Disclaimer:
Cerita ini mengandung banyak hal-hal yang bertolak belakang dengan norma dan aturan moral masyarakat umum. Ini sekali lagi hanya karya fiksi, mungkin pola pikir yang menyimpang (LGBT, Freesex, kekerasan verbal/unverbal, dll) akan lebih m...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Buku-buku tampak berserakan. Ikut berantakan seperti keadaan dua tubuh orang dewasa di dalam ruangan itu. Lisa masih menumpu pada rak. Membiarkan rasa nikmat menjelajahi seluruh tubuhnya. Entahlah, dirinya juga tidak tau ini sudah di menit yang ke berapa. Bahkan ia pun sudah bertukar posisi jadi membelakangi tubuh pria itu.
Jaehyun masih berpacu, sambil sesekali mengecupi pundak polos Lisa. Menahan perut gadis itu agar tak berjarak jauh dengan tubuhnya. Kini ia kembali meraih dagu Lisa, mengecupi bibirnya rakus masih dengan posisi pergerakan yang sama. Sampai kemudian Lisa memaksa menjauhkan wajahnya, setelah merasakan sensasi geli yang semakin membuatnya berantakan.
"Eumhhh, Jae... Aku ingin—eumhh, keluarrrhhh."
"Aku juga. Sebentar lagi, aku akan menariknya dari milikmu." Jaehyun berkata benar, selang beberapa detik ia lantas mencabut kepemilikannya serta membalikkan tubuh Lisa untuk kembali melakukan ciuman panas.
Lisa lantas memeluk erat tubuh itu, membantu sang lelaki melakukan ejakulasi terakhirnya. Mereka pun saling menarik lidah dan bibir bergantian. Benar-benar nafsu yang sudah memuncak, hanya tinggal beberapa detik sebelum Jaehyun memuntahkan isi kepala penisnya di salah satu bagian tubuh mulus itu.
"Lisa?! Apa kau di dalam? Kenapa di kunci?"
Sial!
Mau tidak mau klimaks itu tertunda. Jaehyun dan Lisa jadi menjeda pergumulan itu sepintas, sesaat setelah mendengar suara Jennie di luar pintu.
"Ah, Jen, maaf. Tapi kami benar-benar sedang membahas hal penting, awh—yeah!!! Hal emmh—penting."
Kacau, suara Lisa malah terdengar aneh di akhir. Tentu saja aneh, bagaimana tidak? Jaehyun malah kembali menenggelamkan kepemilikannya setelah ia melakukan ejakulasi mandiri.
"LISA KENAPA SUARAMU BEGITU?"
"A-ah aku, tidak kenapa-kenapa, kami sedang berlatih, uhhh... Sesuatu... Maksudku, berlatih sesuatu."
"Ya, sesuatu yang menyenangkan." Bisik Jaehyun, tepat di daun telinga Lisa. Ia kembali menggila, dengan membaringkan tubuh Lisa di atas meja kerja.
"Berlatih? YAK BERLATIH APA?!!! Kenapa suaranya seperti kau sedang di tampar-tampar seperti itu?"
Baiklah, tentu saja itu tidak benar-benar suara tamparan. Itu hanya suara peraduan basah Lisa yang semakin menggila bersama Jaehyun.
"Aku sedang berlatih menampar wajah yang benar, ah! Emh—maksudku ini tentang musik videoku bersama—awhh! Shhhhh... Ahh sehun... Ummhhhhhh."
