21mar2022;monday
.
.
________________________________________
"Apa kau baik-baik saja?""A-aku baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu khawatir!"
Jaehyun hening, di tatapnya lembut wanita yang masih sesenggukan itu. Ia kemudian memeluk Lisa hangat, meletakkan kepala gadis itu di depan dadanya, mengusap lembut punggungnya, sambil sesekali mencium puncak kepalanya. "Kau tidak terlihat baik. Aku tidak tau apapun soal masa lalumu. Hanya saja, aku juga ikut merasa terluka saat melihatmu menangis seperti itu."
"Kau, k-kau kenapa bisa tau kalau ini soal masa lalu ku?" Lisa berujar dengan suara sumbangnya. Beruntung juga ia memiliki ruangan khusus. Hingga sangat kecil kemungkinannya kalau akan ada orang yang melihat keadaan mereka yang saling memeluk seperti sekarang. Terlebih karena Jaehyun juga sudah mengunci pintu ruangan itu lebih dulu.
"Aku sudah bilang, aku tidak tau apapun. Hanya saja, ku pikir kau tidak mungkin bisa menangis tanpa sesuatu. Aku bahkan belum pernah melihatmu menangis selama kita tinggal bersama. Aku yakin kau tadi sedang mengingat sesuatu yang buruk, makanya kau bisa tersedu seperti itu."
Lisa belum menyahut, suasana hatinya belum membaik sepenuhnya. Ia lebih dulu bergerak membalas pelukan Jaehyun. "Kau benar, sesuatu itu sangat buruk. Sampai aku benar-benar ingin kehilangan ingatanku. Aku sangat benci dengan diriku sendiri karena masih terus mengingatnya. Aku benar-benar kesulitan. Semua itu semakin membuatku bertambah rapuh. Aku juga selalu melakukan hal-hal gila karena itu. Aku jadi semakin tidak bisa mengontrol pikiranku, dan melampiaskannya pada sesuatu yang seharusnya tidak pernah ku lakukan. Aku, hiks aku juga tidak ingin hidup seperti ini. Aku ingin---"
"Ssssttttt!" Jaehyun lekas menjauhkan tubuhnya, demi bisa menatap sosok cantik itu lebih lekat. "Jangan di teruskan lagi! Sudahlah, kau tak boleh lagi melanjutkan cerita itu, karena itu akan membuatmu jadi semakin bertambah sakit sendiri. Kau akan baik-baik saja. Ada aku. Aku janji akan terus membantumu melupakan itu. Aku akan memberikanmu banyak cerita manis sampai kau nantinya lupa, tentang kapan terakhir kali kau menangisi kenangan buruk itu. Ara?"
Seketika luruhan air mata itu terhenti, Lisa menatap hangat pada asisten yang kini juga berstatus kekasihnya. Tidak tau tentang tulus atau tidaknya ucapan Jaehyun, tapi Lisa benar-benar menyukai semua kalimatnya. Ia pun perlahan mulai menarik kedua sudut bibirnya. Menatap Jaehyun teduh, sambil menyentuh tangan kekar yang sejak tadi menangkup kedua pipinya. "Kau serius?"
"Aku serius, Lisa!" Jaehyun lekas kembali memeluk Lisa erat. Lagi-lagi memberikannya sesuatu yang menenangkan, sebelum gadis itu kembali melanjutkan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
L FOR J ? ✔
FanfictionDisclaimer: Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...