Jaehyun. Ia pun kembali ke hadapan Lisa. "Ya ampun sayang, justru kau yang sangat membuatku ketakutan. Aku sangat takut, takut kalau kau benar-benar akan meninggalkanku."
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanficDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...