Disclaimer:
Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selimut tebal itu membungkus utuh kedua tubuh yang kini saling berpeluk. Jaehyun sudah tertidur sejak satu jam yang lalu. Sementara Lisa masih memikirkan maksud dari perkataan pria itu, tepat di tengah-tengah pergumulan yang mereka lakukan beberapa saat lalu.
Apa mungkin lelaki ini tau?
Perlahan Lisa meloloskan dirinya dari rengkuhan tangan Jaehyun. Agak susah awalnya, tapi lama kelamaan akhirnya bisa. Wanita itu duduk sebentar di sisi ranjang, seraya menatap kekacauan kamar itu. Ia kemudian memutuskan mengambil mantel miliknya dan memasangkan itu sebelum akhirnya pergi dari dalam kamar Jaehyun. Pikirannya terus berputar, mencari sebias kemungkinan dari maksud ucapan Jaehyun.
"Kalau begitu, apa kau akan mengabadikan milikku juga, Lalisa?"
Serius, itu agak menakutkan.
Lisa kini berjalan masuk ke dalam kamarnya. Kakinya fokus tertuju pada ruang ganti. Mengambil sepasang piyama tidur dan langsung memakainya. Di tatapnya bayangan dirinya dari cermin persegi di ujung dinding. Cermin yang menyimpan sesuatu hal besar tentang seorang Lalisa. Rasanya sudah lama ia tak mengunjungi ruangan itu. Lisa bahkan juga lupa, kapan terakhir kali ia memijakkan kaki jenjangnya di dalam sana.
"Move!"
Sesuai perintah yang ia keluarkan. Kaca itu tiba-tiba bergerak dan berbalik setengah putaran. Memberinya akses masuk ke dalam ruangan lain. Lisa lantas bergegas masuk, berbicara kembali untuk menghidupkan pencahayaan di dalam ruangan itu.
Seluruh bola lampu pun menyala. Aura yang tadinya hangat, mendadak kembali dingin setelah melihat isi koleksinya di dalam kamar itu. Lisa tersenyum, senyuman yang lebih terkesan menakutkan sebenarnya. Di pandangnya satu persatu puluhan kotak bening dengan tinggi hampir 2 meter yang tersusun sedemikian rupa di dalam sana.
"Apa kalian merindukanku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
